Harapan?

46 16 2
                                        

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA!
HAPPY READING
.
.
.
.

   Mentari sudah kembali menyinari bumi, cahaya nya menembus tirai kamar gadis cantik yang sedang terlelap di ranjangnya.

   Bulu mata nan lentik, dengkuran halus terdengar setiap ia menghembuskan napasnya, hidung yang mancung dan kecil sangat pas untuk proporsi wajahnya.

   Cahaya matahari menyilaukan matanya, dan membuat si empunya terbangun. Mata berwarna coklat itu mulai terbuka dan melihat sekeliling nya.

    "Arga?"

    Tak ada jawaban.

    Asha menyibakkan selimutnya, dan bangkit mencari remaja itu. Dapur, Ruang tamu, Kamar mandi, semuanya diperiksa olehnya.

    "Jangan-jangan dia udah pergi? TANPA PAMIT?!" Asha bergegas mengecek garasi tempat motor Arga diparkirkan oleh Rahmat semalam.

    Dan benar, Arga sudah pergi. Entah kapan, Asha pun tidak tau.

    "Udah meluk gue, terus nyebut nama cewek yang bahkan gue gak tau itu siapa, abis itu ga ngomong apa-apa, ga bilang terima kasih juga. Wow, impresif Argantara." Sarkasnya.

     Tiba-tiba Asha teringat nama gadis yang disebut Arga semalam.

     "Tapi, siapa dia?"

***

     "Asha!"

   
     Gadis dengan rambut diikat satu itu langsung menoleh saat namanya disebut. Mata nya langsung tertuju pada gadis yang  kemarin ia lihat sedang berpelukan dengan Arga.

     Silvia.

     "Hai, Sil!" balasnya

     "Hai, cantik. Si gembul mana?" tanyanya seraya mencari Nadya.

      Asha mengedikkan bahu, "Kayak nya sama Anggi, ga sih?"

      "Ah iya! Gue lupa haha" Silvia terkekeh geli. Hal itu membuat gigi gingsulnya terlihat jelas.

      "Oh, iya. Ada yang mau gue tanyain sama lo." Raut wajah Silvia langsung berubah menjadi lebih serius.

      "Apa?"

      "Lo, pacaran sama-"

      "HALO SHASHA AND SISIL SAYANG!"

      Mereka seketika menoleh, menatap dua sejoli yang sedang berjalan menghampiri mereka. "Bisa gak, lo gak usah teriak-teriak gitu?" Ucap Anggi

      Mereka bertiga terkekeh, "Gak boleh marah-marah Anggi, masih pagi juga." Balas Nadya

      "Gue duluan"

      Anggi langsung melenggang menuju kelasnya sendiri.

     "Lo semua liat kan?" ucap Nadya sembari menatap punggung remaja itu.

     Asha dan Silvia mengikuti arah pandang gadis itu,

    "Gue cuma liat punggung doang sih." Ucap Silvia

Argasha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang