Sepulangnya Dawon dari cafe, ia mulai melangkahkan kakinya memasuki ruang tamu. Begitu tiba di dalam, ia langsung disambut oleh Asahi yang tengah membersihkan meja di sana. Seketika, langkahnya terhenti dengan perasaan gugup yang tiba-tiba menyerang.
Apalagi ucapan Yedam dan Doyoung tadi yang masih terngiang-ngiang di kepalanya yang membuatnya menggelengkan kepalanya tiba-tiba.
"Neo Asahi chohae?"
"Anni! Anninde!"sontak, Asahi yang sibuk mebersihkan perabotan langsung menoleh kearahnya.
"Eoh, Dawon? Lo-"
"Jangan bicara sama gue! Anni! Annio!"tanpa berkata lagi, ia langsung buru-buru melewati Asahi begitu saja yang sepertinya keheranan.
....
Di sebuah jalan, Dawon berjalan seorang diri setelah ia baru saja pergi ke minimarket atas perintah Eomma-nya. Sampai tiba di depan sebuah toko toserba, netranya tak sengaja melihat seseorang yang membuat hatinya perih. Yoon Jaehyuk.
Meskipun ia sudah berusaha melupakannya, entah mengapa ia selalu mengingat wajah itu. Sebegitu besarkah kenangannya bersama Jaehyuk? Bahkan, melihat saja, seolah hatinya langsung perih.
Kenapa....hati gue masih perih....? Dawon-ah, lo harus bisa lupain Jaekyuk dari hati dan otak lo! Iya, lo harus bisa, Dawon-ah!
Dawon berjalan melewati mereka berdua meskipun hatinya masih belum bisa merelakan Jaehyuk seutuhnya. Setidaknya, dengan ia bersikap acuh sedikit, dapat meredakan rasa sakit hatinya.
"Dawon, annyeong?"
Namun, seolah laki-laki itu tak mengizinkan gadis cantik itu tenang sedikitpun. Bahkan, saat ia berniat mengacuhkannya, dengan santainya Jaehyuk menyapanya.
Cukup! Ia tidak mau terluka sekarang.
"Yaa'? Gue nyapa lo, loh?"dengan kesal, gadis itu menoleh ke arahnya.
"Apalagi? Mau ngejek gue kalau gue jomblo?"mendengar itu, sontak gadis di sebelah Jaehyuk itu langsung tersenyum remeh mendengarnya.
"Ternyata lo nyadar juga, ya? Bagus deh."Dawon tersenyum miring.
Bukankah seharusnya yang sadar diri itu Jaehyuk? Dia sendiri yang membuatnya seperti ini!
"Terserah apa kata kalian. Permisi."Dawon langsung melewati mereka begitu saja.
Di sisi lain....
Asahi yang masih memotong sayuran di dapur tiba-tiba menghentikan kegiatannya saat ia teringat Dawon tadi.
Ada apa sebenarnya dengan Dawon? Apa ia telah membuat kesalahan yang membuatnya marah? Tapi...apa? Jika manusia melakukan kesalahan, pasti harus meminta maaf. Ya, meminta maaf.
....
"Annyeonghaseyo?"
"Annyeonghaseyo."seketika tubuh Dawon membeku. Kenapa....kenapa Asahi?
Dengan cepat, ia langsung melangkahkan kainya. Namun belum sempat melangkah, tangannya dicekal oleh Asahi yang membuatnya otomatis menghentikan langkah.
"Dawon-ah? Sebenarnya lo kenapa? Apa gue ada salah? Kalau gue salah, gue minta maaf sama lo."
"Anni."
"Lantas? Kalau karena kemarin—"
"LUPAIN! GAK, LUPAIN AJA!"Asahi mengerjap-erjapkan kedua matanya.
Berbeda dengan Dawon yang salah tingkah saat robot itu menyinggung masalah kemarin yang tidak disengaja. Astaga Dawon, kamu ini kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
ROBOT| Hamada Asahi
FantasyHamada Asahi. Robot Jepang tampan, pintar dan cerdas. Siapapun yang memilikinya pasti sangat beruntung, seperti keluarga kecil bernama keluarga Lee. Sayang seribu sayang, siapapun tidak akan menyangka jika robot itu bukanlah robot biasa. Robot yang...