7 telling the truth

128 15 6
                                    

happy reading y'all♡


Jeriko menghampiri ayahnya yang sudah lebih dulu duduk di meja makan, pagi ini mereka sarapan nasi goreng. Tak seperti biasanya Ayah cenderung banyak diam sambil menyantap sepiring nasi goreng di hadapannya.

Karena takut telat Jeriko juga ikut menyendokkan nasi goreng ke atas piring yang masih kosong, dia memulai sarapannya.

Hening, hanya terdengar dentingan sendok dan piring diantara keduanya. Jangan tanya Jinan dimana, Jeri bahkan tidak peduli tentangnya.

"Kak" panggil Ayahnya.

Jeriko melihat ke arah Ayahnya yang mulai menatapnya dengan pandangan serius.

"Kenapa, Yah?" tanya Jeriko sambil mengunyah sarapannya.

"Kamu merokok?"

Pertanyaan dari ayahnya sontak membuat anak itu terkejut, dia tersedak dan langsung buru buru meraih gelas berisi air putih yang sudah ia siapkan sebelumnya.

Dia juga menepuk dadanya beberapa kali, guna meredakan batuknya.

"Maksudnya Yah?"

Ayah tampak makin serius tiba tiba dia mengeluarkan sebuah pod hitam dari sakunya.

"Punya kamu?"

"Engga, Jeri gak merokok" jawab Jeri, meskipun panik dia coba menutupinya sebisa mungkin.

"Oh ya? Ayah nemu pod ini di kamar kamu semalem" kata Ayahnya.

"Jujur Jeriko" tekan Ayahnya.

"Jeri udah jujur, tapi Ayah gak percaya!" kata Jeriko meninggikan suaranya.

"Yang sopan, Jeriko!"

Jeri tahu Ayahnya marah besar saat ini, terdengar dari nada bicaranya. Lagipula pod itu memang bukan miliknya, semalam saat sedang membereskan ruang tengah dia menemukan pod itu terselip diantara sofa.

"Jujur sama Ayah, kamu sejak kapan merokok?"

"Itu bukan pod Jeri, itu punya temen Jeri yang ketinggalan" jawab anak itu sambil menatap ke bawah.

Rupanya tanpa Jeriko tahu, Ayahnya kemarin datang ke kamarnya. Sebenarnya tadi pagi saat terbangun Jeriko melihat lampu kamar dan meja belajarnya sudah mati. Sedangkan semalam dia sepertinya ketiduran saat mendengarkan lagu menggunakan earphone, terbukti karena paginya dia masih memakai earphone ditelinganya.

Dan sialnya lagi pod itu memang milik Zahran yang kemarin tertinggal di sofa, bahkan sang pemilik pun langsung menanyakan keberadaan barangnya itu. Makanya Jeriko bawa ke kamar dan menyimpannya di meja belajar. Tak menyangka kalau itu adalah pilihan bodoh.

"Ayah gak suka kamu merokok" ucap Ayahnya dengan suara berat.

Meskipun itu bukan pod miliknya tetap saja dia yang diintrogasi.

"Jeri gak merokok, Yah. Ini punya Zahran kemarin temen temen Jeri main kesini, makanya ketinggalan. Kalo Ayah gak percaya, tanya aja sama Bu Lia."

Tanpa menghabiskan sarapannya, dia meneguk sedikit air lalu menyambarnya pod hitam itu dan pergi meninggalkan ruang makan.

"Jeri berangkat" ucapnya sambil pergi.

"Jeri!" teriak Ayahnya namun tetap tak Jeri indahkan.

Jeri melirik jam tangan di pergelangan kirinya, sudah menunjukkan pukul 6.40 sedangkan gerbang sekolah ditutup pukul 6.45

Jeri buru buru mengeluarkan sepeda motornya dan melaju keluar dari komplek rumahnya, jika saja dia diam disana lebih lama lagi, bisa saja dia diintrogasi selama 24 jam penuh.

asa ; jinandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang