Jika orang bilang lahir ke dunia adalah sebuah anugerah dan berkah yang diberikan Tuhan. Mungkin ungkapan itu tidak sesuai untuk Jinan.
Dia merasa lahir ke dunia adalah sebuah kesalahan, tapi sekali lagi. Siapa manusia yang bisa memutuskan takdir hidupnya?
Mereka tidak tahu akan lahir dan tidak bisa memilih akan hidup di keluarga seperti apa.
Jinan si Bungsu yang terus tumbuh bersama luka lukanya, tapi dia pikir setelah mendengar ungkapan 'nanti juga sembuh sendiri, semua butuh waktu' pikirnya dia mulai tidak sabar dan harus segera mendapat jawaban yang pasti kapan hari itu akan datang.
Kendati rasa sakit yang terus menerus menggerogoti tubuhnya. Keinginannya selalu sama, merasakan apa itu bahagia, seperti apa rasanya?
Andai hidup ini bisa meminta untuk dibuatkan takdir seperti apa, Jinan akan menjadi orang paling tamak dan meminta agar hidupnya menjadi sempurna.
Andai biarlah tetap menjadi andai.
Karena nyatanya, takdir yang dia bawa malah berjalan terbalik dengan keinginannya. Waktu demi waktu makin menuntunnya jatuh kedalam jurang keputus-asaan.
Bahkan tak ada seorangpun yang akan membantunya keluar dari sana.
Hati kecilnya berbisik haruskah dia mengakhiri hidupnya sekarang? atau haruskah dia bertahan lalu terbunuh perlahan dengan luka dan sakit yang semakin menjadi setiap harinya?
to be continuedㅡ
Jinandra Banureksa
Jeriko Rega Adinata