RUTE 15

813 122 47
                                    

* Hallo para komplotan!! Rute 15 siap dilalui para komplotan. Selamat bergabung bersama komplotan ini!

.

.

.

Amel melirik arloji yang melingkar ditangan. Pukul 17:00. Sudah hampir 120 menit Amel, Jenny dan Aken menghabiskan waktu di titik nol kilometer.

" Sayang, habis ini mau kemana?" tanya Jenny.

Amel mengambil hpnya lalu menunjukan sebuah foto.

" Kalau ini dimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kalau ini dimana?"

" Itu di Alkid (Alun-alun Kidul) Mel. Mau kesana?"

Amel mengarahkan hpnya pada Aken. " Aken mau naik ini?"

" Mau Mam"

" Oke nanti kita naik ya"

Aken mengangguk karena mulutnya terisi penuh dengan bakpia.

" Jen, kita ke kesana ya"

" Boleh.,,Boleh"

Pandangan Jenny terfokus pada seseorang yang berada diseberang jalan tengah duduk. Seseorang yang mengenakan topi dan masker itu sedari tadi duduk menghadap ke mereka seolah-oleh sedang terus mengamati mereka. Tampaknya kecurigaan Jenny benar karena ia mengingat bahwa tadi di mall Jenny juga sempat melihat orang ini tengah mengamati mereka saat di tempat makan.

Jenny berdiri. " Sayang, kamu tunggu sini bentar ya"

" Kamu mau kemana?"

" Bentar ada urusan dikit"

" Ih jangan macem-macem lo kamu"

" Engga sayang. Kamu tunggu sini ya. Jaga Aken"

Aken yang menyadari Jenny hendak pergi langsung memegang tangan Jenny.

" Aunty, Aken itu" rengek Aken

Jenny jongkok didepan Aken. " Aken disini dulu jaga mama ya. Aunty perginya cuma bentar kok"

Amel terus menatap Jenny dengan tatapan bingung. " Sayang kamu mau kemana sih?"

" Bentar ya Mel. Bentar aja gak lama aku perginya"

" Ya udah sana. Tapi cepet"

Jenny mengangguk. Dengan cepat Jenny pergi. Beberapa detik kemudian Jenny sudah hilang ditengah keramaian orang-orang.

Seseorang mengenakan topi dengan cepat pergi dari kursinya. Tapi sayangnya nasib tidak baik memihak orang bertopi itu. Jenny dengan cepat berhasil mengejarnya, dan menahannya.

" Ngapain kamu ngikutin kita?" tanya Jenny penuh emosi.

Orang itu masih terdiam enggan mengeluarkan suaranya. Bahkan untuk menatap Jenny pun orang itu tidak mau.

SIXISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang