DELAPAN

9 6 0
                                    

Perjalanan yang tidak begitu jauh, membuat anak anak SMA Garuda kelas 11 IPA 3 dan 4 tidak ada yang tertidur. Bus 5 yang berisi anak 11 IPA 3 dan IPA 4 sangatlah ramai. Dari mulai Rizki anak IPA 3 yang sedang bermain gitar diiringi Haikal dan Soni yang bernyanyi.

Juna yang berada di sebelah Haikal benar benar tersiksa. Karena suara Haikal yang keras bernyanyi mengganggunya yang sedang membaca buku.

Rania dan Yosi yang sedang menikmati suasana menjadi ikut terdiam saat Haikal berhenti bernyanyi.

"Napa sih kal? Kok gak di lanjut?" Ucap Soni yang ikut berhenti bernyanyi juga.

"Pak, itu kok bis anak kelas 10 belok? Kita lurus?" Ucap Haikal yang melihat ke arah belakang di belokan bis anak kelas 10 berbelok.

Anak anak yang lain juga ikut menatap ke arah belakang. Ikut heran kenapa bis anak kelas 10 tidak satu jalur dengan mereka.

"Iya, setelah kita melakukan perundingan dengan orang tua anak anak kelas 10, kebanyakan orang tua tidak setuju dengan perkemahan ini, tapi anak anaknya mau kemping, jadi setelah dirundingkan lagi, anak kelas 10 tetap kemah tapi beda tempat dengan anak kelas 11" jawab pak tedi yang ikut bersama bis 5.

"Terus kalo gitu berarti bayar nya Doble dong pak? Rugi dong?" Ucap Rizki.

"Loh kok rugi? Orang mereka yang mau jadi orang tua mereka yang bayar setengah sewa nya" jawab pak tedi.

"Hmm si gak mau rugi" gumaman Juna yang terdengar oleh haikal membuat Haikal tertawa.

"Anjir lu cip, kalo pak tedi denger abis Lo"

Juna yang mendengar hanya menatap malas Haikal dan lanjut membaca lagi bukunya.

***

Sampai di tempat perkemahan siswa maupun siswi SMA Garuda kelas 11 langsung berhamburan keluar bis. Ada yang mengambil barangnya di bagasi mobil ada juga yang langsung turun dan mencari tempat lebih sejuk untuk meredam perutnya yang mual.

Seperti Yosi yang mabuk perjalanan karena jalan menuju tempat yang rusak. Yosi yang mual langsung lari ke arah yang sedikit jauh dari bis. Disusul Rania yang membantu Yosi untuk memijit tengkuknya.

"Bisa bisanya lu Yos, aelah" walau rania terus menggerutu, ia tetap memijit belakang leher Yosi.

"Jalan nya itu yang jelek, gue jadinya mabok" Yosi merengek, ia kesal belum juga kemping ia sudah sakit duluan.

"Yosi kenapa ran?" Haikal datang dengan membawa barang Rania yang tertinggal di mobil karena mengejar Yosi yang ingin muntah.

"Nih barang si Toa masjid" Juna datang langsung melempar tas Yosi yang juga tertinggal di mobil.

"Lu kalo gak ikhlas jangan bawain sekalian" ucap Yosi yang ingin teriak tapi ia tak bisa.

"Gak bersyukur lu, kalo gak di suruh pak tedi juga gue ogah" Juna langsung pergi meninggalkan Rania, Haikal, dan Yosi.

"Udah Yos udah, lu kan mau muntah, lupa Lo?" Rania menyela Yosi yang akan membalas omongan Juna lagi.

"Lu mah ngingetin lagi" Yosi memuntahkan lagi isi perutnya.

***

"Baik anak anak, sekarang karena kita sudah sampai, kalian langsung buat tenda kalian sesuai pembagian kelompoknya, satu tenda isinya 7 orang, ingat kerja sama itu penting! Ayo semangat anak anak" ucap Bu Linda, guru kesayangan anak laki laki karena umurnya yang masih muda dan rupanya yang cantik.

LOVE IS YOU {SLOW UPDATE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang