10. Makan Malam Bersama

321 39 1
                                    

happy reading ol✨🌼💛

•••

Eunha langsung dikerubungi para member begitu dirinya sudah kembali dari rumah sakit bersama Sowon dan Umji.

Tadi itu si Sinb meneror Sowon kapan akan pulang karena dirinya menitip makanan. Namun Sowon berkata bahwa dirinya akan terlambat karena tengah berada di rumah sakit.

Jadilah para member yang berada di asrama mengetahui bahwa Eunha dibawa ke rumah sakit. Bahkan mereka sempat mengatakan ingin datang ke rumah sakit, tetapi Sowon mencegahnya untuk tidak perlu repot-repot datang karena bukan masalah serius.

"Hidungmu mengapa memerah?" Yerin bertanya, matanya begitu jeli melihat warna hidung Eunha yang berbeda. Padahal member yang lain tidak ada yang mengetahuinya. Bahkan Sowon dan Umji juga tidak menyadari selama mengantar Eunha ke rumah sakit.

Eunha sontak mengusap hidungnya. "Tadi aku mimisan, hidungku terpentok lantai ruang latihan,"

Yuju menganga kaget, begitu pun member yang lain, namun mulut Yuju yang terbuka lebih lebar.

"Aku jatuh terjerembab karena tersandung tali sepatuku sendiri, itu pun Jungkook yang pertama kali menyadari hidungku mimisan. Aku baru tau setelah dia pergi mengambil kompresan es batu,"

"Jungkook memberimu kompresan es batu?" Sinb bertanya tidak yakin. Tapi memang seperti itulah kenyataannya. "Maldo andwe,"

Eunha mengangkat bahunya. "Entahlah, aku pun terkejut melihat dia cepat tanggap membantuku,"

"Bahkan tadi Jungkook Oppa menggendong Eunha Eonnie," terang Umji. Sontak Yerin, Yuju, dan Sinb menatap wajah Umji dengan raut terkejut.

"Kau benar melihatnya itu Jungkook? Jeon Jungkook?" Lagi-lagi Sinb yang bertanya.

"Yak, memangnya kau pikir Jungkook sekejam itu, eoh?" Tegur Sowon. "Mataku pun melihat dengan jelas, bertanyalah pada staff besok di agensi jika kau masih belum percaya,"

"Haish, aku kan hanya bertanya," Sinb merengut.

"Lalu, bagaimana kata dokter?" Kali ini Yuju yang bertanya.

"Nan gwenchana, tidak ada yang serius di tulang ekorku. Dokter hanya menyarankan memanggil ahli pijat untuk memijat area bokongku,"

"Mengapa harus ahli pijat? Aku juga bisa memijat! Sini, biar ku pijat bokongmu," Yerin menaikkan lengan bajunya, hendak bersiap memberi pijatan terbaik untuk Eunha.

Namun sebelum tangan Yerin sempat menyentuh, Sowon lebih dulu memukul tangan Yerin agar menyingkir.

"Yak! Jangan sembarangan, kau tidak tahu dimana letak persis tulang ekor. Nanti yang ada kau malah mematahkan tulang ekornya!" Sowon menegur lagi. Sudah dua kali gadis tertua itu marah-marah.

Yerin merengut, kemudian berbisik ke Sinb. "Mengapa dia marah-marah terus, sih?"

Sinb mengangguk kepalanya setuju. Dirinya juga korban yang terkena omelan Sowon.

"Aku bisa mendengarnya," ucap Sowon, tatapan tajam matanya menghunus ke arah Sinb dan Yerin.

Ting Tong..

"Ahh, itu pasti ahli pijat, aku akan membukanya," Umji menawarkan diri dan keluar menuju pintu.

"Kalian semua keluarlah dulu, pemijatan ini bukan untuk tontonan umum. Syuh! Syuh!" Telapak tangan Eunha tergerak mengusir para member. Satu per satu mereka keluar, dan yang terakhir ialah Sowon.

"Annyeonghaseyo.." Sapa ahli pijat, seorang ahjumma tua yang memiliki wajah ramah meskipun telah dipenuhi banyak kerutan. Sowon dan Eunha balas membungkuk.

COLLABORATION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang