15. Sekolah Baru

10 3 0
                                    

(Sambil dengerin lagu ini ya?)

Di sebuah rumah, Dawon baru saja pergi bersama Jeongwoo lalu disusul Junghwan dan Haruto yang berangkat sekolah. Seperginya mereka, hanya menyisakan Asahi saja di rumah itu yang masih bekerja. Tak lama kemudian, datanglah seseorang wanita berjubah hitam sembari memegang tongkat sihir di tangan kananya yang berdiri di depan Asahi.

"Kau siap, Asahi?"

"Penyihir Jung?"

"Kau bisa berubah menjadi manusia selama bulan purnama masih ada. Jaga gadis itu Asahi,"

"Baik Ratu."

Sepertginya penyihir itu, sebuah cahaya terang mulai menyinari rumah itu hingga tak lama, cahaya itu redup sembari menampilkan sosok laki-laki tampan lengkap dengan seragam sekolah. Ya, itu Asahi.

....

Di sebuah sekolah, sepasang kaki melangkah menelusuri lorong kelas yang terlihat sepi. Seluruh siswa-siswi yang masih berada di kelas, tak sengaja melihat laki-laki itu hingga melongo melihat ketampanannya. Tak lama, laki-laki itu memasuki sebuah ruangan dengan tulisan 'R. Guru'.

Tok! Tok! Tok!

"Annyeonghaseyo," 

Sebuah suara bass membuat asitensi guru serta Jehyuk yang berada di dalam sana menoleh ke arahnya. Sebuah senyum manis mendominasi wajahnya yang sangat tampan. Apalagi lesung pipinya yang manis, membuat laki-laki itu beribu-ribu lebih manis. Diam-diam, Jaehyuk membatin sembari menatap sinis laki-laki itu.

Siapa dia? kenapa dia lebih tampan dari gue? Ah, enggak boleh. Cuma gue yang paling ganteng di sekolah ini. Siapa pun gak boleh ngalahin kegantengan gue!

"Saya ingin menyerahkan berkas-berkas ini, Ssaem."

"Jamkkenman! Kamu murid baru?"

"Ne. Nama saya....."

....

Seorang laki-laki tampan tadi melangkahkan kakinya dan berdiri di depan sebuah ruang kelas 12. Tanpa ragu, ia tersenyum tipis sembari mengetuk pintu kayu itu.

Tok! Tok! Tok!

"Nuguseyo?"terdengar jawaban dari seorang guru yang mengajar di sana. 

Tak lama, sepasang sepatu putih memasuki kelas Dawon yang membuat seluruh asitensi murid tertuju padanya. Bahkan, Yedam dan Doyoung tampak terkejut saat melihat siapa orang itu sampai mulutnya menganga lebar.

"Itu....?"

"Annyeonghaseyo Ssaem?"

Laki-laki itu membungkuk sembilan puluh derajat, kemudian menghadap ke arah depan. Dawon yang saat itu tengah menulis, seketika terkejut saat netranya tak sengaja melihat siswa baru tersebut dan seketika terkejut. Bahkan, pena yang ia pegang sampai terjatuh saking terkejutnya.

"Itu....Asahi?"

Asahi?

"Baiklah, silahkan perkenalkan dirimu, Nak?"

"Ne. Ekhem! Annyeonghaseyo, Hamada Asahi imnida. Manaseo bangapseumnida."setelah perkenalan itu, seluruh siswi mulai bersorak heboh mendengar suara Asahi. Namun berbeda dengan Dawon yang masih terdiam di tempat sembari menatap Asahi hingga tak berkutip.

"Kalau begitu, silahkan kamu duduk di samping Dawon, Asahi."

"Baik Ssaem."kedua kakinya melangkah ke arah Dawon yang masih saja tak berkutip menatapnya.

Dawon-ah? Aku akan menjagamu dengan nyawaku. Yaksok hage...

Asahi duduk di samping Dawon tanpa berkata apa pun. Ia mulai mengeluarkan buku pelajarannya dan siap mendengarkan penjelasan dari Park Ssaem. Sepanjang pelajaran, Dawon malah tak fokus dengan penjelasan dari gurunya.

Ia masih tidak percaya dengan hal yang terjadi saat ia bertemu dengan Asahi. Seolah-olah, ada sesuatu yang harus dipecahkan saat itu juga dan segera diselesaikan atau diakhiri. Namun ia tak tahu hal apakah itu.

Bahkan, saat ia berdekatan atau hanya sekedar menatap matanya, seolah-olah jantungnya berdegup dengan kencang. Sampai sekarang, ia tidak mengerti dengan hatinya.

"Baik anak-anak, pelajaran telah selesai. Jangan lupa untuk mempelajari materi selanjutnya. Arraji?"

"Ne, Ssaem!"masih setia dengan pikirannya, Dawon sama sekali tidak berbicara seperti biasanya.

Asahi, siapa kau sebenarnya?























































Tbc

Hiburan buat kalian ya? Maaf bgt, gue sibuk sma tugas, pensi teater buat makrab sma pensi TS. Jadi ya....maaf kalau gue gak pernah update🙏🏻😭

ROBOT| Hamada AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang