SEMBILANBELAS

11 2 0
                                    

Yosi duduk di sofa usang milik Juna. Malam Minggu ini ia memutuskan untuk mengunjungi rumah Juna dan memasak untuk laki laki itu. Diseberang nya ada Juna yang sedang makan kwetiau goreng buatannya.

Juna makan dengan lahap, tanpa melihat yosi yang sedari tadi hanya memperhatikan Juna makan. Fokus laki laki itu sekarang hanya kwetiau yang selalu ia rindukan. Rasa nya tetap sama, harum nya juga sama, yang berbeda hanya orang yang membuatnya.

Hingga piring itu bersih, kwetiau goreng itu habis tak tersisa, Juna lalu meletakkan piringnya dan mengambil gelas berisi air putih untuk diminum nya.

Yosi yang sedari tadi hanya memperhatikan tiba tiba terkekeh melihat Juna yang Baru selesai meminum air nya.

"Kenapa kamu ketawa?" Mereka memang memutuskan untuk memanggil aku kamu saat hanya berdua seperti ini.

"Hehe.. enggak kok, aku gak ketawa, hmm.." Yosi merapatkan bibirnya supaya Suara tertawanya tidak terdengar.

"Kenapa?" Tanya Juna galak karena melihat yosi yang seperti sedang mengejeknya.

Tanpa kata Yosi mendekati Juna, lalu menunduk, mensejajarkan wajahnya dan wajah Juna, membuat Juna menahan nafas sejenak karena melihat wajah Yosi yang sedekat ini.

"Nafas Jun" ucap Yosi lalu mengelap bumbu kwetiau yang ada di bibir Juna.

Yosi langsung menjauhkan lagi wajah nya dari depan Juna, lalu mengambil tissu dan mengelap tangannya.

Juna yang sudah tersadar mengerjapkan matanya dan menatap Yosi yang terkekeh melihat Juna yang sedang menatapnya tanpa kedip.

"Kenapa sih Jun? Aku cuma bersihin bumbu kwetiau di bibir kamu, sampe blushing gitu mukanya, baper yaaa.." dan setelah itu tawa Yosi semakin menggelegar karena melihat telinga Juna juga ikut memerah.

Juna berdecak dan langsung pergi kedapur untuk menyimpan piring bekas makannya.

Yosi mengikuti Juna dibelakang laki laki itu, saat melihat Juna yang sedang mencuci piring dengan jahil Yosi langsung memeluk Juna dari belakang membuat Juna tersentak kaget.

"Ngagetin aja!" Juna sedikit membentak Yosi, tapi tangannya tetap mencuci piring dan kuali bekas memasak Yosi dan perlahan senyum diwajahnya terlihat samar.

"Biasa aja dong bos ngomong nya, jantung Dedek kan kaget" Yosi sengaja mengimutkan suaranya, membuat Juna mendengus.

"Gak usah di imut imutin suara nya" Juna mencuci tangannya dan membalikkan badannya lalu dengan tega Juna mengusap wajah Yosi dengan tangannya yang basah.

Yosi memejamkan matanya karena merasakan basah di mukanya. Untungnya Yosi tidak memakai make up, karena jika saja Yosi memakai make up, maka dapat dipastikan make up nya pasti akan luntur, dan wajahnya akan terlihat aneh sekarang.

"Ihh Juna" dengan sengaja Yosi mendekat wajahnya ke kaos Juna dan mengelap wajahnya ke kaos Juna.

Juna hanya tertawa melihat kelakuan Yosi lantas memeluk gadisnya itu dengan hangat.

"Makasih ya Yos, berkat kamu, aku bisa menebus rindu sama ibu, dan maaf kalo aku sering kasar sama kamu dulu" Juna menatap wajah yang berada di Dadanya yang ternyata Yosi juga sedang mendongak ke atas menatap wajah tampan Juna.

"Iya dower sama sama, dan aku maafin kamu Cipto" Yosi tersenyum menampilkan gigi putihnya.

"Ck, kamu mah manggilnya ih.. gak aesthetic banget, yang bener atuh ah.." dengan logat sundanya Juna merajuk pada Yosi, bahkan Juna melepaskan pelukannya pada Yosi dan langsung berjalan kedepan.

Yosi yang melihat Juna merajuk hanya tertawa karena merasa lucu dengan Juna.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE IS YOU {SLOW UPDATE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang