"SUDAH JIMIN ! Sudaaah jangan di lanjutkan lagiii.." taehyung menutup telinganya kepalanya menggeleng geleng tak kuat dengan apa yang di dengarnya. Namun jimin, jimin harus menyelesaikan ini semua.
Hari ini aku sedih sangat Padahal hari ini hari ulangtahun ku Mengapa appa dan amma tak mengucapkan selamat Mereka bertengkar lagi dan lagi..
Hey .. Aku bertemu seseorang Dia sangat tampan Dia menghapus jejak airmataku hingga tak bersisa Membuat ku lupa akan kesedihan Dia berikan pelukan yang hangat Dan aku mendapat kado ulangtahun darinya.. Sebuah liontin cantik
Aku bahagia sekali Ah rasanya ingin selalu dalam pelukan hangatnya Aku jatuh cinta padanya.. Sungguh...aku tlah terjatuh...
Penasaran akan hal itu tangan nya kembali membuka lembar kedua diary tersebut dengan raut wajah nya semakin serius.
Siang ini aku sudah berada di sini Berharap dia datang kembali Aku ingin sekali merasakan pelukannya kembali Jantungku berdetak sangat kencang menantikan orang tampan itu..
Namun matahari tlah tenggelam Malam tlah tiba ,
Dingin... Dia belum datang juga Mungkin sebentar lagi Aku akan tetap menanti Dia kan sudah berjanji untuk datang menemui ku di sini.. Aku percaya itu...
Tangan taehyung bergetar tak percaya rasanya seperti ada suatu ikatan yang terajut pada cerita jungkook di buku diary ini. Tapi apa ..?
Masih penasaran taehyung kembali melanjutkan membaca melampaui beberapa lembar membuka halaman pertengahan buku,dan ada sesuatu yang terselip foto seseorang ..?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah 4 kali ulangtahun ku semenjak kita berjumpa Sampai hari ini aku masih menantikan mu Berharap pada janji yang pernah terucap Pasti kau akan kembali menemui ku kan.. Aku sangat merindu... Aku tak kan mau melewatkannya Aku masih disini , Kau datanglah cinta .. Aku mohon .. Aku sangat merindukanmu Setengah mati..
Jantung taehyung seakan berhenti saat ini juga begitu melihat selipan foto di antara lembar diary.
Taehyung memucat syok tak percaya. Tubuhnya gemetaran saat mencoba mengingat kembali wajah Jungkook. Mencoba mengingat ingat keras masa itu dan... Jungkook kau...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh shit tidak mungkin .Kau kah itu kookie.." lirih taehyung kaku lidahnya kelu sekedar untuk melafalkan nama itu.
Wajah manis pemuda remaja yang pernah di temuinya dulu... Kookie...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Astaga tuhan mengapa aku baru menyadari nya. Jungkook adalah kookie yang di rindukannya selama bertahun-tahun. Mengapa aku tidak menyadari kehadiran nya. Bodohnya aku. Kookie maafkan aku ,maafkan aku"
Mengalir sudah air mata taehyung. Ia menangis getir, dengan hati gelisah.
Kemudian melewatkan lembar demi lembar buku diary tebal itu, membuka lembar terakir dengan tangan yang masih gemetar kemudian membaca lagi tulisan yang mana kala rasa bersalah semakin mendera.
Haha Bodohnya aku .. Menanti selama ini Berdiri sejak lama menunggu dia Berharap dia datang Padahal dia telah melupakan janjinya
Namun aku terlanjur mencintai dirinya
Tak mudah bagiku pergi darinya
Meski dia sendiri yang meminta Bagiku terlalu indah perasaan ini..
Tak bisa pun ku sangkal Aku LELAH Meski berat Meski sakit Meski pahit Lelah ku ini akan jadikan pegagangan untuk pergi dari cinta dan penantian..
Kookie cinta Tae Kookie rindu Tae
Tapi Kookie lelah...
. . . . .
Bak seorang pembalap, taehyung malam itu juga melajukan motor gedenya sangat kencang menuju apartemen tempat jungkook tinggal.
Pandangannya sedikit mengabur karna kristal air mata yang memaksa untuk terkeluarkan di balik helm yang menutupi seluruh bagian kepalanya.
Bagaimana pun rasanya ingin segera bertemu seseorang yang pernah di ingkari janjinya.
...
Saat sampai di tujuan taehyung seperti kesetanan memencet bel di samping pintu apartemen Jungkook bertubi tubi.
Tak lama pintu terbuka muncul lah seorang wanita paruh baya dari balik pintu. Mungkin wanita itu ibunya jungkook pikir taehyung.
"Permisi nyonya, apa jungkook nya ada? " Langsung saja taehyung bertanya pada wanita itu .
"Jungkook...?"
"Ya jeon jungkook ini apartemen nya kan..?"
"Oh Maaf anak muda.Jungkook pemilik apartemen ini sebelumnya ya. Dia tak lagi tinggal di sini. Apartemen ini sudah di jual kepadaku." Wanita itu bicara tegas menjelaskan kebenaran nya.
"A..apa!? Begitukah?" Taehyung terdiam sejenak, kemudian menanyakan kembali. "Maaf aku boleh tau di mana tempat tinggal jungkook yang baru?"
Wanita itu sedikit berpikir kemudian menjawab "saya tidak tau. Tapi dengar dengar dari tetangga jungkook pulang ke rumah orang tua nya di London"
Kontras sekali raut wajah kecewa taehyung tidak bisa di tutupi.
Mengucapkan permisi pada wanita tadi dan berterima kasih sambil membungkuk.
Pintu apartemen itu tertutup. Tubuh taehyung terjatuh merosot ke lantai depan apartemen itu, taehyung menangis menutupi wajah kacaunya dengan kedua tangannya. Bodoh Kim taehyung bodoh, bodoh ...
Semua perkataan jimin saat itu kini terjawab sudah dan tengah menjadi kenyataan menghancurkannya.
Benar sekarang taehyung jatuh dalam lubang penyesalan .
Jatuh sedalam dalamnya Jungkook sudah pergi jauh entah kemana ...