second lead || pemeran utama [end]

4.8K 242 15
                                    

Wonwoo mendengkur halus dalam pelukan Mingyu, tangan kirinya memeluk tubuh Mingyu yang berbaring di samping kanannya dengan erat.

Sementara yang peluk, ia sudah terbangun sejak tadi, menatap wajah Wonwoo, terutama bibirnya yang sedikit bengkak karena ulahnya semalam. Mingyu belum ke kampus karena ia mengajar sore nanti di kelas semester antara.

Tangan kanannya bergerak mengusap wajah Wonwoo yang masih tertidur, ia mengusap bibirnya lembut. "Arka.." Panggilnya dengan lirih dan Wonwoo menggeliat kecil dan Mingyu tersenyum.

Ia mendekat dan mencium lembut kening Wonwoo, menyingkirkan tangan Wonwoo dengan pelan dan perlahan bangkit. Ia turun dari tempat tidur yang masih berantakan itu.

Mingyu keluar kamar dengan membawa baju ganti, ia memasuki kamar mandi dan membersihkan diri. Lalu berjalan keluar dan menuju dapur untuk menyeduh kopi.

"Mas Alvaro!!" Ia sedikit terperanjat saat mendengar seruan parau yang berasal dari kamar. Ia segera menghampiri kamar dan menatap Wonwoo yang wajahnya murung.

Mingyu berjalan mendekat. "Kenapa sayang..?" Tanyanya sembari mendudukkan diri di sisi tempat tidur.

"Nggak bisa bangun.." Rengek Wonwoo, Mingyu tak pernah melakukan lebih dari tiga ronde dan semalam, enam ronde? Astaga, tubuhnya serasa terbelah.

Mingyu tersenyum kecil. "Kan kemarin mas bilang, kamu nggak bakal bisa jalan.." Ucapnya sembari mengusap wajah Wonwoo.

"Terus gimana? Aku mau ke kamar mandi mas.." Balas Wonwoo.

Mingyu bangkit, ia membungkukkan tubuhnya, tangan kanannya menelusup masuk ke bawah lutut Wonwoo dan tangan kirinya di bawah leher Wonwoo. Ia kemudian mengangkatnya. Membawa Wonwoo keluar dari kamar.

Wonwoo mengulum bibirnya untuk menahan senyum, dengan kedua tangan yang melingkar di leher Mingyu. "Emang mas Alvaro nggak ngajar?" Tanyanya.

Mingyu mendudukkan Wonwoo dengan perlahan di toilet. "Nanti sore.." Ia menatap Wonwoo.

Wonwoo mengangguk paham. "Mas Alvaro keluar.. Ntar kalo udah aku bilang." Dan Mingyu keluar dari kamar mandi tersebut.

Ia menuju dapur, meneruskan untuk membuat kopi. Ia juga membuatkan jus mangga untuk Wonwoo. Membawanya ke ruang tamu dan meletakkannya di atas meja.

Tak lama dari itu, Wonwoo memanggilnya, Mingyu masuk dan menggendong Wonwoo untuk keluar, membawanya ke sofa ruang tamu dan mendudukkannya di sana. Mingyu memberikan jus mangga itu pada Wonwoo.

"Mau makan apa?" Tanya Mingyu setelah menyeruput kopinya.

Wonwoo menatap Mingyu, ia berpikir selama beberapa saat. "Pizza.." Ucapnya dengan senang. "Burger..." Lanjutnya.

Mingyu mengangguk, ia meraih ponselnya yang ada di saku celana dan memberikannya pada Wonwoo. "Pesen sendiri aja, mas mau nyuci dulu." Ucapnya.

Wonwoo mengangguk dengan senang, menerima ponsel Mingyu dan menatap Mingyu yang bangkit dan memasuki kamar. Ia kemudian menatap layar ponsel Mingyu. "Password-nya apa mas?!" Tanta Wonwoo dengan seru.

"Tanggal lahir kamu!" Balas Mingyu dari kamar.

Wonwoo membulat dan mengetikkan tanggal dan bulan lahirnya, benar. Ia tidak tahu jika Mingyu menggunakan tanggal lahirnya sebagai password. Karena memang keduanya tak pernah membicarakan tentang ponsel, privasi.

Wonwoo membuka salah satu aplikasi delivery makanan, ia kemudian memesan pizza dari pizza hut, burger dari burger king, minum dari starbuck, dan ayam dari kfc. Yang tentu langsung membayarnya dengan uang Mingyu yang terhubung dengan rekening Mingyu.

second leadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang