RUTE 34

820 136 18
                                    

* Hallo para komplotan!! Rute 34 siap dilalui para komplotan. Selamat bergabung bersama komplotan ini!

* 2 Rute terakhir nih

.

.

.

.

Hari ini sudah hampir 1 minggu Es meninggalkan Amel dan Aken. Setiap harinya Es selalu menyempatkan untuk videocall Aken. Namun dari kemarin Es belum juga menghubungi Amel untuk videocall dengan Aken.

Aken pun dari kemarin terus bertanya pada Amel namun Amel juga tidak mengetahui alasan pasti mengapa Es belum menghubungi mereka. Jawaban dari Amel untuk menjawab pertanyaan Aken yang sama setiap menitnya yaitu "Es sedang sibuk."

Amelpun menjadi ikut cemas, karena pernikahan mereka tinggal 3 hari lagi tapi Es malah tidak bisa dihubungi. Pikiran Amel sudah jauh kemana-mana namun ia tetap mencoba untuk percaya pada Es bahwa ia akan pulang kembali bersamanya dan Aken.

Amel dan Aken sedang bersantai dikamar sambil menonton film kartun. Aken nampak begitu nyaman menjadikan paha Amel menjadi bantal.

Ddrrrtt.....Drrrtttt

Amel mengambil hp.

" Aken, nani telpon nih" ucap Amel saat melihat nama Es terpampang dilayarnya

Aken dengan cepat menegakan posisinya. " Angkat mam"

Amel menggangguk.

" Hai boy.." sapa Es dari ujung telpon

" Naniii.... Aken kangen"

" Nani juga.. Aken gak nakal kan?"

" Engga, Aken kan good boy"

Amel ikut tersenyum dapat mendengar suara Es kembali. Namun entah mengapa suara Es kali ini sungguh berbeda dari biasanya.

" Es, are you okay?" tanya Amel

" Ya, I'm okay.."

" Jadi pulang besok?"

" Iya Mel, besok aku udah pulang"

" Asikk.. Nani pulang" Sahut Aken

" Aken.. Nani boleh minta tolong sama Aken?"

" Apa?"

" Besok kalau mama nangis Aken bantu hapus air mata mama ya."

" Oke nani" Sahut Aken.

Aken menatap Amel. " Mama, Aken always with you"

" Thank you"

" Kenapa aku harus nangis coba?" Sambung Amel yang bertanya pada Es

" Karena aku punya surprise.."

" Ckkk.."

" Aken, boleh nani ngomong sama mama dulu?" Ijin Es pada putra angkatnya itu

" Oke nani"

Amel berdiri menuju balkon kamar.

" Mau ngomong apa?"

" Mel.. Aku tahu sampai detik ini pun yang masih dihatimu itu Jenny. Tapi terimakasih kali ini kamu tidak egois. Kamu lebih memilih kebahagiaan Aken dari pada kebahagiaan kamu sendiri"

" Arah omonganmu kemana sih?"

" Nanti kamu juga tahu sendiri Mel. Tapi yang jelas makasih untuk semuanya, makasih untuk memori indah itu. Kamu harus tahu Mel, Aken tidak pernah bisa benar-benar membencimu, karena ikatan batin antara kamu dan Aken terlalu kuat."

SIXISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang