RUTE 23

760 117 14
                                    

* Hallo para komplotan!! Rute 23 siap dilalui para komplotan. Selamat bergabung bersama komplotan ini!

* TOLONG MASUK KE RUTE INI SETELAH BUKA PUASA... JIKA MASIH KEKEH UNTUK BACA AUTHOR TIDAK TANGGUNG JAWAB!!

.

.

.

.

.

* TOLONG MASUK KE RUTE INI SETELAH BUKA PUASA... JIKA MASIH KEKEH UNTUK BACA AUTHOR TIDAK TANGGUNG JAWAB!!

.

* TOLONG MASUK KE RUTE INI SETELAH BUKA PUASA... JIKA MASIH KEKEH UNTUK BACA AUTHOR TIDAK TANGGUNG JAWAB!!

.

* TOLONG MASUK KE RUTE INI SETELAH BUKA PUASA... JIKA MASIH KEKEH UNTUK BACA AUTHOR TIDAK TANGGUNG JAWAB!!

.

* TOLONG MASUK KE RUTE INI SETELAH BUKA PUASA... JIKA MASIH KEKEH UNTUK BACA AUTHOR TIDAK TANGGUNG JAWAB!!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*Kekeh amat ya!! Ya udah silahkan menikmati rute ini!!

.

Sudah hampir 7 jam Amel dan Jenny berada didalam pesawat. Amel dan Jenny sedang duduk disofa yang menghadap sebuah televisi, mereka sedang asik menonton film. Sudah 3 film mereka tonton untuk mengisi kebosanan selama dipesawat. Tetapi karena Amel sudah semakin bosan untuk menonton akhirnya ia memutuskan untuk kekamar.

" Sayang, aku ke kamar dulu ya mau rebahan" ucap Amel.

Jenny yang masih fokus menonton hanya mengangguk.

Amel berjalan ke sebuah kamar yang ada dibagian belakang pesawat. Kamar yang lengkap dengan fasilitas kasur, televisi, lemari serta toilet membuat suasana menjadi seperti dirumah. Amel merebahkan diri diatas kasur, pandangannya menatap langit-langit atas pesawat.

Saat mata Amel ingin terpejam tiba-tiba Amel mengingat sesuatu. Dengan cepat kakinya mengarah pada lemari yang berada disebelah kasur. Amel membuka pintu lemari dan sebuah sweater hoodie berwarna abu-abu masih tergantung rapih disana.

Amel mengambil sweater hoodie itu lalu menciumnya. Senyum merekah diwajah Amel saat hidung mancungnya kembali menikmati aroma parfum itu. Serindu itu dia kepada pemilik sweater hodie itu. Amel tidak tahu butuh berapa decade lagi baginya untuk benar-benar melupakan semua tentang Es.

Perempuan itu memeluk erat sweater hodie.

" Dulu padahal kamu janji selama jantung mu masih berdetak kamu bakal jagain aku sama Aken. Tapi sekarang disaat jantung kamu masih berdetak kamu malah terbaring lemah dirumah sakit" monolog Amel

" Aku tau, aku egois. Aku sudah memiliki Jenny tetapi tidak semudah itu untuk aku melupakan mu. Tapi Sam benar, dia yang lebih berhak atas dirimu bukan aku" Amel menarik nafas dalam. " Aku mohon buka mata mu, Es. Aku sebentar lagi sampai sana dan aku harap aku bisa liat bola mata coklat mu lagi"

Amel terus berbicara dengan sweater itu.

Jenny yang sedari tadi berdiri dipintu kamar mendengar semua ucapan Amel itu. Ia berusaha untuk tidak marah pada kekasihnya itu karena jauh sebelum Amel mengenalnya, dia lebih dahulu mencintai Es yang dulu Amel anggap adik kandungnya.

SIXISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang