06 - Tulus

39K 5.5K 4.2K
                                    

"Jangan hadir kalau ujung-ujungnya cuma nyakitin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan hadir kalau ujung-ujungnya cuma nyakitin."

❤︎❤︎❤︎

♪ Rumah Singgah - Fabio Asher
♪ Bertahan Terluka - Fabio Asher

❤︎❤︎❤︎

Alana tidak berhenti menatap Caka yang sedang mengobati lukanya. Tidak terdengar ringisan dari bibir Alana yang terkatup rapat. Ia terlalu fokus memperhatikan gerak-gerik Caka yang begitu lembut membersihkan luka Alana dengan kapas dan alkohol.

Gadis itu menelan ludah, ini seperti sebuah mimpi. Caka Elvano, menggendong dan merawat lukanya. Saat ini ia dengan jelas melihat wajahnya. Alana akan merekam momen mereka dengan jelas untuk bahan senyum-senyum nanti malam sebelum tidur.

"Ga capek senyum?" tanya Caka.

"Hah? Uh? E-enggak."

"Lukanya nggak sakit?"

"Enggak... Aw!" Alana meringis kala Caka menekan lukanya dengan kapas. "Sakit Kak Caka!"

Caka tersenyum singkat, "Katanya nggak sakit?"

"Sakit kalo ditekan kayak gitu."

Caka kembali melanjutkan kegiatannya mengobati luka pada lutut Alana. Ia begitu lembut sampai membuat Alana tidak meringis sedikitpun, kecuali tadi saat Caka menjahili Alana dengan menekan lukanya dengan sengaja.

Saat hendak memilih plester, Caka tampak bingung karena plester UKS kali ini bergambar karakter. Sempat bingung bagaimana bisa plester UKS SMA mirip dengan plester UKS TK? Caka bertanya-tanya dalam hati.

"Mau plester apa? Sofia, Spongebob, atau Princess?"

"Princess," jawab Alana.

Caka mengambil plester berwarna merah muda yang merupakan karakter Princess Aurora. Ia segera menempelkan plaster itu pada luka di lutut Alana. Selesai, batin Caka.

"Lo emang seceroboh ini?" tanya Caka seraya membereskan kotak obat.

"Enggak, kok."

"Kenapa bisa jatuh?"

"Nggak fokus karena lagi lihatin Kak Caka bercanda bareng Lala."

Caka beranjak, ia meletakkan kembali kotak obat pada tempat semula. Setelah itu Caka kembali duduk, kali ini ia menyeret kursi untuk semakin dekat dengan Alana. Membuat jantung Alana semakin berdebar kian kencang.

"Lan, gue mau ngomong serius sama lo."

"Kak Caka mau nembak aku?!" Mata Alana berbinar-binar. "Aku terima, Kak! Sudah pasti aku terima!" seru Alana terlampau percaya diri.

Strawberry Cloud [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang