"Biru, aku bosan," keluh Sea dari tempatnya berbaring.
Sekarang pukul setengah enam sore, mereka berdua sedang tiduran di tempat masing-masing. Biru memainkan ponselnya, Sea membaca novel milik Biru.
"Lantas?"
Sea bangun, lelah tiduran terus dan hanya membaca buku. Dia butuh sesuatu yang bisa memberinya energi, misalnya mengobrol.
"Biru, Kamu ... Takut apa?" tanya Sea acak.
"Aku sedang istirahat, jadi tolong jangan ganggu. Aku dan kamu berbeda." Biru berbicara setengah tidak fokus, dia sedang menonton anime.
"Apanya yang beda?"
Biru menjeda tontonannya. "Kamu mengisi energi dengan berinteraksi, sedangkan aku dengan waktu sendiri. Kita ini tidak sama. Kembalilah ke rumahmu, aku lelah dan ingin istirahat, Sea."
Biru berbicara pelan—tidak ada nada marah atau sinis—tapi itu cukup membuktikan kalau dia serius.
Sea menunduk, dia tidak mau pulang ke rumah, jadi dia harus memikirkan apa yang bisa dilakukan di sini.
"Biru aku boleh pinjam—"
"Ya, ambil saja sesukamu, asal jangan merusaknya," jawab Biru acuh tak acuh. Dia ingin menonton anime tanpa ada gangguan, jadi dia membebaskan Sea meminjam apa saja.
Setelah mendapat izin, Sea berjalan ke meja belajar Biru. Dia membuka buku bahasa Indonesia dan menuliskan latihan soal untuknya. Sea juga membuat rangkuman dan menghiasnya selucu mungkin. Buku-buku paket yang berantakan Sea rapihkan, sekaligus dengan barang-barang di meja tersebut. Tangan Sea mengumpulkan foto polaroid yang berceceran dan memasukkannya ke dalam album mini.
Saat Sea selesai beberes, Biru jatuh tertidur dengan handphone yang berada di atas dadanya. Sea mengambil benda pipih tersebut dan menyelimuti tubuh Biru yang tidur meringkuk.
"Jam 8 malam? Wah lebih baik aku pulang saja." Sea bergumam. Sebelum kembali ke rumah, dia menuliskan sesuatu terlebih dahulu untuk Biru dan meletakkannya di sampul buku bahasa Indonesia Biru.
***
Pukul 11 malam Biru terbangun. Dia menoleh ke kiri, tidak menemukan Sea yang artinya perempuan itu sudah pulang. Mata Biru tak sengaja melihat ke meja belajarnya yang rapih. Dia yang sudah memiliki cukup tenaga untuk bangun, mendekat ke arahnya.
'Selamat belajar, Biru! Aku sangat berharap kamu bisa menguasainya dengan cepat. Jangan sungkan bertanya jika kamu tidak mengerti. (Sea)'
Biru membaca sticky note dari Sea. Dia membuka buku bahasa Indonesianya dan mendapati rangkuman beberapa materi.
"Rapih amat tulisannya."
Melihat catatan yang diberikan Sea, muncul rasa ingin belajar sekarang juga. Maka dari itu dia duduk di kursi dan bersiap belajar tanpa ditemani Sea.
"Terima kasih, Sea."
***
Pendek ya? Sori haha.
[290622]
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporer | Tamat
Fantasía。°˖ ✧ ១ 𔘓⠀࣪. ᨳ Sea kembali ke tahun 2020 untuk menemui Biru. Keduanya menghabiskan waktu bersama selama beberapa hari, sampai akhirnya Sea harus balik ke 2022 untuk selamanya. Mereka berjanji untuk bertemu lagi di tahun 2022. Akankah janji itu te...