Dunia Arga

27 4 0
                                        

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA!
HAPPY READING

.
.
.
.


Motor Arga melaju dengan kecepatan sedang, karna kalau sedikit saja ia menambah kecepatannya maka gadis dibelakangnya siap menghujani punggung nya dengan sekuat tenaga. Dan Arga masih sayang terhadap punggungnya.

"Ga, kita mau kemana sih?" Ucap gadis itu membuka obrolan saat mereka di lampu merah.

"Ke rumah gue."

Asha terkejut, "Mau ngap-"

"Gue mau ganti baju bentar, otak lo jangan mikir yang macem-macem." potong lelaki itu seolah tau arah pikiran Asha.

"Oh, ya kan tetep aja gue harus waspada. Namanya lo kan laki, gue cewek, masa berduaan di rumah lo?" balas Asha menutupi rasa malunya.

"Ada nyokap."

Asha menghela nafas nya lega. "Oh bilang dong dari tadi" balasnya diakhiri kekehan.

Arga hanya tersenyum tipis dibalik helmnya.

"Dasar"

***

"Ayo"

Asha yang sedang menatap bunga mawar yang ditanam depan rumah menoleh ke arah Arga yang sudah membuka pintu rumahnya. "Eh, katanya sebentar. Gue diluar aja gak papa."

"Masuk."

Gadis itu menghela nafas nya, dengan berat ia akhirnya masuk ke dalam. Dibandingkan dengan interior rumah, Asha lebih tertarik pada sebuah frame yang ukuran nya besar dan dalam foto tersebut terdapat empat anggota keluarga.

Ia bisa memastikan anak laki-laki dengan dasi pita dilehernya itu pasti Arga, sementara ada anak perempuan cantik yang memakai jepit rambut berbentuk pita di rambutnya.

Dan Asha memandang pria paruh baya yang berdiri dengan gagah ditambah senyuman di wajahnya dalam potret tersebut, "Itu pasti Dhani Nelson." Batinnya.

Tiba-tiba suara pintu yang dibuka terburu-buru menginterupsi gadis itu. Seorang wanita dengan pakaian suster sedang berlari menaiki tangga menuju kamar Arga.

Asha juga bisa mendengar suara jeritan dari kamar yang pintunya terbuka itu.

Saat Asha ingin mendekat, Arga serta suster itu berlari mendahuluinya.

"Bunda, Tara disini! Ya bunda, bunda tenang ya!"

"Bunda?"

Asha berjalan mendekat, saat ia sampai di depan pintu kamar ia sangat terkejut melihat wanita paruh baya yang ada di foto tadi, saat ini sedang mengamuk di atas ranjang nya.

Tangannya terpasang infus, air matanya terus mengalir. Di sampingnya terdapat banyak sekali bunga mawar, dan tak sedikit yang hampir layu.

Asha meringis saat melihat Arga yang tak sengaja terkena tendangan serta pukulan dari ibundanya sendiri. Tapi remaja itu tak gentar, ia terus berusaha memeluk dan mengatakan hal-hal yang menenangkan.

"Bunda, tenang ya. Tara disini, Bunda ga sendiri."

Setelah mendengarnya, Wanita itu tenang. Tangan nya bergerak pelan, membalas pelukan putranya.

Argasha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang