RUTE 26

713 115 10
                                    

* Hallo para komplotan!! Rute 26 siap dilalui para komplotan. Selamat bergabung bersama komplotan ini!

* Lanjut..

.

.

.

.

Jenny terjaga dari tidurnya saat ia merasa seseorang terus menciumi pipinya. Siapa lagi kalau bukan Amel yang melakukan itu. Amel terus mencium pipi Jenny sambil memeluk tubuh Jenny dari samping.

" Mel.. sekarang jam berapa?" tanya Jenny dengan mata yang masih sangat berat

" Jam 2"

Jenny membuka matanya lebar. " 2 SIANG?!"

" 2 Malam sayang"

" Kamu kenapa belum tidur?"

Jenny menyampingnya badan menjadi berhadapan dengan Amel.

" Gak bisa tidur"

" Kenapa? Ada yang kamu pikirin?"

Amel menggeleng.

" Terus kenapa gak bisa tidur?"

Amel bukannya menjawab, ia malah mendekatkan tubuhnya ke tubuh Jenny.

" Pengen" ucap Amel lirih namun sudah pasti Jenny mampu mendengar itu

Jenny terkekeh.

Amel mendorong tubuh Jenny menjadi terlentang. Lalu dengan cepat Amel tengkurap diatasnya.

Jenny menelan ludahnya utuh-utuh saat kembali menatap wajah kekasihnya. Tidak hanya itu tubuh Jenny pun dapat merasakan benda kenyal milik Amel yang sudah tidak terbungkus bra.

Amel menangkup pipi Jenny, memberikan senyumaan yang menghipnotis.

" Kamu yakin gak pengen?" Ucap Amel dengan suara menggoda

" Sayang.. Jangan mancing deh"

Jari-jari tangan Amel mulai menyelusuri setiap inci wajah Jenny mengabsennya satu persatu mulai dari jidat, mata, hidung, pipi dan terakhir bibir.

Ibu jari Amel mengusap bibir Jenny.

" Bibir kamu kering sayang"

Amel segera menyambar bibir Jenny. Mengulum bibir bawah Jenny.

" Auwhh" ringis Jenny saat bibirnya digigit oleh Amel

Amel menarik sedikit wajahnya. " Sakit apa enak sayang?"

" Ckk.. Kamu nakal banget sih" Jenny mencubit kedua pipi Amel

" Kamu juga suka nakal kan hmm"

Amel menggigit bibirnya

Jenny sungguh sudah tidak kuat saat Amel sudah menunjukan gigitan bibirnya ditambah dengan muka yang sungguh menggoda iman. Seketika Jenny menjadi orang paling lemah karena jantungnya tidak kuat dengan perlakuan itu.

Jenny membalikan posisi. Sekarang Jenny yang berada diatas.

" Sayang kamu yang mancing loh ya" ucap Jenny dengan suara berat

" Kamu suka dipancingkan?!" Suara sungguh menggoda dari Amel.

Amel segera menyatukan kembali bibirnya dengan Jenny. Untuk kali ini Jenny menerima ciuman itu. Bibir mereka saling melumat semakin lama semakin intens. Amel mendorong tengkuk Jenny untuk memperdalam ciuman itu sekaligus memasukan lidahnya kedalam mulut Jenny untuk menjemput lidah Jenny.

Lidah mereka saling melilit satu sama lain didalam mulut. Ciuman itu berbuha menjadi lebih agresive.

" Ehmm"

SIXISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang