Rintarou duduk dikursi yang sudah di sediakan, memandang ayahnya dengan sendu sembari mengusap pelan tangan sang ayah dimana jarum infus ditusukkan disitu
Bagaimana pun itu pria yang telah menjualnya saat kecil adalah ayahnya ia tetap harus menyayanginya
Memakai kembali maskernya dan pergi keluar ruangan, jujur saja ia sangat merasa jenuh berada di dalam ruangan itu selama hampir 3 jam
Karena sang ayah tak kunjung datang ia memutuskan untuk berkeliling sebentar
Waktu makan malam pun tiba, Rintarou melangkah kearah kantin rumah sakit
Berjalan pelan sembari melihat sekeliling rumah sakit diselimuti kabut tipis mengingat lokasi rumah sakit masih berada di pegunungan
Suasana sangat sunyi juga dingin membuat hawa rumah sakit ini sedikit tidak enak
Sesampainya dikantin ia memesan menu yang ia suka dan menunggu di salah satu tempat yang telah di sediakan, suasana rumah sakit kini sedang sepi, mungkin karena sudah malam sehingga mereka beristirahat? Bisa jadi
Karena suasana sedang sepi dan hanya ada beberapa orang saja itu pun sudah menghabiskan makanan mereka. Pesanan Rintarou tiba lebih cepat dari biasanya, perlahan Rintarou melahap makanannya sembari menikmati pemandangan langit malam dengan bulan dan bintang
"Kira-kira bisa pake marga Miya lagi ga yah.." Gumannya pelan sembari mengaduk susu hangat yang ia pesan tadi
Walau belum seminggu ia tinggal bersama keluarga Miya tetapi ia sudah merasakan nyaman berada disana, sungguh keluarga yang ber aura positif
Rintarou pun tau sebenarnya Osamu adalah orang yang baik
"Pasti ada alasan dibalik perbuatan" Gumannya pelan
Menurut Rintarou, Osamu adalah sosok orang yang menarik dan unik namun ia belum bisa melihat sisi yang menurutnya ada pada diri Osamu
"Miya-san lagi apa ya.. Udah sehat belum.." Rintarou mulai melanturkan kata-kata tak jelasnya
"Duh ngapain mikirin Miya-san sih.. Rin dia jahat" Rintarou sedikit menepuk kepalanya untuk menepis pikirannya
Tak lama kemudia Rintarou pun selesai menyantap semua pesanan dan segera bangun dari tempat duduknya
Ia berniat untuk kembali ke ruangan ayahnya, mungkin saja ia sudah sadar
Rintarou membayar makanannya lalu berjalan pelan melewati koridor rumah sakit yang sepi dan di lalui oleh beberapa suster disana
Sebelum menuju ke ruangan sang ayah, Rintarou memutuskan untuk pergi ke kamar mandi terlebih dahulu
Saat perjalanan menuju kamar mandi terdekat ia tak sengaja berpas-pasan dengan dengan seorang wanita yang berlari dari arah yang berlawanan
Brak
"M-maaf nak saya buru-buru" Wanita itu langsung melanjutkan jalannya tanpa memperhatikan bahwa ia menjatuhkan handphone-nya
"T-tapi ini--"
Setelah Rintarou mengambil handphone yang jatuh itu ia sudah melihat sang wanita berada di ujung koridor
Rintarou pun mengejar orang tersebut tersebut, apa hanya pandangannya saja? Tetapi wanita itu terlihat sakit, tetapi tidak menggunakan baju pasien dan berkeliling bebas tanpa pendamping ditambah lagi ia berjalan dengan tergesa-gesa
Wanita itu menggunakan dress simpel berwarna abu-abu muda dengan rembut sepundah berwarna coklat tetapi wajah dan pucuk kepalanya ditutupi kain
Rintarou tepis semua pikiran itu dan fokus mengejarnya
Tanpa ia sadar Rintarou telah mengejar wanita itu cukup jauh sampai ia melihat wanita itu masuk ke salah satu ruangan rawat inap
Rintarou menghampiri pintu itu dan melirik sedikit kedalam ruangan itu
Matanya sungguh terkejut dengan apa yang ia dapatkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard kok uke?
Ficção Adolescenteハイキュー!! 𝘔𝘪𝘺𝘢 𝘖𝘴𝘢𝘮𝘶 And 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶 𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ "Samu bukan anak kecil ma" Ucap Osamu "Nurut kata mama, Sam" Tiimpal sang ayah "Liat Tsumu, gapapa tuh ga ada pengawal" Balas Osamu "Abang kamu u...