Prolog

130 10 0
                                    

Dalam sebuah kutukan pasti memiliki penawar. Dan itu pula yang dialami oleh lelaki tampan, yang bernama Hamada Asahi. Lelaki yang terlahir dari keluarga kalangan bangsawan, yang telah melanggar janji dengan seorang penyihir hingga mendapatkan hukuman berupa kutukan.


.


.


.

"Kalian telah melanggar janji yang kalian janjikan. Maka dari itu, kalian akan mendapatkan sebuah hukuman."

JEDERR!!

Bunyi guntur saling bersahut-sahutan. Kilatan keamarahan seorang penyihir tercetak jelas dimatanya. Ia mulai mengeluarkan sihirnya dari kedua telapak tangannya, yang menciptakan cahaya merah di kedua tangannya.

"Kami mohon.....ampuni kami.....!"mohon seorang Raja bernama Raja Sung-hyun yang bersimpuh dihadapan penyihir itu.

"Perjanjian tetap perjanjian, dan hukuman tetaplah hukuman. Kalian berdua adalah orang-orang serakah yang ingin mengambil kekayaan sendiri tanpa mempedulikan orang dibawahmu. Maka dari itu, aku akan mengutuk anakmu sebagai seorang robot disaat dia telah dilahirkan di dunia."

Blzrrr!!

"TIDAKK!!! Kumohon jangan lakukan itu penyihir Jung!"mohon sang ratu. Sayangnya, penyihir itu tetap melakukanya tanpa memperdulihan permohonannya.

"Putramu akan kembali menjadi manusia, jika ada seorang gadis yang mencintainya dengan tulus. Temukan gadis dengan kalung kristal merah dilehernya!"































































































Di tempat yang berbeda, seorang wanita muda hendak melahirkan seorang bayi perempuan disebuah rumah sakit bersama suaminya. Sementara langit tampak sangat gelap gulita, dengan hujan deras disertai guntur yang saling bersahutan dan terasa mencekam.

Gluduk gluduk

"Sedikit lagi bu......ayo sedikit lagi.....,"suaminya yang menunggu diluar, terus berdo'a untuk keselamatan bayi dan isterinya. Ia mondar-mandir kesana-kemari dengan cemas.

Sementara didalam, wanita itu berusaha mendorong bayinya untuk keluar hingga selang beberapa menit, dan bayinya berhasil keluar dengan selamat. Seorang bayi cantik berkulit putih dengan memancarkan sinar indahnya.

"OEEEE'!!!"

Mendengar suara tangisan bayi, sang ayah memandangi pintu ruangan yang masih tertutup dengan gelisah. Tak lama, pintu itu terbuka dan keluarlah seorang perawat dengan senyuman terpancar diwajahnya.

"Bagaimana dengan istreri dan anak saya, sus? Apa mereka selamat?"

"Keduanya selamat. Dan anak Tuan, perempuan. Dia mirip ibunya."

Sebuah senyuman bahagia, terpantri di wajah tampannya. Tak lama, ayah dari bayi itu masuk kedalam ruangan untuk melihat kondisi keduanya.

Benar. Anaknya mirip sekali dengan isterinya. Wajahnya tampak bersinar seperti dewi. Laki-laki itu langsung menggendong putri pertamanya dan tersenyum haru melihat putrinya lahir.

"Dia cantik sepertimu, Ji-eun-ah."ucapnya. "bagaimana jika kita namai Lee y/n, saja?"tanyanya yang diangguki pelan oleh isterinya.



























































































Robot Hamada Asahi

STAR
⏪⏸⏭

ROBOT| Hamada AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang