Rania membuka matanya, yang ia lihat pertama kali adalah langit langit berwarna putih lalu seorang laki laki yang sangat familiar di matanya.
"Galih? Gue dimana?" Rania mengubah posisinya menjadi duduk, galih yang melihat membatu rania untuk duduk.
"Lo pingsan di taman depan komplek gue, kenapa Lo?" Galih duduk di kursi singgel dekat Rania.
"Gapapa gal, eh ini gue berapa lama pingsannya?"
"Sekitar 4 jam Lo pingsan, nih minum dulu teh anget nya" galih menyodorkan teh hangat dan langsung di terima oleh Rania.
Rasa hangat terasa di tenggorokan Rania yang memang sangat haus. Perasaan dingin seketika sirna setelah menenggak minuman hangat ini.
"Makasih galih" Rania menyimpan gelas kosong di hadapan galih yang bengong melihat gelas yang kosong seketika.
"Aus banget ya ran?"
"Iya gal, gue aus banget" Rania merapatkan selimut yang sedari tadi ada di tubuhnya. Selimut yang di pasangkan galih saat Rania masih pingsan.
"Ran kenapa Lo jauh banget maen nya sampe di taman depan komplek gue, rumah Lo kan rada jauh dari sini" galih membuka toples yang di meja dan memakan isinya.
Rania tidak menjawab seketika matanya berkaca-kaca, mengingat kejadian sebelum ia lari dari rumah dan menangis di bawah hujan.
"Eh? Tadi kan gue pake baju seragam, kok gue udah ganti baju? Galih...?" Rania merapatkan tubuhnya, air yang sempat berkumpul di pelupuk mata Rania seketika juga hilang saat mengetahui ia telah berganti pakaian.
"Gue gak gantiin baju Lo, pembantu rumah gue yang gantiin sebelum dia pulang" galih menjawab dengan malas.
Rania menurunkan lengannya yang memeluk dirinya sendiri, merasa malu karena sudah menuduh galih dengan hal tidak tidak.
Mereka terdiam, galih sedang membaca buku yang Rania sendiri tidak tau buku itu datang darimana, karena tadi ia tidak melihat buku sama sekali di sini.
Rania sedikit mengantuk membuat kepala nya hampir jatuh karena ia hampir ketiduran, tapi tidak jadi karena Rania di kejutkan oleh suara klakson mobil yang sangat kencang.
"Ngapain lagi sih dia kesini?!" Galih menyimpan bukunya setelah selesai mengucapkan kata kata itu dan berjalan ke depan melihat si tamu.
Rania yang penasaran tapi mager untuk bangkit hanya mencoba mengintip dari tempat duduk ke arah pintu utama rumah galih.
Dan yang membuatnya sangat terkejut saat si tamu masuk ke dalam rumah dengan membawa rantang makanan ditangan nya.
"Bu Linda? Anjir" Rania membekap mulutnya sendiri karena tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Lain kali kalau saya kesini kamu itu harus sambut saya, saya kesini juga untuk kamu kok, kakak kamu itu menitipkan kamu ke saya galih, saya merasa bertanggung jawab sama ka--" omongan Bu Linda terputus kala melihat Rania duduk di kursi ruang tamu dengan selimut yang menutupi tubuhnya. "Rania? Kamu ngapain ada disini?!"
Rania membuka bekapan di mulutnya dan menatap galih seolah bertanya ini ada apa, tapi galih membuang nafas berat.
"Saya disini karena.."
"Kamu kan sudah punya haikal, janganlah kamu godain galih juga, terus ini kamu ngapain pake nutupin tubuh kamu pakai selimut? Kamu pake baju kan?" Bu Linda menarik selimut yang ada di tubuh Rania.
"Bu, saya bisa urus diri saya sendiri, ibu gak usah Dateng ke rumah saya lagi"
"Galih kamu ini gimana sih? Kakak kamu itu nitipin kamu ke saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS YOU {SLOW UPDATE}
Teen FictionHaikal dan Rania Pasangan fenomenal SMA Garuda. kisah cinta absurd mereka yang sangat jauh dari kata damai. *** Bahasa non-baku, bahasa sedikit kasar, mohon bijak dalam membaca:)) start : 21 Desember 2021 end : -