Argument

1K 98 7
                                    

Hari terus berganti sudah seminggu semenjak kejadian malam itu. Tak ada lagi romantisme yang terjalin. Yang lebih muda kembali memasang topeng datar menyembunyikan segala rasa yang kian menyesakkan dada.

Wang Yibo kembali seperti dulu datar, dingin dan keras kepala. Jika beberapa saat lalu dirinya hanya perlu duduk dan baring cantik seketika semua beres, kekasih tampannya yang akan melayaninya dengan senang hati sekarang berbanding terbalik. Bukan karena Zhan tidak ingin, pria tampan itu malah selalu berusaha mengurus bayi singanya tapi pada dasarnya Yibo terlalu keras kepala selalu menolak apapun bentuk perhatian yang di tujukan padanya. Meski kesusahan karena keadaan tubuh yang masih kaku Yibo tetap bersikeras melakukan semuanya sendiri.

 Meski kesusahan karena keadaan tubuh yang masih kaku Yibo tetap bersikeras melakukan semuanya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zhan mengusap wajahnya kasar, apa-apaan ini... Sudah seminggu dia memohon maaf tapi lihatlah kekasihnya bahkan tak menatapnya sama sekali. Setiap dia mencoba berbicara dan membantu, Yibo akan menolak dan mengatakan kalimat andalannya " Tidak perlu aku bisa melakukannya sendiri ". Yibo bahkan tak mengizinkan Zhan untuk menyentuhnya barang seincipun. Oh ayolah siapapun tolong beritahu Yibo jika semua ini demi dirinya juga.

Jujur saja Zhan sangat merindukan bayi singanya namun apa daya, jika sang empu benar-benar menjaga jarak dan tak ingin disentuh. Sungguh kesabaran dari seorang CEO Xiao Corporation benar-benar diuji kali ini. Ingin marah, berteriak, mengumpat hemmm tentu saja tidak. Itu sama saja memperkeruh suasana yang memang sudah keruh. Zhan cukup tersiksa dengan keterdiaman kekasihnya. Baginya akan lebih baik jika Yibo mengamuk saja dari pada diam seperti ini. Pria tampan itu bagai patung manekin yang hanya bisa berdiri tanpa membantu apapun, seakan kehadirannya menjadi sosok tak kasat mata yang tak dihiraukan.

Suasana dingin yang mengelilingi ruangan kini di rasakan oleh pasangan baru kita Kuancheng. Pasalnya selama seminggu belakanhan mereka yang disibukkan dengan rutinitas diperusahaan baru memikili waktu untuk menjenguk Yibo hari ini. Bahkan setelah seminggu menjadi sepasang kekasih Kuancheng sama sekali tidak memiliki waktu untuk berkencan, mereka berdua hanya bisa mencuri-curi waktu disela-sela kesibukan yang membludak. Menyempatkan diri untuk makan siang bersama atau sekedar bertemu dan bercumbu singkat. Terkutuklah Xiao Zhan yang meninggalkan tanggung jawabnya diperusahaan lantaran kebucinan tingkat tinggi.

Pria yang berstatus CEO itu seakan tak peduli lagi dengan perusahaan yang dulu dirintis dengan penuh peluh dan kerja keras. Perusahaan warisan orang tua yang telah membesarkan namanya hingga saat ini.

Kuancheng datang bukan sekedar menjenguk Yibo tapi sekaligus mengatakan kepada pasangan Zhanyi tentang hubungan mereka. Namun lagi-lagi diurungkan kala mendapati suasana yang selalu dipenuhi aura lovey dovey berubah menjadi dingin sedingin kutub selatan.

Pasangan Kuancheng saling berbagai tatap seperti berkomunikasi dengan telepati dihadapan pintu yang terbuka.

" Ada apa dengan mereka ... Kenapa auranya tidak mengenakkan seperti ini. Apa mereka sedang bertengkar, lihatlah mereka bahkan tidak menyadari kehadiran kita "
Yah kira-kira seperti itulaha arti pandangan Kuancheng.

You Are My Everything (Zhanyi) End ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang