JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA!
HAPPY READING.
.
.
.Kuda besi berwarna merah milik Arga melaju kencang menembus kemacetan Jakarta. Langit mulai berwarna jingga, menandakan hari mulai petang.
Asha masih terus mengulum senyum nya karna kejadian tadi, walaupun setelah itu mereka tidak mengatakan sepatah katapun. Mereka sama-sama sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Didepan sana, mulai nampak pagar berwarna putih yang merupakan kediaman Asha.
Melihat rumah itu, Senyum Asha perlahan menghilang digantikan oleh tatapan kosong tanpa arti.
Mereka mulai memasuki halaman rumah itu. Arga memarkirkan motornya tepat didepan pintu masuk rumah Asha.
Asha tak bergeming.
"Sha, kita udah sampe"
Dengan berat hati, ia turun dari motor Arga. Membuka helm nya dan berusaha memasang senyum palsunya.
"Thank's, Ga."
Arga mengangguk, "Sana, masuk"
Asha membalikkan tubuhnya, berjalan dengan lemah masuk kedalam 'rumah' nya.
Arga menatap punggung gadis itu yang mulai tak terlihat lagi.
"What's wrong with her?"
***
Asha membuka pintu dengan lemah, seolah seluruh beban dipundaknya kembali terasa saat ia menginjak rumah ini.
"Assalamualaikum dong, nak."
Suara bariton khas pria dewasa membuat Asha terkejut dan menatap lawan bicaranya, tapi ia langsung memberikan ekspresi datar nya.
"What's u want?"
Tanya Asha seakan tau maksud kedatangan pria itu.Pria paruh baya itu menghela nafas nya. Ia berjalan mendekati gadis itu.
"Kamu ga kangen sama Ayah, Nak? Ayah kangen banget tau, sama putri Ayah yang paling cantik ini."
Tangan nya bergerak ingin memeluk putri semata wayangnya. Tapi dengan cepat Asha bergerak mundur menjauhinya.
"Gak usah basa-basi, mau apa Ayah kesini?" Tegasnya.
Pria dengan setelan jas itu menghela nafas nya berat, lalu tangannya bergerak mengambil beberapa foto dari saku jas nya, ia melirik Asha lalu melempar semua foto itu ke meja.Asha menatap foto-foto yang berisikan potret nya bersama Arga, dari saat di sekolah, di rumah, sampai yang baru saja terjadi.
"Ayah sekarang ganti profesi jadi paparazi?" Komentarnya.
Pria itu memasukkan tangan nya ke saku jas nya. Ia berjalan menuju Asha sembari mengambil sebuah potret Asha dan Arga yang sedang berpelukan di rumahnya.
"Argantara Nelson, Usia 18 tahun, Anak tunggal dari pasangan Dhani Nelson dan Wilda Nelson."
Axel melirik Asha, yang sedang menatapnya. "Tampan." Pujinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Argasha [ON GOING]
Fiksi Remaja[BUDAYAKAN FOLLOW DULU BARU BACA] Kisah dua remaja yang sama-sama memiliki keluarga yang tidak utuh. Luka dan kecewa sudah seperti lauk sehari-hari. Tetapi setiap manusia memiliki sudut pandang dan caranya masing-masing dalam menghadapi masalah. Beg...