12. Going Crazy🤯

8 5 0
                                    

"Lucu banget. Gue ikut pesta cuma liatin mereka dansa doang, tanpa ada pasangan."gumannya sembari meratapi nasib. Tiba-tiba, suara seseorang membutnya sedikit tersentak akibat melamun.

"Mau dansa sama gue?"sontak, ia langsung mendongak pada seseorang yang mengulurkan tangannya.

Seketika gadis itu langsung terdiam memandang laki-laki asing yang tiba-tiba mengajaknya berdansa. Kira-kira, apakah Dawon akan menerima tawarannya, ataukah memilih melihat mereka yang sedang bahagia?

Jawabannya....

"Eoh, geurae." tanpa mengalihkan pandangannya dari laki-laki itu, Dawon menerima uluran tangan laki-laki asing di hadapannya.

Laki-laki itu membawa Dawon ke tengah kerumunan untuk mengajak gadis cantik itu berdansa bersama mereka. Sontak, semua mata langsung tertuju pada laki-laki asing yang tiba-tiba saja mengajak Dawon berdansa?

Bahkan, gadis itu sepertinya tak menolak sedikitpun tawarannya dan begitu menikmati iringan musik lembut sembari menatap mata laki-laki itu. Namun, setelah menatap cukup lama, tiba-tiba gadis itu seolah familiar dengan mata laki-laki yang mengajaknya berdansa.

Mata itu....kayaknya gue pernah liat?

Tiba-tiba, ia teringat seseorang yang membuatnya tersadar sesuatu. Bersamaan itu pula, acara dansa sudah selesai dan laki-laki itu mulai sedikit menjauh saat melihat raut wajah gadis di depannya yang terlihat terkejut.

"Udah selesai. Kalau gitu gue permisi sebentar."laki-laki itu berniat pergi, namun Dawon malah menghentikannya.

"Tunggu!"laki-laki itu terdiam tanpa menoleh kearahnya. "Apa kita pernah bertemu? Kalau iya, gue boleh tau nama lo?"

"Ha-Han Hyojin."

"Han Hyojin?"

"Ne. Kalau begitu, aku permisi ke belakang sebentar."hanya satu langkah, tiba-tiba gadis itu menarik tangannya sehingga laki-laki itu menghadap kearahnya.

"Boleh gue liat wajah lo?"

"Eum, itu..."

Belum sempat mengizinkan, gadis itu lebih dulu membuka topeng laki-laki dihadapannya karena ia sangat curiga pada seseorang. Begitu topeng itu terlepas, ia dapat mengenali betul siapa laki-laki dihadapannya.

Deg!

"Asahi????"

"Ne, naya."

Flashback

Beberapa waktu sebelumnya, Asahi sempat mendengar jika sekolah Dawon hendak mengadakan sebuah pesta dansa untuk mengisi hari jadi ke-25 th sekolah itu. Bersamaan itu, ternyata Dawon mendapatkan hari buruk dalam hidupnya karena telah putus dengan pacarnya yang bernama Yoon Jaehyuk itu. Dan hari ini, saat ia tengah membereskan dapur, tiba-tiba seseorang mendekatinya.

"Kau harus menemaninya ke pesta itu."

"Nyonya?"

"Kau bisa berubah menjadi manusia disaat bulan purnama tiba dengan leontin bulan milik gadis itu."

Ah, ternyata dia bukan pemiliknya, tetapi dia Penyihir Jung yang tengah menyamar menjadi Ny. Ji-eun atau orang tua Dawon. Perlu kalian ketahui, robot pintar ini sangat penurut pada majikannya terutama Ji-eun. Jadi, tak heran jika dia sangat penurut dengan majikannya.

"Bagaimana bisa Penyihir Jung?"

"Tunggu saja sampai malam itu tiba, kau pasti akan menemukan jawabannya. Dan terakhir, jika dia bertanya kenapa kau mengikutinya, bilang saja jika Eomma-nya yang menyuruh."

"Ne, penyihir Jung."

....

Tiba dihari dimana Dawon hendak berangkat ke pesta, disaat itulah Asahi baru saja selesai dengan tugasnya dan bersiap untuk ikut ke pesta itu diam-diam. Ia juga mendengar suara saudara-saudara Dawon yang tampak memuji penampilannya yang sangat....cantik.

"Nuna....?"

"Kenapa? Aneh ya?"

"Anni....yeppoda..."Dawon tersenyum tipis. Kemudian mulai pamit untuk pergi.

"Eoh, gomawo. Na meonjeo galge?"

"Eoh."

Seperginya Dawon, diam-diam Asahi menatap kepergiannya hingga ia tersenyum tipis sembari berguman dalam hati.

Gidaryeo....Dawon-ah...

Flashback off

Dawon menatap tak percaya Asahi. Dari mana robot itu tau jika ia ada pesta?

"Sahi-ya! Kenapa lo ngikuti gue, kenapa juga harus lo yang jadi partner dansa gue? Micheso?!"

"Eomma-mu yang meminta, jadi aku menurutinya."Dawon tampak menghela napas frustasi.

"Naleul ttalawa. Gue bakal bawa lo pulang."

Tanpa berpamitan, gadis itu langsung mengajak Asahi untuk pulang karena sungguh, hari ini hari yang sangat melelahkan. Tanpa mereka ketahui, salah satu orang menatap mereka dengan tatapan sulit diartikan.

Siapa laki-laki itu? Sepertinya mereka saling mengenali? Hm...ini akan menjadi sesuatu yang asik.

....

(Jangan lupa sambil dengerin lagunya biar nge-feel)

Setibanya dikamar, gadis itu menatap langit-langit kamarnya dengan pikiran yang berkelana karena laki-laki itu.

"Mau dansa sama gue?"

"Eomma-mu yang meminta, jadi aku menurutinya."

"Arrghh....annio! Michyeota. Aaaaaahh!!"

Kesokan harinya, Dawon berniat keluar dari kamarnya. Bersamaan itu, Asahi lewat di depannya hingga kedua keduanya berpapasan. Entah mengapa, tiba-tiba jantungnya berdegup kencang saat kedua netranya bertemu.

Kenapa jantung gue tiba-tiba berdegup kencang ya? Sebenernya gue kenapa?

Apa yang terjadi dengan detak jantungku? Kenapa aku bisa merasakan detak jantungku sendiri?

"G-gue...gue mau keluar."

"Eoh."dengan gugup, Dawon berjalan cepat keluar dari kamarnya meninggalkan Asahi yang masih ditempat.

"Gwencana?"sontak, langkahnya terhenti sembari mengerling ke belakang sedikit.

"Ne? Ah, ne, gwenchana."

"Jika ada masalah, cerita sama gue."

"Eoh, ne."

Setelah itu, Dawon buru-buru pergi dari sana dengan wajah yang sepertinya sudah memerah. Seperginya Dawon, Asahi diam-diam tersenyum sendiri sembari memegang jantungnya.

Naega choayo....Dawon-ah.





































Tbc

Ada yg baper? Oh, tentu tidak! Iya, kan?
Tunggu kelanjutannya, ya? Annyeong👋🏻👋🏻

ROBOT| Hamada AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang