1. The Heartless Man

718 57 1
                                    

yuhuu! pecah telor juga🐣
happy reading!

dimohon untuk tidak
menjadi SILENT READERS🙏🏻

•••

"Baegopaa," rengek Eunha sambil berjongkok di tengah latihannya. Sudah hampir dua jam tubuhnya berlatih tanpa henti. Bagaimana bisa istirahat jika orang yang akan menjadi partner kolaborasinya ini melarangnya istirahat sebelum gerakannya sempurna. (read; aku lapar)

"Andwe! Gerakanmu masih belum rapih. Jika kau makan, kau akan semakin malas untuk berlatih akibat kekenyangan. Bangkitlah!" cegah orang tersebut kesekian kalinya. Karena tahu sebentar lagi Eunha akan merengek minta istirahat.

"Yak! Justru jika berlatih dengan perut kosong, aku tidak akan bisa fokus." Bela Eunha tidak mau kalah. Perutnya kali ini sudah benar-benar lapar. Bahkan rasanya sampai mual. "Tolonglah beri aku waktu untuk makan, rasanya aku ingin muntah. Jebalyo..." Eunha memohon dengan memasang wajah melasnya. Berharap orang yang ada dihadapannya ini berbelas kasih padanya.

"Wajahmu tidak akan mempan padaku. Dalam lima detik, jika kau tidak kembali berlatih, akan aku tambah latihan satu jam. Hana..."

"Yak! Apa yang kau lakukan?" Eunha mulai panik, namun tidak segera berdiri.

"Dul... Kembali latihan, atau ditambah satu jam?" ancam orang tersebut sembari mengangkat jari tengah dan telunjuknya.

"Shiro! Aku mau makan. Makan! Makan! Makan!" gadis tersebut tetap merengek minta makan. Bahkan sekarang sudah berguling-guling sambil kakinya menendang udara kosong.

"Set... Dua hitungan lagi,"

"Kau tuli ya? Aku ingin makan bukan berlatih!" geramnya yang sudah kembali dalam posisi duduk.

"Net..."

"Haisshhh, jinjja," rutuk Eunha kemudian berdiri. Melihat Eunha berdiri, orang tersebut menampilkan senyum miringnya merasa berhasil dengan ancamannya. Namun dugaannya salah, Eunha malah pergi begitu saja menuju sofa tempat barang-barangnya berada.

"Yak! Kau mau kemana?!"

"Aku mau pulang! Aku mau makan! Dan aku tidak mau berlatih!" ucap Eunha dengan nada tidak kalah kerasnya.

"Haish! Mengapa sih kau ini sulit sekali diatur? Mengapa pula PD-nim menunjukku untuk menjadi partnermu,"

"Geure! Aku juga tidak mengerti dari sekian banyaknya idol lelaki mengapa harus berkolaborasi dengan manusia kejam sepertimu!"

"Mworago? Manusia kejam? Yak! Kau saja yang terlalu lemah!"

"Ani, memang kau yang kejam. Jeon Jungkook si manusia kejam!" Eunha menekan kata kejam di akhir kalimat, lantas pergi meninggalkan Jungkook seorang diri di ruang latihan.

Ya. Orang yang akan menjadi partner kolaborasi dengan Eunha ialah Jeon Jungkook. Tidak pernah terpikirkan oleh Eunha jika Jungkook merupakan pribadi yang gila latihan. Bagaimana bisa mereka dipersatukan? Eunha si pemalas harus berhadapan dengan Jungkook yang gila latihan ini. Bisa-bisa dia terkena serangan jantung karena tiap latihan harus bercekcok mulut dengannya.

"Aku pulang..." Ucap Eunha lesu begitu memasuki pintu asrama. Sowon yang sedang bersantai sambil makan kuaci di ruang tv terkekeh melihat raut kesal Eunha begitu melihat kehadirannya. Sudah tidak terkejut lagi melihat Eunha pulang dengan tampang kesal. Penyebabnya pun sudah pasti tahu karena Eunha selalu berbagi cerita dengannya.

"Aigooo, hari ini tentang apa?" tanyanya to the point.

"Diamlah sebentar, aku sedang lapar. Apa masih ada ramyeon?" Eunha membuka rak satu persatu, mencari ramyeon.

COLLABORATION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang