COLLABORATION ✓

16. Buah Dari Perjuangan

panjang ges, ada 2000+ kata🥲
met membaca!

•••

'Halo, ini Source Music.

Belakangan ini kami mendengar sebuah rumor tidak mengenakkan mengenai salah satu artis asuhan kami, Eunha GFRIEND, yang tampak terlihat mabuk di antara para pria.

Maka dari itu, kami ingin mengkonfirmasi bahwa informasi yang tersebar itu tidaklah benar sama sekali. Kami sudah mendapatkan bukti jika gambar itu hanyalah editan belaka.

Dan kami ingin memberi tahu Anda bahwa Source Music telah mengambil tindakan hukum atas pencemaran nama baik terhadap penyebaran fakta palsu terkait masalah ini, mengingat tuduhan tersebut adalah niat jahat untuk merugikan artis kami.

Terima kasih.'

"EUNHA-YAA!! PERNYATAANNYA SUDAH
KELU—ar? Eh? Kau sudah membacanya?" Yerin yang awalnya ingin membawa kebahagiaan, terdiam begitu melihat ekspresi Eunha yang terdiam sambil menatap ponsel.

"Ada apa dengan ekspresimu itu, eoh?" Yerin bertanya sambil mengamati raut wajahnya. Tak butuh jawaban, Yerin sudah tahu.

"Tenanglah, sebentar lagi Sowon Eonnie pulang. Kita dengarkan penjelasan hasil rapat darinya, oke?" Eunha mengangguk lesu sebagai jawaban, "Aigoo, coba berikan aku senyuman dulu."

Eunha langsung memberikan senyum terbaiknya demi menuruti permintaan Yerin. Padahal hatinya masih belum bisa dibilang bahagia.

"Kami pulang!" teriak Sinb sambil melepas sepatunya kemudian berjalan menuju kamarnya.

Langsung saja Yerin menarik tangan Eunha dan mengajaknya menuju Sinb dan Sowon berada.

"Bagaimana kasus yang satunya? Haish, cepatlah jawab." Yerin bertanya tidak sabaran, mengguncang-guncang lengan Sowon. Eunha yang ada di belakangnya juga diam-diam menanti jawaban.

"Yak! Sabarlah, aku ingin minum sebentar." Yerin langsung melepas genggamannya dan membiarkan Sowon melepas dahaganya.

Lepas minum, mereka duduk bersama di sofa. Kemudian Sowon langsung menjelaskan hasil rapatnya tadi.

"Nice! Aku tidak sabar mereka menangkapnya." Sahut Yerin terlihat antusias, kemudian menatap Eunha, "Sebentar lagi kau bisa bebas keluar!"

Eunha ikut tersenyum. Ini sungguh senyuman tulusnya. Terlihat dari matanya yang ikut bersinar. Sowon yang menikmati wajah bahagia Eunha, tiba-tiba tersadar akan sesuatu.

"Eunha-yaa, ada yang ingin kutanyakan," ujarnya tiba-tiba, membuat dua pasang mata menatap Sowon bersamaan, "Apa Jungkook mengajakmu berkencan?"

Senyum Eunha luntur seketika, lantas mengangguk, "Tapi aku menolaknya." Jawabnya cepat.

"Apa kau tulus menolaknya?" Sowon menanyakan hal yang tak terduga, membuat mata Eunha membulat lebar.

"Ma-maksudnya?"

"Yerin-ah, bisa kau tinggalkan kami berdua? Kami butuh ruang berbicara."

Tanp berani membantah, Yerin menurutinya. Bahkan bertanya pun tidak. Tumben sekali.

"Kau menyukai Jungkook?" lagi dan lagi, pertanyaan yang tidak terduga ini membuat Eunha membelalakkan matanya sekali lagi.

"Eonnie! Jangan bercanda! Kau tahu sendiri bagaimana sikap Jungkook sejauh ini," Eunha mengalihkan pandangannya, "Mana mungkin aku bisa menyukainya."

Sowon mengangguk-anggukan kepalanya, "Lalu mengapa semalam kau menangis setelah menolaknya?"

Kenyataannya, semalam itu Sowon telah mendengar semuanya dari dalam kamar. Tengah malamnya ketika ingin mengambil minum, ia mendengar suara tangisan dari arah tempat jemuran. Begitu tiba di sana diam-diam, terlihatlah sosok mungil Eunha tengah duduk meringkuk menenggelamkan wajahnya sambil terisak. Karena tahu Eunha butuh kesendirian, Sowon membiarkannya begitu saja.