₊˚S I X ⊹

624 101 1
                                    

"Miya-san.."

"Apa?! Belom puas gw di pukulin si asu itu ha?" Balasnya

"Samu!" Balas Atsumu yang langsung ditenangkan oleh kekasihnya

"Bacot Tsum, kalo mau marah nanti aja!" Balasnya lagi

Osamu pun bangkit dari tempat ia duduk dan berjalan pelan kearah kamarm mandi tepatnya wastafel

Melihat wajahnya di pantulan kaca. Darah segar yang keluar dari hidung dan ujung bibirnya

Ia menghela nafas, secara samar-samar pun Osamu merasakan rasa pusing yang luar biasa

Perlahan ia mulai berpegangan pada ujung wastafel dan berusaha menahan berat badannya

Mulai lah kehilangan keseimbangan, ia pun terduduk kasar pada lantai kamar mandi dan menabrak meja di belakangnya yang mengakibatkan vas kaca berukuran lumayan besar di atas meja tersebut jatuh

Prang!

Bunyi yang di hasilkan pun tak kalah nyaringnya

Beberapa pecahan kaca tersebut mengenai lengan dan kening Osamu yang terpakar lemah di lantai

"Sam?!" Panik sang ibu

"Tenang ma.. Tenang.." Selepas ditenangkan oleh kekasihnya Atsumu pun menenangkan ibunya

"Rintarou tolong cek Samu ya?" Pinta sang ayah

Mau tak mau Rintarou meng-iya-kan kemauannya, segera dia pergi ke pintu kamar Osamu dan memutar kuncinya yang memang tak Atsumu cabut selepas mengunci kamar tersebut

Clek!

"M-Miya.. San..?" Perlahan Rintarou melihat sekeliling kamar besar itu

Tak ada waktu untuk mengagumi ukuran, design dan interiornya sekarang. Rintarou menajamkan mengeliatannya

Dirasa keadaan kamar baik baik sana ia pun mencoba mencari lagi

Mata tajamnya tertuju pada pintu kamar mandi yang terbuka dengan lampu yang menyala

Ia merasa itu adalah sebuah petunjuk untuknya, segera ia berlari kecilkearah kamar mandi itu

"M-Miya-san!" Melihat keadaan Osamu yang parah ia pun berusaha menyingkirkan beberapa kaca-kaca yang berserakan lalu mengangkat Osamu walau ia tau tak akan bisa

Atsumu yang mendengar itu mengajak semuanya untuk masuk kedalam kamar Osamu

"Astaga Samu!" Dengan cepat Atsumu meminta Sakusa untuk membantu Rintarou mengangkat Osamu dengan sang ayah yang ikut membantu

"Rin ambil obat-obatan, tanya sama pembantu di sini, sekalian kompresnya" Titah Atsumu

Rintarou mengangguk dengan cepat ia meninggalkan Osamu yang tengah diangkat keatas ranjangnya

Beberapa menit kemudia Rintarou datang dengan beberapa pekerja rumah dan alat-alat yang di perlukan

Melihat Osamu sudah berada di atas kasurnya dengan tenang Rintarou pun dibuat sedikit tenang pula dengan keadaan itu

Pekerja itu pun segera pamit dan kembali ke pekerjaannya masing-masing 

Kepala keluarga Miya pun menenangkan istrinya dan Atsumu dengan kekasihnya pamit keluar dengan urusan mereka diluar

"Rintarou tolong urus Osamu ya?" Setelah itu sang ayah pun membawa istrinya kekamar

Rintarou hanya meng-iya-kan saja bagaimana pun disini ia hanya ditampung

Perlahan ia mencelupkan kain kedalam air hangat dan memerasnya, di periksa terlebih dahulu suhunya

"Miya-san sakit ya..?" Gumannya sembari menempelkan kain tersebut

Diusapnya pelan kepala Osamu dan beralih mengobati sisi lainnya

"Auch.. Keluar sana" Suara rendah milik Osamu terdengar ketika Rintarou berusaha mengeluarkan serpihan kaca yang lumayan besar

"T-tapi Miya-san.. I-ini kalau tidak diobati akan infeksi.." Walaupun Rintarou takut tetapi ia tetao berusaha mengobati luka Osamu pelan-pelan

"Terserah lu" Osamu memalingkan mukanya dari hadapan Rintarou dan membebaskan ia untuk mengobatinya

"Maaf Miya-san.. Akan sedikit sakit.." Agar tak berlama lagi Rintarou langsung menarik sekali tarikan kaca itu

"Akhh! Sakit bodoh! Lu dendam sama gw apa" Dengan kesal tangan Osamu pun ancang-ancang memukul

Tetapi melihat mimik muka Rintarou yang ketakutan dan gemetar Osamu pun sedikit prihatin

Tangannya pun banyak sekali goresan-goresan

"Lanjut" Osamu kembali menurunkan tangannya dan kembali ke posisi awal

Rintarou mengangguk pelan dan mulai mengobati Osamu kembali walau masih takut-takut

° 赤い糸 °

"Rin baik, tulus lagi"

Bodyguard kok uke?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang