RUTE 13

875 120 25
                                    

* Hallo para komplotan!! Rute 13 siap dilalui para komplotan. Selamat bergabung bersama komplotan ini!

* Jangan emosi ya para komplotan.. Karena Rute-Rute selanjutnya bakal ada aksi seru nih dari komplotan SIXIS

.

.

.

Amel bangun dan menatap arah suara. Matanya berair seketika. " Aken.." ucapnya. Amel segera bangkit dan berlari menggendong anak kecil laki-laki yang ia sangat cintai.

Aken menerima pelukan hangat itu. Seorang anak kecil yang tidak akan berbohong bahwa ia sangat rindu dengan mamanya. Amel menangis saat memeluk Aken. Sungguh lama ia tidak memeluk Aken. Ia juga sangat bersyukur Aken baik-baik saja.

" Mama.." panggil anak laki-laki itu.

Amel melepaskan pelukannya. Ia menurunkan Aken. Amel berjongkok, menyamakan tinggi Aken.

" Mama. Why are you crying?

" Because mama love you, and miss you" ucap Amel yang masih meyakinkan dirinya bahwa Aken sedang berdiri didepannya ini adalah kenyataan.

Aken kembali memeluk Amel.

Sementara itu diluar rumah Es dan Sam masih sibuk menurunkan koper dari bagasi mobil. Setelah menurunkan semua, Es menatap sekeliling rumah. Ya sudah tidak banyak bodyguard disana. Karena Es hanya menyewa mereka untuk semalem sampai ia datang.

Sam menarik Es untuk menatapnya. " Kita kesini bareng Aken. Tolong bisa memposisikan diri sebaik mungkin!"

" Iya" jawab Es singkat.

Es dan Sam masuk kedalam.

Amel merenggangkan pelukan. " Where's Nani and Mami?"

" Hai Mel." Sapa Sam. Es dan Sam menghampiri mereka.

Tatapan dingin Es mengarah pada Jenny yang berdiri disamping Sari dan Laura. Begitu juga dengan Jenny menatap tak suka melihat Es.

" Hai Sam, Es" ucap Amel canggung dengan situasi ini.

Amel menatap Jenny. Tentu muka Jenny sudah sangat tidak enak, penuh dengan amarah, kecewa dan sebagainya.

Jenny sudah tidak bisa melihat ini semua. Ia berjalan masuk dan menuju kamar tanpa menyapa Es, Sam dan Aken. Amel hanya menghela nafas pasrah karena Jenny yang sudah pasti marah padanya.

" Mama.. Kenapa sama aunty itu?' tanya Aken polos

Amel memberikan senyuman palsu. " Auntynya capek sayang. Aken juga capek kan?"

Aken menggangguk.

" Sekarang Aken istirahat dulu. Kasian nani sama mami juga capek"

" Tapi Aken mau ditemenin mama"

Sari dan Laura segera membantu Amel.

" Hay Aken.. Masih inget sama aunty kan?" tanya Laura

" Aunty twins" jawab Aken polos. Ya Aken memanggil Laura dan Sari aunty twins.

Sari dan Laura terkekeh. Sambil mengacungkan jempol.

" Correct" seru Sari

" Aken, istirahat sama aunty twins ya. Mama mau ngobrol dulu sama nani and mami. Nanti malem kita main lagi" bujuk Laura.

" Oke"

" Good boy!"

Sari menggandeng tangan kiri Aken sementara Laura menggangeng tangan kanan Aken. Mereka bertiga masuk kekamar Sari untuk membantu Aken membersihkan diri dan istirahat.

SIXISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang