13. Salting

14 4 0
                                    

Setelah kejadian malam itu, seolah hubungan Dawon dan Asahi menjadi semakin dekat. Dawon yang biasanya bergantung pada Jaehyuk untuk mengerjakan soal yang sulit, kini ia sering meminta pada Asahi untuk mengajarinya karena robot yang pintar. Bahkan, bukan hanya Dawon saja yang, melainkan Asahi dijadikan sebagai guru tutor oleh semua orang yang ada di rumahnya dan juga dua sahabatnya.

Meskipun demikian, Asahi tak menolak tawaran mereka karena Ashi sangat senang membantu manusia. Jika lelah atau kehabisan daya, maka robot itu akan menuju ke sebuah tempat mirip skate boat listrik untuk mengisi daya dan memiliki roda kecil layaknya skate boat pada umumnya.

Bagi Dawon, robot itu terlihat menarik dan membuatnya merasa nyaman. Meskipun ia harus menjadi jomblo kembali seperti sebelumnya, namun ia tak pernah merasa kesepian lagi delama hiduonya berkat Asahi yang selalu menghiburnya.

Seperti sekarang, gadis itu tengah berdiri di depan pintu dapur sembari memandangi Asahi yang sedang mengerjakan latihan soal milik Jeongwoo, adik sepupu laknatnya.

"Jangan berdiri terlalu lama. Kalau mau duduk, duduk aja."sontak, gadis itu langsung tersadar dari lamunnya sembari mendengkus sebal.

Bagaimana robot itu tau jika ada yang menatapnya? Bahkan tanpa menoleh sedikitpun?

"Darimana lo tau, kalau gue berdiri di belakang lo?"tanyanya dengan nada kesal.

"Bayangan lo kelihatan di tv."

Sontak, ia langsung menatap ke depan tv yang telah mati. Di sana, terlihat bayangan dirinya yang membuatnya sekali lagi mendengkus sebal.

"Apa manusia selalu mendengkus saat sebal?"

"Mwo?"mendengar pertanyaan Dawon, Asahi mengulang pertanyaannya kembali.

"Apa manusia selalu mendengkus saat sebal?"

"Gak juga. Emang kenapa?"

"Jangan sering mendengkus, itu gak cocok sama lo."Dawon menukik sebelah alisnya.

"Maksud lo?"

"Lo kelihatan jelek."

"YAA!!!"melihat Dawon yang marah, sontak membuat Asahi tertawa.

Baginya, Dawon terlihat lebih lucu jika sedang marah. Berbeda dengan Dawon yang malah terdiam saat melihat robot itu tertawa untuk pertama kalinya. Sangat tampan. Bahkan, bentuknya terlihat mirip layaknya manusia sungguhan. Jadi, siapa pun tentu akan mengira jika Asahi adalah manusia, bukan sebuah robot.

"Kenapa liatin gue kaya gitu?"

Disaat ia sedang menyelami wajah tampannya, tanpa ia sadari robot itu sudah berhenti tertawa dan tiba-tiba saja menanyainya.

"Eoh? A-annio! Jangan salah paham!"

"Jeonmal? Kalau begitu, kenapa nada bicara lo terdengar gagap?"

"Apa urusannya sama lo?! Udah sana, kerjain tugas lo!"gadis itu buru-buru memblikkan badan dan bersiap untuk melangkah pergi.

Sayangnya, tiba-tiba ia terpeleset pena yang menggelinding di bawah kakinya yang membuatnya hampir jatuh. Beruntungnya, Asahi menahan tubuhnya yang membuat kedua mata mereka saling bertemu.

Jarak kedua wajah mereka hampir tak berjarak yang membuat hidung mereka hampir bersentuhan. Bahkan, jantung nya saja tiba-tiba berdegup kencang untuk kedua kalinya setelah Jaehyuk. Cukup lama mereka seperti itu hingga sebuah suara menyadarkan mereka.

"Ekhem! Kayaknya gue ganggu ya? Yaudah deh, kalau gitu gue balik aja ke kamar."buru-buru, Dawon menjauhkan diri dari Asahi dan menatap Jeongwoo, orang yang memergoki manusia dan robot itu.

ROBOT| Hamada AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang