.
.
Happy read.."Ta..tae....?"
Jungkook terkejut berlari ke arah tempat tidur tersebut.
Di rengkuhnya tubuh ringkih menglengkung taehyung yang masih tak berbusana seperti tadi pagi ia tinggal tergeletak begitu saja.Taehyung tak bergerak. Jungkook merasakan tubuh lemah itu dingin seperti es.
Jungkook bergegas mengambil pakaian apa saja di dalam koper milik taehyung , kemudian memasangkannya pakaian itu pada taehyung. Tubuh itu masih terbujur kaku. Jungkook menyalakan penghangat ruangan dan membungkus tubuh itu dangan selimut. Tak lama dokter pribadi keluarga jeon datang dan langsung memeriksa keadaan pria Kim.
"Apa yang terjadi tuan Jungkook?" Tanya dokter kepada kepada jungkook yang duduk menunggu kegiatan dokter tersebut di sofa.
Jungkook menggendikkan bahunya. "Saya tidak tau dr. Sam. Saya pulang keadaannya sudah seperti itu. Memangnya dia kenapa?" Tak ada perasaan bersalah sedikitpun di dirinya.
Dokter itu nampak menarik nafas sejenak . "Tubuhnya mengalami dehidrasi,daya tahan tubuhnya menurun kekurangan cairan, dan sepertinya dia kelelahan. Minum obat secara teratur akan butuh beberapa hari untuk pulih. Jangan biarkan dia beraktifitas berat dulu."dokter itu menjelaskan setelah menyuntikkan sejenis serum di pangkal lengan taehyung.
Dokter itu sepertinya mengerti apa terjadi pada pemuda ini. Melihat tubuh taehyung yang penuh ruam kemerahan ia dapat mengetahui bahwa pria itu mendapat perlakuan tidak baik saat bercinta,namun dokter itu menyimpan di dalam hati saja.
"Kalau begitu saya permisi tuan Jungkook. Saya sarankan memberi semangkook sup hangat ketika dia sadar,jaga pola makannya dan jangan lupa tubuhnya perlu banyak beristirahat."
Uh banyak omong sekali dokter ini jungkook membatin. Malas sekali bagi jungkook merawat orang sakit. Tentu saja dia takkan membuang waktu bersenang senangnya yang sangat berharga.
Tak lama setelah dokter pergi dari kamar taehyung, jungkook duduk di samping taehyung yang terbaring lemah.
Tanpa sadar memandang lama wajah terlelap lemah itu, meski begitu masih saja terlihat sangat tampan. Dengan memandangnya saja mengapa terasa begitu damai dalam jiwa.
"kenapa kamu nangis..?
Kamu cantik sekali...
Sayang lo mata indahmu jadi bengkak dan memerah kalau kamu nangis terus seperti ini..."Kalau kookie sedih crita ke Tae aja ya.. tae akan peluk kookie terus agar mata kookie ini tidak nangis lagi.
Mata bulat jungkook terpejam ia merasakan getar getar kecil, getaran yang mengingatkan nya pada titik terdalam tempat ia meletakkan jiwa lemahnya yang tulus mencintai seseorang.
Rasa yang telah lama ia sembunyikan dan di tutupnya rapat rapat sedikit terbuka kembali. Wajah terlelap itu membuatnya terbayang kembali akan pemuda tae yang telah menjadi masa lalunya.
"Tae...maafkan kookie..." Ucapnya lirih sambil memegangi sebelah pipi taehyung.
Seperti inilah yang di nanti nanti kan taehyung. Taehyung menaruh harapan besar jungkook akan mencintainya.
Perlakukan seperti ini yang taehyung impi impikan. Sayangnya ia sedang tak sadarkan diri. Taehyung tidak dapat merasakan saat ini jungkook tengah menampilkan sisi aslinya yang selalu di sembunyikannya dari siapapun. Sungguh taehyung belum beruntung. Sebelum taehyung sadar dari pingsannya, jungkook telah lebih dulu sadar dari lamunannya.
"Tidak! Tidak, aku bukan lah lagi seorang kookie. Aku jeon jungkook"
Raut wajah jungkook yang tadi sempat terlihat sendu kini berubah datar seperti biasa. Is, jungkook tak akan membiarkan cinta menguasai dirinya. Jungkook bergegas keluar dari kamar itu lantas pergi meninggalkan mansion dengan salah satu mobil sport miliknya. Entah hendak kemana lagi dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
LELAH INI
Short Story"SUDAH JIMIN ! Sudaaah jangan di lanjutkan lagiii.." taehyung menutup telinganya kepalanya menggeleng geleng tak kuat dengan apa yang di dengarnya. Namun jimin, jimin harus menyelesaikan ini semua.