RUTE 30

739 119 29
                                    

* Hallo para komplotan!! Rute 30 siap dilalui para komplotan. Selamat bergabung bersama komplotan ini!

* Lanjut. Kali ini author buat jadi 2 kali lipat lebih panjang dari biasanya ya. Siapkan adrenaline kalian..

.

.

.

.

Hari sudah berganti pagi sudah kembali menyapa dan Sam belum kunjung kembali ke rumah sakit membuat Es khawatir. Ditambah dengan Aken yang semaleman terus rewel mencari Sam membuat Es semakin tidak tenang.

Es sudah menyuruh orang untuk mencari Sam namun belum ada kabar hingga pagi ini.

" Nani, where is mami?"

Tanya Aken yang ikut duduk bersender pada ranjang rumah sakit.Entah sudah berapa kali Aken terus menanyakan hal yang sama.

" Mami lagi ada urusan bentar, nanti mami pasti balik"

Ya memang Sam ijin ke Es kemarin untuk pergi karena ada urusan kantor sehingga ia harus meninggalkan Aken.

" Mami gak ninggalin kita kan?"

" Enggak dong. Mami kan udah janji untuk sama-sama kita terus"

" Aken takut mami ninggalin Aken kayak mama ninggalin Aken"

Ucap seorang anak kecil yang memiliki kisah sedih dihidupnya itu.

Es tertegun mendengar ucapan itu. Sam benar Aken bersikap dewasa lebih dari seumurnya ini membuat sakit karena ia harus menjadi korban dari semua kekacauan ini.

" Aken percaya mami pasti pulang kan?" tanya Es sambil mengusap pucuk kepala Aken.

Aken terdiam tidak menjawab.

Tok..Tok...

Seorang laki-laki masuk kedalam dengan raut wajah yang sudah tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata karena wajah itu menyimpan semua emosi dan ketakutan.

" Dimana Sam? " tanya Es pada Body

" Maaf nona.. Tapi.." Bondy menjeda kalimatnya. Bondy menatap Aken sekilas.

" Katakan yang sebenarnya!" ucap Es

" Maaf nona tapi nona harus ikut saya secepatnya. Ini sangat penting"

" Saya tidak suka informasi yang tidak akurat. Jawab dengan jujur dimana Sam!"

Bondy mendekat.

" Sam meninggal" bisik Bondy di telinga Es, sebisa mungkin agar Aken tidak mendengarnya terlebih dahulu.

Es membelalakan mata

" Jangan main-main anda!"

" Ini benar nona"

Es segera mencabut secara kasar infus. Dengan kondisi yang belum pulih seutuhnya Es turun dari tempat tidur.

" Nani, mau kemana?" tanya Aken yang melihat Es turun dari tempat tidur

" Aken mau ketemu mami kan? Ikut nani ya, kita ketemu mami"

Aken mengangguk dengan cepat. Es membantu Aken turun dari tempat tidur.

" Nona tunggu saya ambilkan kursi roda"

" Gak usah saya bisa jalan!"

" Tapi kondisi.."

" Saya bilang saya bisa jalan!"

Bondy menutup rapat mulutnya.

" Anda tolong selesaikan administrasi, dan segera antar saya kesana"

SIXISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang