Bab 9. Wae Geurae?

11 5 0
                                    

Malam harinya, Dawon dan kedua sepupu nya tengah makan bersama di meja makan. Tiba-tiba, Haruto menanyai gadis itu lantaran sedari tadi wajahnya terlihat bete.

"Dawon Nuna? Lo kayaknya dari tadi murung terus?"sontak, kedua kakak beradik—Jongwoo dan Junghwan itu langsung menoleh ke arah sepupunya.

"Lah iya! Muka lo kenapa kak? Lagi nerantem sama Jaehyuk hyung, ya?"Dawon langsung menjitak kepala sepupunya.

"Pala lo berantem! Gak, lagi bete aja."Jeongwoo mengelus puncak kepalanya yang langsung ditertawakan oleh adiknya dan juga sahabatnya.

"Rasain lo! Hahaha....!!!"ledek Haruto. Merasa kesal, Jeongwoo menantang Haruto.

"Berantem yuk?"

"Hayuk! Lo maju gue mundur!"

"Ayo berantem! Gue tim dukung!"

"Sesat!"teriak Hajeongwoo.

Karena kesal, Dawon langsung membanting sumpit yang ia pegang dengan keras disusul teriakan yang menggema.

BRAK!

"YAA! BRISIK TAU GAK! GUE LAGI PUSING, KALIAN BIKIN GUE TAMBAH PUSING! SINI LO PADA! GUE TENDANG KALIAN SAMPAI KE SUNGAI HAN!"sontak, ketiganya langsung berdiri dan bersiap untuk berlari.

"Kabur To, kabur!"

Jeongwoo menyuap makanannya sebelum lari memutari meja makan itu yang berakhir kejar-kejaran antara Dawon dan ketiga namja itu. Bersamaan itu, Ji-eun yang baru saja pulang dari toko daging langsung terdiam menyaksikan keempat orang itu langsung memarahi mereka dengan sorot mata yang berubah tajam.

"YAA! YAA! GEUMANHAE!"sontak, mereka berempat langsung berhenti.

"Ahjumma~ tolongin kita!!"teriak Jeongwoo. Ji-eun menoleh pada putrinya yang menampakkan wajah betenya.

"Dawon-ah? Wae geurae?"

"Annio, gwenchana."

"Kalau begitu, kalian selesaikan makan malam kalian terus istirahat. Dawon-ah? Kamu besok berangkat sekolah, kan?"

"Eung."setelah itu, mereka melanjutkan makan mereka yang tertunda.

....

Dawon sudah selesai makan malam dan sekarang ia berada di kamarnya untuk menata keperluan untuk sekolah. Tiba-tiba, ia teringat sesuatu. Buru-buru ia menggeledah tas nya untuk mencari sesuatu.

"Ah, kemana perginya? Perasaan udah gue taruh sini deh?"

"Ah, maja!"Dawon buru-buru keluar dari kamarnya untuk mencarinya ke dapur.

Ia membongkar lemari dapur nmun sayangnya benda yang ia cari tidak kunjung ketemu. Di saat sibuk mencari benda yang dicari, tiba-tiba sebuah suara mengejutkannya.

"Lo cari apa?"

"Kamjagiya!"entah sejak kapan Asahi berdiri di belakangnya.

"Ah, igo...."Dawon menggaruk tenguknya yang tak gatal karena gugup.

Tiba-tiba, Asahi memberikan benda yang dicarinya hingga membuatnya terkejut. Ia nerpikir, bagaimana dia bisa mendapatkannya?

"Kau mencari ini?"

"Ah, maja!"Dawon langsung menerima benda itu dengan perasaan bahagia.

ROBOT| Hamada AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang