Tetangga baru

320 48 4
                                    

🐹 Happy Reading 🐹


"cek...cek...1 2 3". Mikrofon masjid terdengar di seluruh perumahan. Sekejap mereka menghentikan aktivitas yang sedang mereka jalani.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi bapak dan ibu, anak-anak, serta kakek dan nenek. Diberitahukan kepada semuanya bahwa besok hari Minggu akan ada Senam bersama pada pukul 07.00 sampai selesai. Lokasi senam akan diadakan di lapangan sepakbola. Terima kasih dari saya, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh".

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh". Jawab serentak warga perumahan Batwice.

"Aseeekk, besok gue kagak usah masak". Jihyo bersorak riang mendengar bahwa akan ada Senam bersama di perumahan ini.

Jeongyeon yang sedang memilih bayam mendongak. Dia menggelengkan kepalanya, gak masak suami mau makan apa?.

"Kalok lo gak masak suami lo mau dikasih apa?". Nayeon menabok bokong Jihyo dengan kangkung. Jihyo mendapatkan tabokan mengerucutkan bibirnya.

"Itu kan cuman sarapan doang, mbak. Ya kalok itu kebagian, kalok gak?". Tzuyu yang sedang memilih cabai ikut menimpali.

"Ck, iya iya. gue becanda doang. gitu aja pada sewot". Balas Jihyo kesal dengan membanting tempe.

"Mbak! jangan dibanting dong dagangan saya, rugi". Sang penjual sayuran mengamuk saat mendengar dobrakan.

"Ck, iya iya mas. ini juga saya beli kok. santai aja kale. Kalok perlu satu gerobak ini gue beli".

"SHOMBONG AMAT". Chaeyoung yang baru saja tiba mengagetkan ibu-ibu yang sedang belanja di situ.

"Biasa aja bisa gak, pendek?". Siapa lagi kalau bukan Tzuyu yang menjawab dengan menohok.

Chaeyoung mendengus kesal saat Tzuyu mengatakan itu. Dia bukan pendek cuman Tzuyu aja yang ketinggian.

"Guys, kalian tau gak?". Dahyun muncul membawa topik ghibah. Saatnya sesi ghibah dimulai.

"Apa, apa?!". Mereka menjawab kompak kecuali Mina yang asyik memilih sayuran segar.

"Min, lo gak mau ikut ghibah nih?". Tanya Nayeon gemas melihat Mina tidak terusik.

"Kalian ngomong aja, aku sekalian dengerin". Mina menjawab dengan nada halus. Duh, mbak Mina yang lemah lembut.

"Btw, kita bukan ghibah yaaa. ghibah tuh dosa, kita lagi mau cerita". Dahyun mengoreksi perkataan Nayeon tadi.

Jeongyeon menoyor kepala Dahyun. "Sama aja peak".

Dahyun menampilkan senyum tak berdosanya. "Woi, jadi gak nih? keburu siang". Momo daritadi diam, akhirnya mulai angkat bicara karena kepanasan.

"Oh iya, nih gue ada topik baru. Sini deketan". Reflek mereka mendekat untuk mendengar lebih jelas.

"Ada tetangga baru, dia janda".

"WHAT! JANDA?!!?!!". Jihyo meninggikan suaranya kaget. Wah, hati-hati nih.

"Bisa diem gak sih lo?!". Nayeon lagi dan lagi menabok Jihyo dengan seikat Pete.

"Iya iya, ya ampun. sakit ah".

"Nih, buat para ibu-ibu gue kasih tau. Tutup mata laki lo pada, Janda ini beehhh gila montok banget cuy". Ibu-ibu yang mendengarnya mulai kepanasan, gak bisa dibiarin nih.

"Semontok apa sih? montokan dia apa gue?". Jihyo mulai membandingkan dirinya dengan Janda itu. Dia rasa dia yang paling montok.

"Oh ya, rumahnya disamping lo, Min". Mina menunjuk dirinya bingung. "Iya, tiati loh, Min".

Suami takut Istri {Bangtwice} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang