COLLABORATION ✓

2. Tiga Buah Kecelakaan

vommentnya juseyo🙏🏻

•••

"Jadwal perform kalian diundur," kalimat pembuka yang amat bagus.

"Nde?!" Eunha dan Jungkook terkejut bersamaan.

"Sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan." Lanjut PD-nim memberikan kabar lebih mengejutkan dua kali lipat dari sebelumnya.

"NDEEEE?!!!" rasanya saat ini Eunha ingin merobek surat kontrak perjanjian yang pernah ia tanda tangani. Bagaimana bisa serumit ini sih?

"Aku tahu kabar ini sangat mengejutkan kalian. Namun gedung tempat kalian akan perform nanti terjadi kebakaran, sehingga terpaksa mengundurkan semua jadwal disana."

"Mwo? Kebakaran?" tanya Jungkook bingung, ia baru mengetahui fakta tersebut.

"Kau tidak tahu?" PD-nim bertanya balik dan dibalas gelengan oleh Jungkook. "Kau, Eunha, apa kau juga tidak tahu?"

Eunha menggeleng. Semalam setelah membaca pesan dari Jungkook, gadis itu tidak membuka ponsel lagi sampai sekarang. Nonton televisi pun tidak berselera. Ia mengabaikan suasana sekitar hingga tidak mengetahui fakta tersebut.

"Aigoo, bagaimana bisa kalian berdua sama-sama tidak tahu padahal kecelakaan semalam begitu ramai diperbincangkan." PD-nim. berdecak.

Begitu pun dengan Jungkook. Pemuda itu juga hanya membuka ponsel saat mengirimkan pesan kepada Eunha, tidak membuka aplikasi yang lain. Saat ia pulang ke asrama pun para member sudah tidur di kamar masing-masing. Pagi harinya tidak ada yang menyalakan televisi. Sepertinya kabar ini juga tidak diketahui member lainnya.

"Lalu bagaimana? Apa kami akan terus berlatih?" Eunha meminta kepastian.

PD-nim menganggukkan kepalanya. "Lebih baik kalian persiapkan diri matang-matang agar tidak terkejut saat mendengar jadwal tiba-tiba. Sekarang, kalian bisa pergi."

"PD-nim, tunggu sebentar," cegat Eunha kala PD-nim sudah memutar tubuhnya. Gadis itu terlihat ingin mengatakan sesuatu namun nampak masih ragu-ragu.

"Wae? Katakan saja." Ujar PD-nim mempersilakan Eunha berbicara.

"Begini, eummm, apakah bisa membatalkan kontrak perjanjian?" Eunha bertanya akhirnya.

"Mwo? Mengapa tiba-tiba?" PD-nim bertanya sampai memutar tubuhnya menghadap Eunha sepenuhnya. Matanya mengamati Eunha dan Jungkook bergantian. "Apa yang terjadi di antara kalian?"

"A-aniyoo, hanya saja aku merasa tidak klop dengannya, benarkan, Jungkook?" sikut Eunha menyenggol perut Jungkook sebagai isyarat agar mengatakan hal yang sama.

"Benar. PD-nim sendiri juga tahu kan kelakuan kami saat latihan? Lebih baik batalkan saja kolaborasi ini." Ucap Jungkook kemudian. Eunha sudah mengangguk-ngangguk menyetujui kalimat akhir Jungkook.

PD-nim terkekeh, "Aigoo, bagaimana ya? Bukankah sudah tertulis bahwa kontrak berakhir setelah rangkaian kolaborasi berhasil dilaksanakan? Tidak bisa dibatalkan kecuali bersedia membayar penalti. Aku yakin gaji kalian pun tidak sanggup membayarnya karena kolaborasi ini tidak main-main mengingat kalian bintang papan atas sekarang. Dan juga apa kalian tega membuat fans kalian kecewa?"

Eunha dan Jungkook menggeleng pelan. Tidak mungkin mereka mematahkan ekspektasi Army dan Buddy yang sudah antusias menantikan kolaborasi mereka berdua. Terlebih lagi para Army tidak ada yang menjatuhkan Eunha. Itu sebuah kemajuan yang bagus agar GFriend dapat diterima Army seutuhnya.

"Bermainlah profesional. Kalian hanya butuh waktu untuk saling memahami. Mungkin nanti pada akhirnya kalianlah yang minta tidak ingin dipisahkan." Canda PD-nim yang langsung diserbu pelototan Eunha dan Jungkook.