₊˚T W E N T Y T H R E E ⊹

400 66 2
                                    

Clek...

"M-miya.. San..."

Semua mata teralihkan pada pintu ruangan yang terbuka dan menampakan sesosok yang hilang

"Rin.. Tarou.."

"Mama..?"

Wanita yang Rintarou tabrak tadi adalah ibunda Miya

Dengan tergesa-gesa ibunda Miya berlari ke arah Rintarou dan memeluknya erat, rasa senangnya bahkan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata

Pelukan erat diberikan seakan mereka tak ingin terpisahkan selamanya, perlahan air mata menetes membasahi pipi ibunda, isakan tipis pun mulai terdengar

Rintarou menuntun ibunda untuk mendudukkan dirinya di sofa ruangan yang tersedia, sembari mengusap pelan punggung ibunda berharap kesedihan yang sedang terjadi segera berlalu

Atsumu dengan ayahnya menatap momen didepan mereka dengan senyuman hangat, tak mereka sangka sosok itu lah yang menghampiri mereka

Tuhan selalu membalas perbuatan apa yang mereka lakukan, semua usaha, susah senang dan luka pun terbalaskan

Kini ibunda sudah terdiam tenang, masih berada di pelukan Rintarou dan ia pun dengan setia menenangkan ibunda

"Rintarou ada urusan apa ke rumah sakit?" Tanya sang ayah

Rintarou sedikit terkejut dengan pertanyaan yang di keluarkan sang ayah, ia sedikit menunduk bingung ingin menjawab apa. Jika mereka mengetahui ayah kandung dari Rintarou, apakah Rintarou masih bisa berada di sisi mereka? Hidup dengan damai tanpa tekanan?

"Papa.." Guman Rintarou pelan 

Perlahan pelukan dilepas sang ibunda, ia menatap dalam-dalam kearah anak angkatnya, mengusap pelan pipi lembut miliknya

"Mama ga masalah kalo Rin mau sama orang tua kamu sayang, mereka punya hak yang lebih besar buat mengasuh kamu" Senyuman kosong terpasang pada wajah cantik ibunda, harus kah ia merelakan Rintarou? Padahal baru saja ia di pertemukan, apakah harus di pisahkan kembali?

Rintarou menggeleng pelan

"Rin ga akan ninggalin mama sama yang lain.. Rin gamau juga, tapi sementara rin sama papa dulu ya..?" Ucap Rintarou menepuk pelan pundak ibunda

Ibunda tak mampu berkata apapun, semua ucapan Rintarou hanya di balas dengan anggukan lemah, ia mau tak mau harus melepaskan anak angkatnya ini, mau bagaimana lagi?

Rintarou pamit berdiri, ia menghampiri seseorang yang ditugaskan untuk ia jaga, lelaki dengan wajah polos dengan berbagai alat bantu yang di pasangkan ke tubuhnya

Rintarou merasa semua kewajibannya tak mampu ia jaga dengan benar, menatap sendu Miya Osamu yang tak sadarkan diri, rintikan air mata perlahan jatuh, Rintarou merasakan tepukan pelan dari sang ayah angkatnya

"Doain aja, Samu pasti sembuh kok. Kalo Rintarou mau, Rintarou bisa kesini kapan aja kok"

Anggukan lemah, hanya itu yang Rintarou bisa lakukan. Ia sangat merasa apa yang tengah terjadi itu bersangkutan dengannya padahal ia tak tau menahu apa yang terjadi pada keluarga ini saat ia tak berada di lingkungannya

"Osamu-san kenapa bisa begini..?" Tanyanya tanpa melepas pandangan dari Osamu, tangannya perlahan meraih tangan tanpa tenaga milik Osamu

"Kecelakaan Rin, gapapa kok" Atsumu berusaha menjelaskan secara singkat tanpa melukai perasaan Rintarou

"Boleh tau penyebabnya? sekali pun itu menyangkut saya itu gapapa kok" Rintarou tak bisa mendiamkan rasa penasarannya

"Karena cari kamu.."

See?

Ternyata apa kata batinnya merupakan kenyataan, dirinya tak bisa berhenti membuat orang lain di lingkungannya terluka, ia merasa hanya merusak kehidupan mereka mau langsung ataupun tidak, tak sengaja membawa mereka ke hadapan musibah

"Maaf..."

"Ini bukan salah kamu sayang, semuanya bakalan baik baik aja oke?" Ibunda menghampirinya sembari mengusap surai coklat Rintarou lembut penuh kasih sayang

"Saya janji bakalan membalas semua apa yang sudah saya lakukan.. Saya harap kalian bisa menunggu itu terkabul.." Genggamannya pun perlahan terlepaskan, ia hanya bisa berharap agar Osamu segera sadar tetapi ia bukan tuhan yang bisa membuatnya tersadar dengan instan

Rintarou segera berpamitan dengan keluarga angkatnya

"Saya izin pergi, saya memiliki beberapa urusan lainnya, minna.. Terimakasih sebelumnya mau menerima saya, secepatnya saya akan kembali"

Pintu tertutup rapat beserta dengan hilangnya sosok Rintarou dari balik pintu 

Ibunda lemas kembali, sang kepala keluarga pun sebisa mungkin menenangkan istrinya yang masih tak mau menerima kenyataan ini

"Rintarou keliatan baik dan jujur, papa yakin dia bakalan balik ma"

Bodyguard kok uke?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang