At TAMAN..
Jimin dan jungkook kini berada di gazebo taman kota, membungkuk bersandar di pembatas kayu jati minimalis memandang ke depan terhampar bunga warna warni bermekaran cantik di hadapan mereka.
"Jim...dia memintaku melupakan perasaanku terhadapnya. Apa aku benar benar harus melupakannya,mengapa sedikitpun dia tidak mengingatku?"
Jungkook memandang kosong, berujar amat lirih menahan sesak di dada.
"Kook , untuk apa kau menantikan orang yang tak pernah menepati janjinya.
Tuhan pasti akan memberi mu orang yang jauh lebih baik darinya. Percayalah padaku kelinci bongsorku yang manis "
Jimin menggenggam satu tangan jungkook, menatap dalam mata nanar jungkook.
"Bejanjilah padaku kook, kau harus mengejar masa depan tanpa embel embel masa lalu lagi, aku tak akan tenang melepas kepergian sahabat baikku ini sebelum kau berjanji padaku untuk berbahagia di sana jungkook. Kumohon lupakan masa lalumu. Lupakan dia.Berbahagialah jungkook"
Air matapun tanpa permisi jatuh berderai di pipi jimin, dia merengkuh tubuh bongsor sahabatnya. Memeluk jungkook erat mungkin sementara untuk yang terakhir kalinya. Jungkook terisak memperdalam wajahnya di dada jimin.
Sambil terisak berujar
"a..aku berjanji akan melupakannya ... Te..rima kasih jim .."Tak jauh di sana..
Taehyung terpaku melihat dua orang di hadapannya yang saling berpelukan mesra.
Di sampingnya ada Lee Hanna yang bergelayut manja pada pergelangan tangannya.Mata taehyung menajam langsung bergegas menghampiri gazebo tempat dua pemuda yang menurutnya sangatlah menjijikkan.
"Wah ada sepasang kekasih gay menjijikkan yang sedang memadu kasih di sini. Hey ini tempat terbuka tak bisakah kalian ke hotel saja."
Entah setan apa yang merasuki taehyung berkata seperti itu. Padahal di dalam hatinya seperti ada rasa tak nyaman melihat perlakuan jimin terhadap jungkook.
Jimin memanas melihat pemilik suara,ia melepas pelukannya dari jungkook dan mengepalkan kedua tangannya menatap mata tajam taehyung.
Matanya memerah dan bergerak memberikan satu bogeman mentah ke sudut bibir taehyung. Nafasnya memburu. Hanna dan jungkook sontak terpekik takut.
"Jaga ucapan mu BRENGSEK !!
Manusia brengsek sepertimu tak pantas mendapatkan cinta yang tulus.Kau ingat perkataan ku, kau akan MENYESAL! Menyesal sedalam dalamnya. Dan hey saat penyesalan itu datang kau bahkan tak bisa memperbaikinya . Ingat itu ."
Jimin yang masih diliputi emosi yang meledak-ledak, menggenggam tangan jungkook menarik tangan itu cepat untuk segera berlalu dari manusia jahat dihadapan mereka.
Taehyung mengusap sudut bibirnya yang sedikit berdarah akibat pukulan jimin, melihat punggung jungkook yang berlalu semakin menjauh, lama, sampai tak terlihat lagi.
Apa maksud perkataan jimin tadi ?
.
.
.
.
.
.Keesokan harinya ..
Dibandara jungkook duduk menunggu jadwal keberangkatan pesawat menuju London 15 menit lagi. Jungkook memencencet handphonenya menghubungi sahabat bantetnya yang akan di tinggalkan nya.
"Jim..aku berangkat pagi ini."
"APA..!! kau bilang besok kau baru berangkat"
"Semalam transaksi jual beli apartemen ku telah selasai. Jadi aku memutuskan untuk mempercepat jadwal keberangkatan ku"
"Tunggu aku jung aku akan segera ke bandara!"
"Tidak perlu jimin. Jadwalku 10 menit lagi"
"Ju..jungkoook, hati hati oke. Jaga dirimu. Ingat janjimu padaku jungkook.
Aku tak akan pernah rela kalau sampai mengetahuimu tidak bahagia di sana.
Maaf a.. aku tidak bisa ada di dekatmu lagi jungkook."Jimin terdengar tak mampu berkata lagi,dia akan kehilangan sahabat baiknya dari SMA. Selama ini jimin yang selalu mendengar keluh kesah jungkook dan selalu ada untuk menguatkannya .
"Terima kasih jim, aku berjanji untuk bahagia, kau jangan sedih begitu aku jadi tak enak hati, kau juga harus berjanji mengundangku di pesta pernikahan mu okey. Aku tak mau melewatkan hari bahagiamu."
"Pasti jung. Selamat jalan."
Tut.
Jungkook beranjak dari duduknya karna pesawat nya akan segera berangkat.
selamat tinggal Tae...
.
.
.
.
.Satu Minggu sudah kepergian jungkook dari kota seoul,
Sejak kejadian di taman, taehyung tidak pernah lagi bertemu dengan jungkook maupun jimin, bahkan di kampuspun taehyung tidak nememukan intensitas mereka.Taehyung semakin risau.
Eh ..wajah jungkook selalu hadir membayangi pikirannya. Rindu entahlah perasaannya campur aduk.Dan entah mengapa perkataan jimin waktu itu seakan menjadi tanda tanya besar bagi taehyung.
Menyesal , kenapa aku harus menyesal? Menyesal karna suatu saat aku akan jatuh cinta kepada jungkook dan menjadi homo,cih.. taehyung berusaha menghilangkan pikirannya itu tidak akan pernah terjadi. Masih saja kekeh melawan hati dan pikiran yang berlawanan.
Taehyung sampai di rumahnya. Tubuh lelah nya langsung masuk ke dalam kamarnya yang besar bahkan sangat mewah.
Merebahkan diri di ranjang empuk miliknya mencoba untuk tidur sejenak melepas penat.
Satu minggu sudah dia mencari jimin di kampus karna rasa penasaran tetapi sia sia saja.
Pemuda bantet itu tak pernah lagi ada di kampus. Begitu juga dengan jungkook.
Masih saja pikirannya terbayang jungkook dengan segala tanda tanya siapa Jungkook sebenarnya.
Berusaha menghilangkan bayangan wajah manis jungkook namun tetap saja tidak bisa . Ada apa ini. Jungkook kemana ? Mengapa Jimin pun tak ada ?
Mata elang itu tak dapat terpejam sedikitpun, sangat lemah taehyung kembali duduk di sisi ranjang tempat tidurnya.Tanpa sengaja matanya melihat buku biru di atas di meja belajarnya.
Taehyung meyakini buku itu milik jimin yang belum sempat di kembalikan, dengan ragu mengambil buku tersebut dan mendudukan tubuhnya sejenak bersandar di sofa kamarnya.
Lancang sekali membuka buku yang bukan miliknya namun rasa penasaran yang sangat besar membuat taehyung perlahan membuka lilitan pita pada buku tersebut dan membuka lembaran pertama.
Halaman dengan kertas yang lebih tebal dari pada lembaran selanjutnya. Terpampanglah sebuah nama.
JEON JUNGKOOK
Mata taehyung membulat tak percaya melihat nama pemilik buku itu. Hatinya gelisah. Ini adalah sebuah buku diary pribadi. Pemiliknya bikan jimin. Ini milik jungkook.
Tak sabar taehyung segera saja membuka halaman selanjutnya.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
LELAH INI
Short Story"SUDAH JIMIN ! Sudaaah jangan di lanjutkan lagiii.." taehyung menutup telinganya kepalanya menggeleng geleng tak kuat dengan apa yang di dengarnya. Namun jimin, jimin harus menyelesaikan ini semua.