Strawberry Cloud [End]

07 - The Other Side

Follow instagram for spoiler etc:
@virda.aputri @caka.elvano @alanagioni @alvarez.atmaja @bilal.aditama @zealakeisha

Don't forget to follow my wattpad account ❣︎

❤︎❤︎❤︎

♪ Never Goodbye - NCT Dream
♪ Putri Iklan - Keljo, Azhardi, Devin

❤︎❤︎❤︎

"Lo mau?" tanya Caka menatap dalam kedua mata Alana.

"Mau apa?" tanya Alana balik tanpa berkedip.

"Mau jadi pacar gue?"

"Hah?"

"Lo pasti anggap gue bercanda, kan?" tebak Caka. Ia menyelipkan rambut Alana ke belakang telinga.

"Bercanda atau enggak?" tanya Alana memastikan.

"Kali ini enggak."

Alana menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Gadis itu ingin menjerit, ia juga ingin langsung memeluk atau mencium bibir Caka saat itu juga. Alana ingin menjadi seagresif mungkin. Namun ia pikir hal itu tidak memungkinkan karena tidak mau Caka minta putus atau berubah pikiran dalam beberapa detik setelah mengajak Alana berkencan.

"Mau, Kak. Alana mau jadi pacar Kak Caka." Kaki Alana maju satu langkah untuk lebih dekat dengan posisi Caka. Ia mendongak untuk menatap lebih dekat wajah Caka karena ia jauh lebih tinggi.

Baru satu detik Alana merasakan bunga-bunga bermekaran di dalam hatinya. Namun, ia ditampar oleh kenyataan saat mata sialannya terbuka. Semua itu, hanya mimpi indah belaka.

"Arghhhhh!!! KENAPA CUMA MIMPI SIH!" teriak Alana frustasi.

Kakinya menendang guling dan selimut sampai kasurnya berantakan. Tak puas sampai sana, Alana juga mengacak rambutnya dan menggeliat layaknya ikan lele yang mencari air. Membuat spreinya ikut berantakan.

"Tahu gitu gue peluk, gue cium bibir Kak Caka rakus! Mimpinya kenapa nyata banget sih!" sesal Alana.

Alana tidak terima, ia sungguh tidak terima diberi harapan oleh mimpi. Gadis itu meraih ponselnya yang ada di atas nakas. Segera ia mencari nomor Caka dan langsung meneleponnya.

Pada panggilan pertama tidak diangkat, namun pada panggilan kedua seperti mimpi Caka langsung mengangkatnya. Biasanya Caka menunggu lima sampai sepuluh panggilan darinya.

"Halo! Kak Caka aku mimpi kamu jadiin aku pacar kamu. Seriusan deh, Kak. Serius kayak nyata. Pagi ini mimpi indah itu berubah jadi mimpi buruk pas aku buka mata. Jantung aku yang udah deg deg ser seneng jadi down seketika! Aku juga tiba-tiba lemas nggak bertenaga. Kak, aku kecewa kenapa harus mimpi. Gimana kalo kita jadian beneran, Kak? Mau?" cerocos Alana panjang lebar hanya dalam satu tarikan napas.