Bab 2: Masa Lalu Kerajaan Lemora

38 7 0
                                    

"Kebakaran! Kebakaran!"teriak beberapa prajurit istana. Beberapa pelayan terlihat berlarian tunggang langgang menyelamatkan diri dari kobaran api.

Di sisi lain.....

"Gwenchana?"

"Eotteokke? Semuanya hancur terbakar....,"dengus sang istri.

"Tidak apa, asal kau dan rakyatku selamat, itu lebih dari cukup. Kita bangkit dan membangun semuanya kembali. Kalau begitu, ayo kita pergi dari sini!"Sang istri mengangguk.

Tak lama, mereka benar-benar meninggalkan istana yang sudah hangus terbakar itu.

Di luar istana, beberapa warga tampak berkerumun untuk melihat situasi yang tidak mengenakkan itu. Salah satu warga terlihat sedang menanyai pada salah satu prajurit istana yang baru saja keluar.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Entahlah, sepertinya terjadi kebakaran di istana."terang prajurit istana itu.

Tak lama, Raja Seunghyun dan istrinya berlari sembari menggenggam tangan istrinya keluar istana. Sesampainya disana, mereka terbatuk karena menghisap asap tebal yang sangat mengganggu. Tampak ada penyesalan, ketakutan, serta kesedihan dari tatapan mereka.

"Uhuk uhuk!"

"Baginda Raja, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Maafkan kami. Semuanya....sudah hancur terbakar. Makanan, harta benda, dan lain-lain. Sekali lagi, maafkan kami karena sudah tidak bisa memberikan pasokan makanan kepada kalian semua."sesal Raja Seunghyun.

Helaan kecewa mulai terdengar.

"Lalu bagaimana dengan kami.....kami sudah tidak punya makanan lagi.....,"keluh warga lainnya.

"Sekali lagi, maafkan kami. Kalau kalian butuh makanan, kalian bisa tinggalkan kota ini, jika ingin mendapatkan kehidupan yang lebih layak."mendengar penuturan raja, mereka memandang sendu istana kerajaan yang sudah hangus.

Di luar sana, banyak anak-anak yang menangis karena kelaparan. Lemiskina dimana-mana dan semakin tidak terkendali. Sang Raja beberapa kali meminta maaf pada mereka sebagai rasa penyesalan.

"Maafkan kami. Kalau begitu, kalian bisa tinggalkan kota ini!"

Dengan amat terpaksa, Raja Sunghyun mengusir rakyatnya untuk meninggalkan kota itu, termasuk seorang kakek bungkuk yang memegang sebuah tongkat kayu di tangan kanannya.

.....

"Ka-kau....? Tidak mungkin.....,"

"Aku masih hidup dan tinggal di sebuah rumah di pinggir sungai Sang Nam-do."

"Tidak mungkin.....,"

Tak lama, datanglah angin besar yang seketika berubah wujud menjadi seorang penyihir wanita berpakaian serba hitam.

"Penyihir Jung?"

"Raja Kim dan Ratu Han. Kalian telah melanggar janjimu padaku! Maka dari itu, kalian akan mendapatkan hukuman!"

"Tidak! Maafkan kami....., kami mohon....,"mereka terlihat bersimpuh di jadapan penyihir Jung seperti yang telah diramalkan.



































17 thun kemudian.....

Di sebuah kota yang sangat ramai di Kota Soul, beberapa orang berlalu lalang. Para penjual di toko-toko terlihat padat penduduk. Di sebuah sekolah SMA, beberapa siswa tengah berkumpul di sebuah lapangan basket sembari bersorak-sorak heboh di sana.

"Lo mau gak jadi pacar gue?"

"Ayo yn, terima cintanya kapten basket!"

"Terima! Terima! Terima!"

Gadis itu tengah menimang-nimang ucapan laki-laki itu di depannya. Namun tak lama, gadis itu mengangguk sebagai pertanda jika ia menerima jawaban dari laki-laki itu.

"Jadi, lo terima cinta gue, yn?"

Yn, gadis bermata sipit dengan kulit putih dan berambut lurus digerai dengan tinggi sekitar seratus enam puluhan.

"Yee!!!!"

Sorakan semakin heboh lagi saat laki-laki itu memeluk tubuh ramping yn yang merupakan kekasihnya saat ini sebagai respon bahagia. Gadis itu juga tidak lupa membalas pelukannya dengan cepat.

Setelah acara tembak-menembak, mereka membubarkan diri dan kembali ke kelas masing-masing.

"Akhirnya bapak kapten berani juga ngungkapin perasaannya sama cewek kelas sebelah."sahut teman yang paling mungil.

"Yoi! Bapak kaptennya aja ganteng, siapa sih yang gak mau jadi pacarnya?"teman yang paling imut juga ikut menyaut.

"Apaan sih, kalian. Kasihan pacar gue ini."

"Apaan sih, kak."

"Oh iya yn. Pulang sekolah nanti, aku jemput ya?"

"Aciee pake aku-kamuan!"

"Di jemput ayang uyyy hahaha!"

"Maklum, udah free jadi gitu deh!"

"Eum..... boleh deh kak."

"Mau-maunya lo sama Jaehyuk. Mending sama Park Jihoon aja."

"Eh, Hoon? Awas, pawang lo marah!"

"Enggak bakal! Orang dia gak disini kok. Santuy-"

"PARK JIHOON!"

Sibal!

"Eh, ayang? Baru dateng?"

"Ih, iying? Biri diting? BAGUS! JADI INI KELAKUAN KAMU SELAMA INI DI BELAKANG AKU? IYA?!"

"Gak gitu yang.....aku bisa jelasin!"

"Banyak alasan! Sekang balik ke kelas gak mau tau!"

"Hayoloh Hoon, pacar lo ngamuk tuh.....,"

"Diam lu semua! Ayo balik burun!"kekasihnya segera menarik telinganya.

Sementara yang lain tertawa melihat tingkah laku konyol Jihoon.

"Jihoon....Jihoon......Udah tau pacarnya galak, masih aja mau hodain yang lain."ujar laki-laki keturunan Jepang, Yoshi.

Seperginya mereka, Jaehyuk dkk berniat pamit ke kelasnya setelah mengantar yn ke kelas.

"Yn? Aku balik dulu ya?"

"Oh, hati-hati Kak Jaehyuk!"lantas Jaehyuk mengusak rambut yn yang membuat teman-temannya semakin iri.

Setelah itu, mereka pun pergi.

....

Sesuai janjinya, Jaehyuk pun menjemput yn untuk diajak pulang bareng. Yn pun mengekori Jaehyuk ke parkiran dan setelah itu ia membonceng laki-laki itu.

Setelah keluar dari gerbang, motor Jaehyuk melaju kencang menembus ramainya kota bersama yn. Yn begitu menikmati suasana ini bersama Jaehyuk.

Sesampainya di rumah yn, yn segera turun dari motor Jaehyuk. Tak lupa, ia mengucapkan kata terima kasih pada pacarnya.

"Makasih ya Kak Jaehyuk udah nganterin aku pulang,"

"Iya, sama-sama yn. Yaudah, aku pulang dulu ya? Besok mau dijemput gak?"

"Eum, kalau kakak gak masalah, gapapa sih,"

"Ok. Kalau gitu, aku pamit ya?"yn mengangguk.

Setelah itu, Jaehyuk pun pergi meninggalkan yn yang sudah di rumahnya. Seperginya Jaehyuk, yn pun masuk ke rumahnya.

"Annyeonghaseyo Eomma!"

"Eoh, kamu udah pulang?"

"Ne. Eumm.....tadi aku ditembak kakel di sekolah."

"Wah, serius? Terus kamu terima?"yn mengangguk malu.

"Akhirnya anak Eomma udah gak jomblo lagi. Yaudah, kalau gitu kamu makan dulu ya? Eomma udah buatin sarapan buat kamu."

"Eoh, ne Eomma."

Setelah itu, yn pun mulai memakan makanan Eommanya.



















































Tbc

ROBOT| Hamada AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang