Asha Cousin

68 27 5
                                        

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA!
HAPPY READING!

.
.
.

  Seorang gadis cantik dengan rambut yang diikat satu berjalan dengan santainya menuju ke toilet. Matanya terkejut melihat dua orang siswa dan seorang guru sedang berlari ke arahnya.

  "AWAS!!!"

  Tak sempat dia bergeser dari posisinya, Rahmat menabrak bahu gadis itu. Hingga tubuhnya lunglai dan terjatuh di lantai.

  Rahmat terus berlari, tapi tidak dengan Anggi. Anggi berhenti, membantu gadis itu bangkit.

  "Sorry ya, temen gue gak sengaja" ucap Anggi dengan ekspresi datarnya.

  "Eh, iya gak papa kok" balas gadis itu dengan kikuk.

  "ANGGI! HAH! DIAM DI SANA KAMU!"

  Mereka berdua menoleh, melihat Guru piket yang bernama Pak Surya itu sudah mulai kelelahan karena berlari.

  "Gue duluan ya," mata Anggi menoleh kearah name tag di seragam gadis itu.

   "Asha"

   Kaki Anggi kembali berlari menyusul Rahmat yang entah kemana.

   Gadis bernama Asha itu masih terdiam ditempatnya. Hingga Guru piket itu tiba di depan nya.

  "Asha Cousin! Kenapa gak kamu tahan sih? Kan saya capek tau." Keluh Pak Surya.

  Asha tersenyum lebar hingga menampilkan deretan gigi putihnya. "Maaf pak, saya kira bapak lagi mau olahraga pagi."

  "Hah! Yasudah saya mau lanjut kejar mereka dulu. Kamu jangan lupa kembali ke kelas ya." Pesannya. Asha mengangguk paham

  Tepat saat guru itu pergi dari hadapannya, Asha melihat seorang siswa sedang dijemur di lapangan. Tangannya sedang mengelap keringat di wajahnya, sinar matahari membuat nya seperti meleleh.

  Tatapan mata siswa tampan itu tertuju pada jam tangan yang melingkar di lengannya. Asha terpesona.

 
  KRINGGGGG!

 
  Asha tersadar. Dia menggelengkan kepalanya, mengembalikan kesadaran nya. "Mikir apaan sih Lo, Sha?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Dia terkekeh.

  "Lo ngapain?"

  Asha terkejut, kini bola mata berwarna coklat tua itu tepat didepan matanya. Tak lupa juga dengan keringat yang masih mengucur dari dahi nya. Asha menelan ludahnya.

  "G-gue gak ngapa-ngapain kok" balas Asha gugup. Asha menundukkan kepalanya, tatapannya terkunci pada name tag di dada kanan siswa itu.

  Argantara Nelson

  Arga yang paham tatapan mata Arsha tersenyum simpul. Saat Arga ingin membuka mulutnya tiba-tiba.

  "ASHA! LO DARIMANA AJA SIH?!"

  Sang empunya menoleh, dua orang siswi sedang mendekat.

  "Eh, Arga? Kok Lo bisa sama Asha? Lo berdua kenal?" Tanya salah seorang gadis yang memiliki pipi chubby itu.

   Mereka berdua menatap satu sama lain. "Eh engga kok, kita ga saling kenal." Jelas Asha dengan senyum nya.

  Arga terkekeh. "Yaudah gue duluan ya, Nay, Sil."

  "Oke. Bye, Ga" sahut dua orang siswi yang bernama Nadya dan Silvia

   Arga tersenyum. Saat ia melewati bahu Asha, Ia berhenti sejenak.

  "See you, Asha."

 
   Seketika tubuhnya menegang, seperti ada aliran listrik yang menyengatnya. Tiga kata itu berhasil membuat Asha mengulum senyum.

  "Kayak nya gue ketauan deh," batinnya.

***

Halo semua!
Welcome to my imagination!
.

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen ya!
.

Oiya jangan lupa follow my Instagram

@silendtaa_
.

See you in the next part!
Luv<3

Argasha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang