Malam saat ini sepertinya sedang enggan menayangkan cahaya bulan , bahkan tak ragu menyembunyikan bintang di balik awan hitam yang membentag.
Sesekali kilat petir bergumuh,
Memang tidak mengeluarkan bunyi yang terlalu keras namun sering, pertanda hujan akan turun deras udara semakin dingin.Di sebuah universitas dua pemuda ini masih saling berhadapan dalam ruang kesehatan.
Saling menyelami malam mengabaikan deras hujan yang sedikit memekakkan telinga.
Pemuda tampan beralis tebal itu mencoba memulai pembicaraan dengan raut muka yang sedikit canggung."kook..."ujarnya lirih,
Mata hazel berwarna coklat tua tersebut menatap setiap inci wajah lawan bicanya yang tengah terdiam,seperti tengah memuja,
Matanya bening,
Namun sayu,
Seperti menyimpan ketulusan yang terbelanggu..
Hidung bangirnya seperti hiasan yang menambah kesan cantik,
Dan bibirnya seakan membingkai lukisan di wajahnya ,indaaaah....Namun secepat kilat dia menggelengkan kepalanya tidak terlalu kencang untuk membuyarkan pikirannya,matanya menatap wajah manis pemuda dihadapannya, eh..manis?
"Aku ingin bertanya_
kau anggap aku seperti apa,,?
oh bukan bukan maksudku perasaanmu kepadaku seperti apa..?
Kemarin jimin mengatakan bahwa kau me_..."belum sempat v melanjutkan kata katanya dengan cepat pertanyaannya di sanggah oleh jungkook,"Jangan di teruskan, apa peduli kau terhadap perasaanku...?
untuk apa ?
selama ini kau tak pernah melihatku dan kita pun tidak seakrab itu btw, pertanyaanmu tidak bisa ku jawab." sekarang jungkook yang menajamkan matanya pada v.V menarik nafasnya sesaat,
"Baiklah mulai sekarang kita bisa menjadi teman baik,kau mau kan.. ?
Lupakan pertanyaan tadi tentang perasaanmu. Karena aku sudah tau jawabannya"
ucap v sambil mengembangkan senyuman nya."Aku bisa membantu menghilangkan perasaanmu itu,
aku akan menyembuhkan mu,
Dan aku akan mengenalkan mu pada banyak teman wanitaku, mereka cantik cantik" v kembali tersenyum lebar ke arah jungkook.Namun jungkook?
Langit terasa runtuh menimpanya,
melihat senyuman v yang begitu menyejukkan...
Tapi rasa sejuk itu berubah menjadi rasa sakit begitu sadar pemuda itu tak lebih hanya memberikan senyum sebagai tanda seorang teman.Wajah Jungkook kini meredup lagi ,menahan mata yang sudah berkaca kaca agar tak menurunkan kristal bening di sudut matanya. Tangannya terkepal namun berusaha semampu mungkin tidak menangis di hadapan pemuda itu.
"Aku sakit..?
Apa maksudmu menyembuhkan ku, menyembuhkan apa?
Kau menganggap perasaanku padamu suatu penyakit?" Lirihnya"Jungkook, kau pria, aku pun pria, bagaimana bisa kau mempunyai perasaan padaku?
Aku tidak mengatakan kau sakit, tapi perasaanmu itu SALAH tempat,
kau semestinya memberikan perasaanmu itu pada seorang wanita bukan.
Ku mohon... aku tak ingin kau menjadi orang yang belok jungkook .. "Runtuh sudah ....
jungkook tidak tahan lagi pertahanannya hancur
Dadanya sesak, sakit.Kata kata dari mulut orang yang sangat di cintai nya dengan sepenuh hati ini manusuk tajam jantungnya
begitu perih.Jungkook meremas kuat di sekitar dadanya,menunduk kaku dan perlahan kristal bening itupun jatuh di pipi mulusnya.
Tapi langsung saja di usap kasar dengan sebelah tangannya
Sambil terisak pelan kemudian berkata."Baiklah..
Bolehkah aku meminta satu hal padamu sebelum benar benar mencoba untuk menghapus perasaanku v..?""Tentu saja, kau minta apa?"
"Cium aku,
Aku berjanji akan berusaha melupakan perasaanku padamu setelah ini" berujar lirih sambil menatap sendu mata yang terindu.V yang dari tadi sempat melihat kristal bening di pipi jungkook mengangkat sebelah tangannya,matanya menatap wajah manis jungkook dan mengusap sedikit air yang tersisa di sudut mata indah itu, kemudian menangkup dagu runcing pemuda sempurna di hadapannya.
V mendekatkan wajahnya pelan sambil menatap bibir pucat merah muda milik jungkook,
Memejamkan mata, perlahan demi perlahan menempelkan bibir tebalnya pada bilah bibir tipis itu.
Detik kemudian ,dengan lembut melumat bibir bagian bawah milik jungkook,mengecapi rasanya.
Beralih menghisap bibir bagian atas jungkook, matanya elangnya tetap terpejam,menikmati rasa yang begitu manis,
lama.....Seakan hujan deras pada malam yang dingin mencekam saat ini tak terhiraukan olehnya.
Kenapa rasanya ingin menghentikan detik waktu saat ini...
Kenapa rasanya ingin tetap merasakan ini...
rasa yang begini,terus..
Dengan orang yang ini saja...Sama halnya dengan jungkook matanya pun terpejam menikmati rasa....
Rasa cinta yang selama ini terpendam tersalurkan pada bibirnya yang di lumat lembut oleh lelaki di hadapannya.
Sesekali dengan canggung jungkook membalas lumatan bibir tebal tersebut dengan kaku, hatinya terasa begitu nyaman.
Lagi lagi jantungnya berdetak semakin cepat.
Membuka sedikit mulutnya disaat v mengetuk deretan gigi depannya untuk memasukkan lidahnya ke mulut jungkook,
lidahnyapun dengan lincah ikut menari bersama
saling terlilit dengan bauran saliva.V menghisap kuat lidah jungkook.
Tangan kiri v terangkat membelai surai hitam jungkook lalu menekankan tangannya pada tengkuk jungkook agar ciuman itu semakin dalam.semakin dalam....
Menikmati manisnya rasa...
dan..."Aaaahhh......" ciuman itu terlepas begitu saja ketika jungkook kehabisan stok oksigen,tangannya mendorong dada v agar sedikit menjauh, meraup oksigen sebanyak banyaknya ,nafasnya terengah-engah menetralkan detak jantungnya yang tak beraturan...
V sontak tersadar,apa yang baru saja terjadi, wajahnya merah padam.
Sesegera mungkin berdiri dari tempat duduknya menyapukan jari tangan pada saliva yang bercecer di sudut bibirnya.
"Ma..maafkan aku,mari kuantar pulang" ucapnya ke wajah sayu jungkook .
Jungkookpun berjalan mengikutinya dari belakang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
tbc
Jangan lupa votmen 🥺
gratis koq, makasi...
KAMU SEDANG MEMBACA
LELAH INI
Short Story"SUDAH JIMIN ! Sudaaah jangan di lanjutkan lagiii.." taehyung menutup telinganya kepalanya menggeleng geleng tak kuat dengan apa yang di dengarnya. Namun jimin, jimin harus menyelesaikan ini semua.