17. The Aggressive One

462 37 1
                                    

⚠️WARNING⚠️
semi-mature🔞

•••

Eunha terbangun dari tidur nyenyaknya kala ponselnya berdering tanpa henti tanda panggilan masuk. Tanpa membuka mata, tangannya meraih ponsel di atas nakas.

"Yeoboseyo?" ucap Eunha langsung tanpa melihat nama pemanggil.

"Yakk!! Kau di mana?!" Eunha refleks menjauhkan ponselnya begitu suara Sowon menggelegar.

"Eonnie, aku baru saja bangun," Eunha menguap, "Memangnya aku tidak ada di kamar, ya?" tanya Eunha linglung.

"Mwo? Yak, sadarlah! Aku tidak akan meneleponmu sepagi ini jika kau tidak ada di asrama!" Sowon memutuskan panggilannya.

Eunha menatap ponselnya yang sudah tidak lagi menampilkan panggilan dari Sowon. Jiwanya yang belum sepenuhnya terkumpul hanya menatap malas ponsel digenggamannya.

"Ck. Sudah membangunkan orang, marah-marah pula, memangnya aku di mana lagi selain di ka— AAAAA!!" Eunha refleks berteriak kala sebuah tangan melingkari pinggang polosnya dari belakang.

Tunggu. Polos?

Buru-buru Eunha memeriksa tubuhnya di balik selimut. Matanya membulat lebar dan pipinya mendadak hangat, lantas buru-buru menutupnya kembali.

Seketika kejadian semalam terekam jelas di otaknya dan diputarnya kembali.



"Aku bosan di asrama," rengek Eunha yang tengah bersandar manja di dada Jungkook.

Jungkook terkekeh sambil tangannya memainkan rambut kekasihnya, "Mianhae, telah membuatmu menderita seperti ini."

Eunha tiba-tiba terduduk, mengundang tatapan tanya Jungkook.

"Ayo, kita keluar." Usul Eunha asal sambil berbisik, lantas Jungkook membelalakkan matanya.

"Mwo? Andwae!" tolak Jungkook langsung.

Eunha merengut kesal, "Kau kan sudah membuatku menderita, maka kau harus bertanggung jawab!"

"Aku tahu, dan aku pasti akan bertanggung jawab. Tapi tidak untuk usulanmu itu. Aku belum bisa menjamin di luar sana sudah aman atau belum. Lagi pula aku sudah berjanji pada Sinb agar tidak membawamu keluar." Jungkook berpapar.

Hening sejenak setelah Jungkook menyelesaikan kata-katanya.

"Atau mau ke sky garden? Aku bisa membawamu jika hanya ke sana." Tawar Jungkook lain yang digelengi Eunha.

"Aku ingin tidur bersamamu," Gumam Eunha pelan, tapi masih dapat terdengar Jungkook.

Jungkook melotot, "Nde?"

"Ayo ke apartemenmu," ajak Eunha lagi. Jujur, dirinya sedikit malu mengucapkan hal ini. Terlihat jelas dari pipinya yang sedikit memerah.

Jika ingin mengikuti kemauan nafsunya, Jungkook tentulah senang jika bisa bermalam dengan Eunha dan langsung membopongnya ke apartemen pribadinya. Tapi tidak untuk situasi seperti sekarang.

COLLABORATION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang