21. Takdir Bahagia

1.7K 318 16
                                    

Hari-hari telah berlalu. Semuanya semakin membaik sekarang. Hubungannya dengan teman kakaknya, maupun hubungannya dengan teman-teman Jay semakin dekat. Namun ada satu yang tak pernah berubah, yakni orang tuanya. Walaupun sudah dijelaskan oleh Chenle tentang kejadian hari itu, malah dengan santai ayahnya menjawab.

'dia sudah pergi jadi biarkan saja. Tak ada lagi tempat untuknya disini.'

Jika ditanya apakah hatinya sakit? Tentu saja iya. Tapi mau bagaimana lagi, walau bagaimanapun tak ada lagi tepat untuknya di rumah itu, daripada dia merawat luka yang dia pendam jadi lebih baik dia tinggal di apartemen dan berusaha menyembuhkan lukanya.

"Gimana?"

Ni-ki menatap penuh harap kepada seseorang di depannya. Dia Jay, lelaki yang sedang sibuk mencicipi kari buatan Ni-ki.

"Hm.. udah enak, tapi masih kurang garem."

Setelah tiga hari belajar memasak bersama Jay, kari ini adalah hasil dari kerja kerasnya. Dia belajar memasak kari sebab itu adalah makanan favorit ibunya. Ya walaupun masih ada yang kurang, tapi menurutnya tak masalah. Ngga ada yang sempurna di dunia ini, kan?

Ya.. kecuali cintaku padamu.

Benar, cinta itu sempurna, apalagi jika cinta itu diisi dengan kehadiranmu. Pasti akan lebih bermakna.

Sudahlah, kenapa jadi bahas cinta? Kembali lagi bersama mereka yang sekarang sedang berada di apartemen Heeseung, atas permintaan Heeseung sendiri. Dia hanya ingin apartemennya tak terasa sepi. Karena sekarang ada kehadiran 6 manusia absurd dengan keunikannya masing-masing, membuat apartemennya terasa lebih hidup.

Heeseung sendiri sedang sibuk memberi makan hewan peliharaannya. Jika kalian bertanya hewan apakah itu, hewan itu hanyalah seekor ikan yang baru ia rawat selama dua Minggu belakangan.

"Ini plankton keknya ngga pernah berhasil nyuri resep rahasia." Celetuk Sunoo ditengah keheningan ruang tengah.

Empat manusia itu sekarang sedang sibuk menatap layar televisi yang sedang menampilkan kartun anak-anak. Iya, itu film Spongebob Squarepants. Entahlah, untuk remaja seusia mereka entah mengapa film kartun itu terasa begitu menarik. Dan sekarang mereka sedang beramai-ramai merutuki kebodohan plankton, si tokoh antagonis pada kartun tersebut.

Kalian pasti tau kan? Makhluk bersel satu yang selalu berusaha mencari segala rencana untuk mencuri sepucuk surat didalam botol?

"Padahal gampang njir! Tinggal suruh Karen aja beli Krabby Patty nya, susah-susah nyusun rencana sampek buat bom atom." Sunghoon dan Jungwon mengangguk setuju tentang apa yang baru saja Jake katakan.

"Memang, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Contohnya plankton, makhluk yang terlalu pintar." Ucap Sunghoon.

"Iya, sampek lebih milih yang rumit daripada yang gampang." Timpal Sunoo.

Mereka benar-benar asik membully plankton disini, berbeda dengan Jungwon yang benar-benar fokus menonton kartun itu. Dan juga satu manusia lagi yang sedang sibuk menaburkan makanan diatas permukaan air pada aquariumnya.

Oh iya, ngomong-ngomong ikan peliharaan Heeseung itu bernama Ciko. Kenala harus Ciko? Dia juga tak mengetahuinya karena Ni-ki sendiri yang memberikan nama untuk hewan itu.

"Ciko makan yang banyak, biar gede kek Ni-ki. Eh, tapi jangan terlalu gede. Ngga lucu nanti ikan kayak kamu malah jadi Titan."

Mereka tidak heran jika lelaki itu berbicara sendiri kepada ikannya. Itu hal yang sudah biasa disana, walaupun Heeseung sempat ditertawakan karena kepergok berbicara pada Ciko, tapi sekarang hal itu sudah menjadi rahasia publik.

Stay Alone | Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang