₊˚T H I R T Y N I N E ⊹

239 40 0
                                    

"Lama banget? Jam segini belom selesai?" Osamu terus memandangi arloji mahalnya dan pintu lift  secara bergantian

Kembaran serta kekasihnya pun memilih menginap di hotel yang berdekatan dengan salah satu cabang resto milik keluarga Sakusa

Menyisihkan Osamu sendiri di ruangannya yang besar nan megah

Sedikit khawatir, jam menunjukan pukul 21.20, cukup larut dan memakan waktu lama untuk urusan klasik yang berhubungan dengan warisan

Awalnya hanya khawatir sedikit namun lama-kelamaan rasa khawatirnya bertambah besar

Pasalnya Rintarou tidak membawa tasnya yang berisikan benda penting

Jadi Osamu pun sulit mendapatkan kabar darinya

Sepintas ide pun muncul dalam kepalanya, ia menyuruh Souh untuk datang ke ruangannya

Berniat untuk meminta nomor telpon Wakami yang ia ketahui sebagai orang yang memiliki keperluan dengan Rintarou

10 menit Osamu menunggu kedatangan Souh namun tak kunjung datang, Osamu duduk dengan sedikit gelisah

Ting

Bunyi lift menarik perhatian Osamu

Namun yang keluar bukanlah Souh

Melainkan Wakami bersama Rintarou yang berada di gendongannya

Melihat keadaan Rintarou yang sepertinya tidak baik-baik saja Osamu segera menghampiri mereka

"Rin kenapa?" Tanya Osamu yang mengambil paksa Rintarou dari gendongan Wakami, tubuh panas Rintarou bisa di rasakan jelas oleh Osamu

"Ah Rintarou-sama tidak apa-apa, Osamu-sama. Hanya kelelahan jadi tertidur pulas" Wakami membungkuk sopan lalu Osamu mengangguk percaya

"Yasudah, pergi" Wakami meng-iyakan perintah Osamu, ia membungkuk kembali sebelum tubuhnya menghilang di balik pintu lift yang tertutup

Osamu merebahkan tubuh mungil Rintarou pada sofa yang tersedia

Osamu menatap Rintarou dengan pandangan penuh kekhawatiran, terlihat jelas tubuh lelahnya dengan keringan dan keadaan yang acak-acakan

Ting

Tak lama pintu lift kembali terbuka menampakan Souh dengan nafas beratnya

"Ada yang bisa saya bantu Osamu-sama?" Souh kembali tegak sedikit mencuri pandak pada Rintarou yang tertidur dengan keadaan cukup berantakan

Osamu menggelengkan kepalanya

"Telat kamu datengnya, maaf ya" Osamu mengibaskan tangannya

Souh mengangguk paham. "Maaf Osamu-sama saya terlambat, tadi ada panggilan" Souh menunduk meminta maaf

"Gapapa kok, istirahat aja, saya bisa kerjain kerjaan kamu" Ucap Osamu

"Saya lanjut bekerja saja Osamu-sama, tidak enak" Balas Souh

"Yaudah kalo gamau di kasih libur, kamu boleh pergi" Souh mengangguk dan pamit pergi

Osamu memutuskan untuk menunggu Rintarou bangun terlebih dahulu sembari ia mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai lalu mereka pindah ke hotel terdekat

Pandangan Osamu tak bisa lepas dari Rintarou saking khawatirnya, namun pekerjaan tak akan selesai jika ia biarkan begitu saja

Osamu mengerjakan pekerjaannya, matanya dengan bergantian melirik antara kertas dokumen dan Rintarou yang masih pulas tidur


・○・●・○・●・○・●・○・


Selesainya Souh sampai pada loby gedung ia menemukan Wakami yang tengah bersantai pada kantin sembari menyesap rokoknya dengan minumannya

Souh menghampiri temannya itu, ia tak begitu dekat dengan Wakami namun mereka mengenal satu sama lain dengan baik

"Yo" Sapa Souh yang langsung duduk di bangku depan Wakami yang kosong

 Wakami melirik Souh dan tersenyum singkat

"Anak mantan pemimpin lu apain? Gw liat lu tadi keluar bawa dia kan?" Tanya Souh penuh selidik

"Mh? Makan doang, kenapa?" Jawab Wakami enteng

Souh menaikan sebelah alisnya mengingat bagaimana penampilan Rintarou tadi saat ia tertidur di sofa ruangan Osamu 

"Yakin makan doang? Kok berantakan banget?" 

"Berantakan?"

"Lo ga macem-macem kan?"

"Who know dude"

"Wakami gw serius, kalo gw di tanya sama pemimpin yang baru kenapa pacarnya begitu gimana?" Souh mulai geram dengan Wakami yang terus berusaha mengalikan topik

"Pacar? Ouh.. Gw cuma.."


・○・●・○・●・○・●・○・


Jam menunjukan pukul 22.10 namun belum ada tanda-tanda Rintarou akan bangun dari tidurnya, Osamu mulai khawatir namun ia tak berfikir panjang

Jika memang alasan Rintarou tertidur adalah kelelahan sudah sewajarnya Rintarou tertidur pulas dalam waktu yang lama

5 menit dalam suasana hening telinga Osamu pun menangkap bunyi yang ternyata bersumber dari pergerakan Rintarou

"Rin?" Osamu dengan segera menghampiri Rintarou yang berusaha duduk dengan susah payah

Osamu membantu Rintarou untuk duduk dengan nyaman namun Rintarou terlihat panik hingga menampar pipi mulus Osamu

"Oi! Ini gw sialan!" Osamu mengguncang keras bahu Rintarou dengan emosinya dan membuat Rintarou tersadar

"O-Osamu.. San, astaga maaf!" Rintarou pun dibuatnya makin panik setelah melihat cap 5 jari yang baru ia buat

Osamu melepas pundak Rintarou dan menghela nafasnya kasar sembari mengusap pipinya yang terasa panas

"Lu kenapa?"

Bodyguard kok uke?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang