42 - Serba Salah

37.5K 5K 6.9K
                                    

Vote dulu ya sebelum baca 💗 komen di setiap paragraf biar gemes 🌷💗 happy reading 🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu ya sebelum baca 💗 komen di setiap paragraf biar gemes 🌷💗 happy reading 🌹

❤︎❤︎❤︎

Kelopak mata Alana terbuka perlahan, hal pertama yang ia lihat lagi lagi langit-langit kamar kekasihnya. Untuk ke sekian kali gadis itu terbangun di sana. Malam itu Alana menginap menemani Caka yang sedang terluka.

Alana terduduk, diraihnya ponsel yang sedang dia cas di atas nakas, tak lupa mencabut kabelnya terlebih dahulu. Notifikasi dari papinya seketika membuat mata Alana yang awalnya setengah terbuka menjadi membulat. Sedikit panik setelah melihat isinya

Papi : Sayang telepon Papi kenapa nggak diangkat dari semalam? Kamu nggak apa-apa, kan? Kalau udah lihat pesan Papi langsung telepon ya. Papi mau bicara.

Papi : Alana nggak lagi di rumah Alvarez. Lagi di mana, Nak?

Papi : Papi tadi tanya Alvarez, dia bilang sepulang sekolah kamu diantar pulang sama Caka ya? Mungkin kamu lagi tidur. Kalau bangun jangan lupa hubungi Papi. Papi khawatir.

Alana melihat ke arah pintu kamar mandi, suara gemercik air membuatnya bisa menebak bahwa Caka sedang mandi di dalam. Alana turun dari ranjang, memasang jaketnya dan keluar dari kamar untuk menelepon Ando⎯papinya.

Tak lama setelah itu Ando menjawab telepon dari Alana. "Halo, Papi," sapa Alana lebih dulu.

"Halo, Sayang. Kamu nggak apa-apa, kan? Kenapa telepon Papi nggak diangkat? Terus pesan Papi nggak dibaca-baca? Kata Alvarez kamu udah diantar pulang Caka?" Cerocos Ando di seberang sana.

"Iya, Pi. Alana baru bangun. Semalaman Alana tidur karena kecapekan. Maaf buat Papi khawatir."

"Ah begitu, Papi udah sangka kamu tidur lebih awal. Alana kalau lagi di luar atau ke mana aja jangan lupa kabari Papi, ya?"

"Iya, Pi."

"Oh, iya! Papi mau tanya sesuatu. Kamu nggak ada masalah sama Dhaziell, kan?"

Jantung Alana seperti terkena serangan jantung selama satu detik karena pertanyaan tiba-tiba Ando. "Kenapa Papi tiba-tiba tanya itu?"

"Soalnya Dhaziell mau balik ke Indonesia buat urus cabang usaha Om Alex yang ada di Indonesia. Semalam telepon Papi tanya kabar, sekalian ngomongin bisnis."

"Terus, Pi? Kak Iell ngomong apa aja sama Papi?" Alana menggigit ujung jari jempolnya panik. Takut Dhaziell mengadu yang tidak-tidak kepada Ando.

Strawberry Cloud [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang