₊˚F O U R T Y ⊹

283 39 11
                                    

Osamu dan Rintarou pun pergi ke hotel yang dekat dengan kantor pusat untuk beristirahat setelah Osamu mengetahui bahwa alasan Rintarou tadi masuk akal

Mereka pun tiba dengan cepat pada tujuan

Osamu langsung menuju resepsionis sementara Rintarou diminta untuk duduk tenang di loby

Sembari menunggu kamar mereka di disiapkan Osamu pun duduk bersama Rintarou di loby

"Ukuran baju?" Tanya Osamu tanpa melepas pandangannya pada layar handphone

"Eh? Buat apa Osamu-san?"

"Kita ga bawa baju Rin, lu mau pake daun pisang?" Rintarou menggeleng pelan lalu menyebutkan ukuran pakaiannya

Osamu memerintahkan Souh untuk membelikan mereka berdua pakaian walaupun sudah tengah malam begini

Tak ada salahnya sih sebenarnya, toh tadi Osamu melewati mall yang masih buka hingga larut seperti ini

Begitu kamar mereka siap Osamu menerima kartu chip dari pelayan hotel tersebut

"Cuma.. 1?" Tanya Rintaro melihat jumlah kartu chip tunggal itu membuka suaranya

"Berdua, hemat"

"Hah?!" Rintarou tak sengaja menaikan intonasi nadanya

"Kasur dua"

Rintarou menghela nafasnya lalu mengangguk

"Kotor otak lu" Osamu sedikit menyentil dahi Rintarou dan langsung masuk kedalam lift yang terbuka

'Ck makhluk apaan sih itu' Rintarou mengusap pelan dahinya

"Rin" Panggil Osamu saat sudah berada di dalam lift membuat Rintarou refleks memberhantikan langkahnya dan menoleh kearah sumber suara

"Kamarnya di lantai 3 nomor 325" Dengan otomatis pintu lift pun tertutup sendiri meninggalkan Rintarou yang masih di luar lift

"Osamu-san!" Teriak Rintarou samar masuk ke indra pendengaran Osamu saat pintu lift 2% lagi tertutup, untung sudah malam begini loby sepi jadi rasa malu yang ia tampung tak begitu besar

Rintarou pasrah dengan kelakuan Osamu yang jahil padahal sudah malam dan ia pun masih merasa sedikit pusing

"Terserah lagian lift nya ada 2" Rintarou pun masuk kedalam lift sebelah kanan


・○・●・○・●・○・●・○・


Kepala Wakami tergeletak di dasar rerumputan basah di tengah taman kantor pusat dengan hiasan kaki Souh yang masih berlapis sepatunya

"Kalo sampe ketauan?" Tanya Souh lebih menekan kakinya pada pipi Wakami yang lecet akibat ulahnya tadi

Tangan Wakami mendorong paksa kaki Souh agar jauh dari wajahnya

"Who care?" Wakami tersenyum miring, ia bangun untuk berdiri kokoh sembari mengusap ujung bibirnya yang sedikit robek akibat pukulan Souh

"Jangan jadi orang yang ga punya ilmu deh"

"Pftt- jangan sok suci tangan kita juga udah kotor dari lama" Wakami menatap Souh remeh

"Barang langka kayak gitu ya kali gw sia-siain" Wakami pun berlalu pergi menghiraukan beberapa pasang mata yang menatap perkelahian mereka tadi 


・○・●・○・●・○・●・○・


Susah payah Rintarou mencari keberadaan kamar yang akan ia pakai untuk beristirahat beberapa hari kedepan akhirnya ia menemukannya

kamar tersebut sedikit terbuka membuat Rintarou sedikit mengintip kedalam

BRAK!!

Oh Astaga apakah Osamu tidak takut ada yang membuka pintu kamarnya!? Rintarou lari menjauhi kamar tersebut sembari mengusap-usap matanya

Namun sialnya ia tak mengira akan ada yang masih mengelilingi hotel saat tengah malam seperti ini sehingga ia tak sengaja menabrak cukup kencang seseorang yang berlalu lalang dalam satu lorong

"M-maaf! Maaf saya tidak sengaja!" Rintarou membungkukan badannya hingga matanya bisa melihat kertas-kertas putih berhamburan di lantai lorong

Rintarou segera memumuti kertas-kertas yang ia tak sengaja jatuhkan tadi namun tak sengaja kepala mereka terbentur

"Ahk- maaf maaf! Biar saya bantu.." Rintarou kembali memumuti kertasnya sembari mengusap pelan kepalanya yang terbentur

Orang tersebut juga ikut memumuti kertas yang ia bawa tadi

Setelah rapih semua kertas dikumpulkan Rintarou kembali membungkuk sopan untuk meminta maaf

"Eh? Suna Rintarou??" Nampaknya Rintarou menabrak seorang laki-laki, ia terlihat berbinar melihat Rintarou layaknya menemukan barang antik di pinggir sungai

"Iya..?" Rintarou mencoba mengingat lelaki yang berada di depannya, takut-takut lelaki ini teman lamanya dulu akan tidak enak jika sepihak saja yang mengenal

"Ah Aku Aiza Furuko, aku pekerja di Jairus Kitsu cabang kota Yaizu yang di pindahkan pusat" Aiza pun mengulurkan tangannya dan dengan senang hati Rintarou menerimanya sembari mengangguk pelan

"Ah aku dengar pacarmu menjadi pemimpin sekarang?" Tanya aiza

Rintarou sontak menggeleng kencang. "Miya Osamu.. Bukan pacarku Aiza-san"

"Heee souka.. Rumornya kalian berpacaran dari Keito-san, Suna-san bukannya margamu sama dengan mantan pemimpin?" Aiza pun mengusap leher belakangnya

"Aku anaknya.."

"Jaa kenapa bukan kau yang memimpin?"

Baru saja Rintarou ingin membalas

"Rin!" Si pemilik nama pun menoleh kebelakang, oh panjang umur Osamu datang

"Lama banget ke kamar doang, udah malem, tidur"

"Ah iya Aiza-san saya pamit" Rintarou langsung menghampiri Osamu yang terlihat menunggu ia untuk menghampirinya

Tanpa ia sadar Aiza sedikit menyeringai

"Ck Osamu-san ga ada malu apa gimana? Masa ganti baju pintu ga di tutup" Ucap Rintarou yang mengikuti pemuda mahkota kelabu itu dari belakang

"Ngintipin gw lu?" Tanya Osamu langsung di balas dengan tendangan terkuat Rintarou walau tak ada rasanya

Hening pun datang sampai mereka menuju alam mimpi, Rintarou malas membuang kesabarannya dengan Osamu







gimana.. makin aneh g sih.. mn panjang bgt ga selesai selesai >﹏<

Bodyguard kok uke?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang