SEPULUH

15 5 0
                                    

Malamnya adalah acara inti, mereka akan bersenang-senang sebelum besok pulang ke rumah mereka masing masing. Mereka membuat api unggun yang sedikit lebih besar, dan mereka duduk mengelilingi api.

Rania duduk di samping Haikal, mereka duduk dengan tenang sambil menatap Bu Linda yang ada di depan. Yosi dan Juna di belakang mereka, duduk sedikit berjauhan. Tentang kejadian Yosi dan Juna Rania dan Haikal sudah tau, dan mereka mengusulkan untuk Yosi dan Juna sebaiknya berbaikan, tapi Juna dan Yosi membantah dan menolak.

Yosi menatap Juna diam diam, melihat Juna yang serius melihat ke arah Bu Linda membuatnya sedikit jengkel. Entahlah, tapi Yosi tidak suka melihat Juna menatap wanita lain seperti itu.

Rania yang melihat ke arah belakang ke Arah Yosi di buat bingung karena melihat Yosi yang terlihat kesal menatap Juna. Rania pikir yosi tidak tau terimakasih padahal Juna sudah menolongnya tapi ia masih menatap Juna dengan tatapan kesal.

"Gue heran deh sama si Yosi udah di bantuin sama si Juna masih aja ngemusuhin si Juna" Rania menyenggol lengan Haikal, berniat mengajaknya mengobrol.

Haikal menengok ke arah Yosi dan ia juga melihat Yosi yang membuang mukanya dari Juna dengan wajah kesal.

"Anjir tuh anak, gak tau terima kasih banget"

"Padahal kan ya si Juna udah baik nolongin Yosi" mereka berdua tidak menengok lagi ke arah Yosi melainkan menatap lagi ke depan ke arah Bu Linda.

"Temen lu tuh, bilangin makanya"

"Kok jadi gue sih?!"

"Kan lu temennya"

"Apa hubungannya?!"

"Rania? Haikal? Ada apa?" Bu Linda menegur Rania dan Haikal terlihat mengobrol saat dirinya menerangkan.

"Enggak ada Bu, maaf" ucap Haikal.

Bu Linda kembali pada kegiatannya, Rania dan Haikal kembali diam dan sesekali menatap Yosi yang masih memasang wajah cemberut.

"Baik lah sekarang kita makan, ibu sudah menyiapkan jagung dan makanan lainnya untuk di bakar, silahkan ambil masing masing sudah ada bagian nya masing masing oke?"

"Oke buuu"

Rania bangkit dan hendak pergi bersama Haikal tapi Yosi terlebih dahulu menarik lengan Rania dan meninggalkan Haikal.

"Eh Yos, lu kenapa sih? Itu Haikal ketinggalan" Rania menunjuk nunjuk pada Haikal yang ada di belakangnya.

"Biarin, dia mah paling nanti sama si Juna atau sama si jeffan, lo sama gue aja" Yosi berhenti menarik Rania saat sampai di tempat makanan di bagikan.

Rania dan Yosi mengambil bagian nya, ada jagung 1, sosis 2, dan baso 2 tusuk, untuk mereka bakar sendiri.

"Segini doang?! Mana kenyang gue!" Ucap Yosi setelah mendapatkan bagiannya.

"Bersyukur Lo masih di kasih" Rania terkekeh melihat wajah kesal Yosi yang terlihat imut.

Rania dan Yosi duduk di depan tenda nya yang terdapat api unggun kecil, mereka malas kalau harus berdempetan di api unggun utama, lebih baik mereka membuat api unggun kecil sendiri.

"Wihh ada apa api unggun juga, ikut dong" jeffan datang dan duduk ikut bersama keduanya.

Yosi yang melihat jeffan menjadi berbinar, menatap wajah jeffan yang terkena sinar api unggun membuatnya tampak lebih tampan.

"Dih? Ngapain Lo kesini? Gak di ajak juga" ucap Rania ketus pada jeffan.

"Disana rame gue gak kebagian Mulu, mending ikut kalian" jeffan mulai membakar jagung nya terlebih dahulu.

LOVE IS YOU {SLOW UPDATE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang