35 - Strawberry Mark

37.6K 5.7K 5.6K
                                    

Vote dulu ya sebelum baca 💗 komen di setiap paragraf biar gemes 🌷💗 happy reading 🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu ya sebelum baca 💗 komen di setiap paragraf biar gemes 🌷💗 happy reading 🌹

❤︎❤︎❤︎

Caka menunggu di depan gerbang Alana. Dia bersandar pada motornya. Cowok itu kembali mengirim Alana sebuah pesan memberitahunya bahwa dia sudah ada di depan rumahnya.

Tak lama menunggu, Caka melihat Alana membuka sedikit gerbangnya kemudian keluar seraya merapatkan jaket yang dikenakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama menunggu, Caka melihat Alana membuka sedikit gerbangnya kemudian keluar seraya merapatkan jaket yang dikenakannya. Dia terlihat sudah bersiap untuk tidur. Piyama yang dikenakan mendukung pemikiran itu.

Caka memperhatikan dari bawah sampai atas. Dia masih tidak berpindah dari tempatnya. Membuat Alana melangkah mendekat dan berdiri dekat di hadapannya. "Kak Caka, udah nggak marah sama aku?" tanya Alana mengambil satu tangan Caka untuk dia genggam menggunakan kedua tangan.

"Gue nggak ada hak marah," balas Caka singkat.

"Ada, Kak. Aku kan pacar kamu."

"Iya, tapi dia lebih dulu datang di hidup lo sebelum gue. Mana ada gue hak marah? Mau marah pun gue sadar diri."

Alana menjadi sedih tanpa alasan. Dia menunduk memainkan jari-jari Caka. "Aku beneran nggak ada apa-apa sama Kak Iell. Dia udah aku anggap Kakak, sama kayak Kak Alvarez. Hubungan kita hanya sebatas teman masa kecil yang besar bersama."

"Gitu?"

Alana mengangkat wajahnya menatap dalam kedua mata Caka seraya mengangguk dengan sungguh-sungguh. "Jadi kamu jangan marah lagi. Aku sukanya tetap sama kamu, Kak. Perasaan sayang aku buat Kak Caka sama Kak Iell itu beda."

"Terus kenapa dia bawa-bawa pacaran dan nikah? Lagi, keluarga kalian juga dekat."

"Kak Iell memang suka bercanda. Dia kalau ngomong ceplas-ceplos. Terus Kak Iell anggap aku anak kecil, nggak berubah dari dulu sampai sekarang. Makanya sikap dia kayak gitu ke aku."

"Tapi di mata gue nggak gitu."

"Memangnya di mata Kak Caka gimana?"

Caka menggeleng, ia menolak mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya. Dia bertemu dengan Alana untuk memastikan bahwa Alana tidak menyukai Dhaziell lebih dari seorang kakak. Hal itu melegakan karena Caka sudah memastikannya.

Strawberry Cloud [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang