15. Mencari Restu

283 37 3
                                    

•••

Plak!

Yerin membekap mulutnya yang spontan menganga lebar melihat pemandangan di hadapannya. Diikuti Umji di sampingnya dengan mata membulat lebar dan Sinb yang hanya terkejut sekilas. Tidak ada Sowon dan Yuju, mereka sudah terlelap di kasur masing-masing.

"Haruskah kita membangunkan Sowon Eonnie?" Umji berbisik pada Sinb.

"Jangan, ini sedang seru." Jawab Sinb sekenanya, Umji spontan mencubit pinggang Sinb pelan.

"Pergilah dan jernihkan pikiranmu." Eunha berkata dingin, sangat dingin.

Jungkook diam tak bergeming. Sejujurnya dirinya terkejut mendapat sebuah tamparan dari Eunha, meski sudah berekspetasi Eunha akan menolaknya.

Tangan kiri Eunha terangkat, menunjuk ke arah pintu, mengisyaratkan Jungkook untuk segera keluar.

"Sebentar, Eunha-yaa, setidaknya kau dengarkan penjelasanku lebih dulu," Jungkook mencekal lengan Eunha, mencegahnya pergi.

"Penjelasan apa? Bukankah sudah terlihat jika berkencan denganmu akan semakin membuatku diserang fans fanatikmu?"

Jungkook menggeleng kuat, "Mungkin memang begitu asumsi orang lain terhadap rencanaku. Tapi, sungguh, aku bisa menjamin dengan cara ini kau akan terhindar dari ancaman gila itu."

"Mianhae, aku belum bisa mempercayaimu. Tolong, keluarlah dari asrama kami sebelum Sinb menyeretmu keluar." Eunha berlalu pergi meninggalkan area ruang tamu, melepas genggaman tangan Jungkook di lengannya.

"Oops, batas masuk namja hanya sampai ruang tamu saja." Sinb menghalau pergerakan Jungkook yang hendak mengejar Eunha.

Jungkook menghela napasnya gusar. Tidak, ia tidak akan menyerah dengan rencana yang dibuatnya. Tampaknya ia terlalu terburu-buru sehingga belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Ia harus mematangkan rencananya.

•••

"Izinkan aku berkencan."

Senyap menyergap seisi ruangan setelah Jungkook menyampaikan tujuan kedatangannya di hadapan Sihyuk.

"Aku tidak pernah melarang artisku untuk berkencan," Sihyuk berdeham, "Sungjin pun sama, dia tidak melarang, tapi itu dulu. Sekarang aku tidak yakin dia akan tetap memiliki peraturan itu setelah kejadian yang menimpa Eunha."

Jungkook terdiam.

"Jika kau memang serius ingin mengajaknya berkencan, mintalah restu pada Sungjin dengan sungguh-sungguh. Yakinkan sebisamu." Papar Sihyuk.

Tok Tok Tok..

"Masuk." Pintu terbuka, terlihat sekretaris Sihyuk yang memasuki ruangan kemudian memberi salam.

"Maaf menganggu waktu kalian. Tapi aku harus memberi tahu bahwa rapat akan dimulai, Sajang-nim." Tuturnya.

Sihyuk mengangguk dan mengatakan ia akan segera datang. Kemudian sekretarisnya pamit kembali.

"Aku tidak bisa membantu lebih banyak. Maaf karena harus segera pergi, kami sedang membahas masalah rumor yang menimpa Eunha." Lantas Sihyuk pamit lebih dulu meninggalkan Jungkook di ruangannya.

Benar. Ia harus meminta restu pada Sungjin lebih dulu. Jungkook kemudian meninggalkan ruangan Sihyuk, melangkahkan kakinya menuju ruangan Sungjin.

"Astaga!" Jungkook refleks menepuk dahinya, "Apa yang kutemui di sana? Mereka kan sedang rapat. Dasar bodoh! Aigoo.."

Lantas ia mengubah tujuan, dirinya harus menemui seseorang lebih dulu. Mencari tahu sifat seorang Sungjin agar Jungkook mudah meluluhkan hatinya.

•••

COLLABORATION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang