LIMABELAS

10 2 0
                                    

Awan mendung terlihat pagi ini di kota bandung, membuat semua orang sangat nyaman di tempat tidur tanpa ada niatan untuk bangun. Cuaca yang dingin membuat kasur lebih nyaman dengan selimut yang menyelimuti tubuh. Tapi walau begitu terlihat orang orang mulai keluar dari rumah nya dan memulai aktivitas.

Senin pagi disambut dengan gerimis kecil. Membuat Rania yang baru saja berangkat sekolah menjadi malas. Haikal berada di samping nya, dengan motor Matic putihnya tentu saja.

Keduanya mendengus, saat mereka berangkat hujan belum turun hingga keduanya memutuskan untuk berangkat saja. Padahal Nita Sudah menawarkan naik mobil saja di antar supir, tapi di tolak oleh keduanya.

"Gimana nih kal? Hujan nya makin deres, Lo sih di bilang naik mobil aja malah gak mau, keujanan kan jadinya" omel Rania.

Haikal yang disalahkan hanya mencibir, padahal Rania sendiri yang membenarkan bahwa naik motor lebih enak daripada naik mobil, sekarang malah dirinya yang disalahkan.

"Wanita memang selalu benar, dan laki laki selalu salah" ucap Haikal pelan, kalau keras bisa bisa berabe wanitanya ini akan mengamuk.

"Gak bawa jas ujan lagi Lo, kalo kita telat gimana?!"

"Ya kalo telat mah ya paling di hukum, atau di suruh pulang lagi" jawaban asal Haikal mengundang tatapan kesal Rania hingga Rania tanpa belas kasihan memukul pundak Haikal dengan keras.

"Lo aja sana yang telat gue gak mau"

"Salah deui aig mah" keluh Haikal.

"Emang Lo salah" jawaban ketus Rania membuat Haikal mengelus dadanya.

Hingga sebuah mobil berhenti di depan mereka, dan keluar payung terlebih dahulu sebelum orang yang berada di mobil juga ikut keluar.

"Haikal? Kok disini? Keujanan ya? Ayo bareng gue aja" suara perempuan membuat Rania tersadar siapa yang ada di depan mereka.

"Eh Nilam...?" Haikal diam diam menatap wajah Rania, dan terlihat wajah Rania yang memerah menahan kesal disana. Tapi...

"Oh ayo bareng, ayo kal bareng aja sama Nilam daripada kita keujanan kan? Terus telat" Rania memeluk lengan Haikal dan menatap wajah Haikal dengan senyum yang merekah, memperlihatkan keromantisan keduanya di hadapan Nilam.

"E... Beneran nih mau ikut sama Nilam aja?" Haikal bertanya lagi pada Rania untuk memastikan, dan di Jawab anggukan dari Rania.

Haikal mengernyit dahi nya heran. Bingung ada apa dengan Rania, bukankah pacar nya ini tidak suka dengan Nilam, tapi kenapa dia malah ingin ikut bersama di mobil nya Nilam?

"Eum... AKH.." Haikal menatap Rania yang mencubit lengannya, melihat tatapan kesal Rania akhirnya ia menatap Nilam kembali, "iya, ayo boleh bareng, kalo kita gak ngerepotin"

Nilam menatap jengah kearah Rania, melihat Rania yang memeluk manja Haikal, entah kenapa hatinya panas, ada yang menggebu gebu di dalam hatinya.

Akhirnya setelah mengamankan motor nya, Haikal masuk kedalam mobil Nilam bersama Rania. Di dalam mobil yang hening, Haikal hanya fokus pada Rania yang tiba tiba manja padanya. Haikal berpikir ini bukan Rania, apalagi tadi Rania habis marah marah padanya.

Sesampainya di sekolah ternyata hujan mereda, mereka bertiga berjalan ke kelas bersama, dengan Rania yang berjalan di tengah tengah Haikal dan Nilam.

Sampai di kelas ternyata baru beberapa yang datang, Rania langsung duduk di tempat duduk nya dan melihat ponselnya untuk menghubungi yosi yang belum datang.

"Ran kenapa Lo tadi tiba tiba manja manja gitu sama gue? Kaya bukan Lo aja" ucap Haikal.

Rania menatap Haikal dengan tatapan tajam tapi tiba tiba melembut dan tersenyum lalu fokus kembali pada handphonenya.

LOVE IS YOU {SLOW UPDATE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang