Bab 1: Sejarah Kerajaan Lemora

65 8 0
                                    

Kau tahu, kerajaan apa yang paling nyaman? Yap, kerajaan yang seluruh penduduknya mendapatkan ketentraman dan keharmonisan dari pemimpinnya.

Namun, tidak dengan kerajaan yang satu ini. Namanya Kerajaan Lemora, kerajaan yang berada diambang kebangkrutan dikarenakan suatu faktor, yaitu kebakaran.

Kerajaan Lemora dipimpin oleh seorang Raja yang bernama Raja Seung-hyun dan isterinya, Ratu Seo Hee. Raja Sunghyun sendiri merupakan putra tunggal dari penguasa kerajaan ini sebelumnya, yang bernama Raja Kim Gwi-ram dan Ratu Shin Hyo-il. Sayangnya, kedua orang tuanya meninggal disaat Raja Seung-hyun masih kecil. Maka dari itu, Raja Seung-hyun diasuh oleh seorang pengasuh pengganti orang tuanya.

Untuk kedua kalinya, pengasuh itu secara diam-diam pergi meninggalkannya sendirian hingga ia dewasa. Semakin dewasa, ia tumbuh menjadi seorang petarung sejati dengan tubuh atletisnya dan suara bass-nya, serta diangkat sebagai pengganti kerajaan sebagai pemimpin Istana Kerajaan Lemora.

Hingga ia menginjak usia dua puluhan, ia bertemu dengan seorang gadis desa hingga ia jatuh cinta dan berniat melamarnya untuk menjadi pendamping hidupnya. Kerajaan yang mula itu masih terasa damai, setelah ia menikah, banyak masalah yang menimpanya termasuk bangkrutnya kerajaan itu.

"Suamiku, bagaimana dengan rakyat kita jika kondisi kerajaan menjadi seperti ini?"

"Tenanglah isteriku. Aku akan mencari cara untuk mengembalikan ke kondisi semula. Jangan khawatir."

"Baiklah. Lebih baik seperti itu."

Sang Raja terus berpikir. Haruskah ia berkelana untuk mencari orang yang bisa merubah jalan hidupnya seperti dulu? Jika seperti ini, ia dan isterinya tidak bisa mengurusi hidup masing-masing dan rakyatnya. Apalagi, kondisi isterinya yang sedang hamil muda dan membutuhkan banyak kebutuhan. Untuk itu, Raja bertekad untuk menemui orang itu, guna meminta bantuan.

******

Didalam, Raja Seung-hyun melihat penyihir itu yang sedang duduk di depan sebuah bola sakti yang tampak menyala terang. Langsung saja, Raja Seung-hyun langsung mendudukkan diri dihadapan penyihir itu.

"Aku tahu apa yang ingin kau minta. Kau ingin menjadi Raja terkaya di negeri ini bukan? Agar menghidupi isteri beserta rakyatmu?"tebaknya dengan mata yang terpejam.

"Benar. Bagaimana kau tahu?"

Penyihir itu tersenyum miring bersamaan dengan angin yang berhembus sangat kencang hingga memadamkan beberapa lilin yang menyala. Tak lama, penyihir itu membuka mata dan menatap Raja Sung-hyun intens.

"Aku Jung Kristal, penyihir terkenal di negeri ini."ujarnya yang memancarkan aura mistik dari tubuhnya. "jadi, Kau sungguh ingin mendapatkan itu semua?"Raja Seung-hyun mengangguk mantab.

"Benar. Kumohon bantu aku Penyihir Jung,"

"Baiklah, aku akan membantumu."

"Terimakasih, terimakasih banyak—"

"Tapi.....,"Penyihir Jung menjeda sebentar.
"ada syarat yang kamu penuhi. Apa kau bisa melaksanakan syarat itu?"

"Baiklah, akan aku lakukan agar aku menjadi kaya kembali."

"Syaratnya.....,"Penyihir Jung menggantungkan ucapannya sekali lagi.

"kau harus memberikan seperempat hartamu kepada seorang pria tua yang tinggal di tepi sungai Hunricheon. Jika kau melanggar, maka kau akan kehilangan seluruh hartamu dan juga kau akan mendapat balasan apa yang kau perbuat."lanjutnya.

"Apa kau sanggup?"

"Ya, aku akan melakukannya. Sekali lagi, terima kasih Penyihir Jung."

Raja Seung-hyun membungkukkan tubuhnya dan tak lama dia buru-buru pergi. Penyihir itu tersenyum penuh arti.

"Raja Seung-hyun yang tamak. Apa kau bisa melaksanakan tugasku dengan baik? Sepertinya, itu sangat mustahil bagimu. Apapun janjimu, takkan pernah kau tepati."gumannya sembari menatap bola sakti yang menampakkan dua orang yang tengah bersimpuh di penuh penyesalan di kaki seorang pria tua.


Beberapa bulan kemudian.....

Sesuai ramalan Penyihir Jung, Kerajaan Lemora menjadi kerajaan yang penuh dengan  kekayaan dan menjadi sangat megah tak seperti dulu. Tiap hari, Sang Raja memberikan sedikit hartanya dan beberapa kebutuhan pangan untuk rakyatnya yang kelaparan. Namun, kebaikan itu hanya berlaku sesaat.

"Mau sampai kapan kita memberikan ini semua? Lama-lama, harta kita semakin berkurang jika memberikan harta kita terus menerus!"

"Kau kira aku mau melakukan ini setiap hari?  Tentu saja tidak! Jika saja dari dulu kita tidak mengalami kebakaran dan bangkrut, mungkin hidup kita takkan menjadi seperti ini dan aku akan menggunakan seluruh hartaku untuk kesenanganku."gerutunya.

Padahal, jika mereka mau memberikan seperempat hartanya pada kakek itu, hidup mereka jauh lebih baik. Karena apa? Karena, doa orang kurang membutuhkan, lebih mujarap dan biasanya menjadi kenyataan. Sayangnya, tidak ada sedikitpun harta yang mereka keluarkan untuk pria renta itu.
Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk berhenti memberikan hartanya pada rakyat-rakyatnya untuk kepentingan pribadi.
Setelah itu, seluruh rakyatnya mengutuk pemimpin kerajaan itu agar seluruh kekayaannya lenyap karena ketamakannya.

"Hei, Raja Seung-hyun! Apa karena kekayaanmu sudah kembali, kau mengabaikan kami yang tengah kelaparan, huh? Apa kau tidak mengasihani kami?! Lihatlah mereka. Mereka terlihat sangat miskin dan kelaparan!"hardik seorang pria paruh baya dengan lagak berani. Tak lama kemudian, satu orang lagi menyahut,

"Benar! Jika dulu kami tau kau sangat tamak, lebih baik kami mati kelaparan daripada menerima hartamu yang kau beri secara tidak rela!"

Tepat saat semuanya berkumpul di dalam lapangan istana untuk menuntut Raja, ada satu orang datang menggunakan sebuah topi jerami dengan pakaian lusuh, membelah kerumunan itu dengan menatap Raja dan isterinya kecewa. Dia berdiri di barisan paling depan. Tak lama, pria itu bersuara,

"Kau Raja.....dan Ratu yang tamak."mendengar ucapan lelaki renta itu, Sang Raja tersenyum remeh memandanginya dengan wajah bengisnya.

"Ya, memang. Aku Choi Seung-hyun, Raja Lemora yang tamak."

"Kau akan menyesal!"Raja Seung-hyun berdecak.

"Ck! Kau hanya orang tua renta! Jadi jangan sok berani menyumpahi dengan sumpah serapahmu itu! Sumpah murahan!"

"Ketamakanmu akan membinasakanmu!"setelah mengatakan itu, tiba-tiba langit menjadi gelap.

Awan-awan hitam berkumpul di tengah disertai guntur yang bersahut-sahutan, yang membuat seluruh raktat dan prajurit istana ketakutan setengah mati. Bahkan, anak-anak kecil pun, juga ikut menangis.

"Apa ini? Kenapa tib-tiba langit menjadi gelap gulita?"

"Eomma.....aku takut.....,"

"Tenanglah nak, Eomma ada disini."balas Eommanya sembari memeluk putrinya dalam dekapannya.

Beberapa keluhan mulai terdengar yang membuat Raja Seung-hyun murka. Ia mengeraskan rahangnya sembari menatap pria paruh baya itu nyalang.

"Siapa kau sebenarnya?! Kenapa langit-langit menjadi gelap?!"gertaknya. Pria renta itu tersenyum tipis dari balik topi jeraminya.

"Apa kau lupa denganku?"

Perlahan, pria renta itu mendongak sembari menatap getir Sang Raja. Ia mulai melepaskan topi jeraminya dan melemparnya kebawah. Sontak, Sang Raja langsung terkejut.

Deg!

"Ka-kau.....,"











































Tbc

Mianhae buat chapter pertamanya🙏🏻😭😭
Next part bakal bagian cerita Saeguk lagi. (Spoiler) mungkin next part bakal cerita zaman modern lali ya? Tunggu ya?

Byee👋🏻

ROBOT| Hamada AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang