Sudut pandang Biru
Seharusnya ini tidak menjadi beban pikiran bagiku, tapi entah mengapa hal mengenai Sea terus memenuhi pikiranku. Setelah berdebat dengan diri sendiri, aku memutuskan untuk mencari cara untuk bertemu Sea.
"Ini ide gila, tapi aku harap kita bisa bertemu."
Ucapku satu tahun lalu sebelum tahu kalau kenyataannya akan sesulit ini. Ya, ini sudah satu tahun sejak Sea pergi meninggalkan rumahku, hingga detik ini aku belum menemukan cara untuk bisa menemuinya. Aku tidak tahu rumahnya, baik yang dulu atau sekarang. Aku pernah mencoba mengirim pesan lewat Instagram, tapi sepertinya Sea masih keluar dari akun tersebut. Semua media sosialnya juga aku cari, tapi hasilnya sama, akun itu tidak aktif. Seingatku postingan terakhir semua media sosialnya tanggal 2 Maret 2020. Sudah lama sekali bukan? Sea benar-benar menutup akun.
Beberapa bulan ini aku gundah, aku terus berpikir bagaimana caranya bertemu dengan Sea. Sekitar bulan April 2021 aku menyerah karena tak kunjung menemukan caranya. Aku disibukkan dengan kegiatan sekolah, mengikuti lomba, les, dan lainnya, tidak ada waktu untuk memikirkan Sea. Sayangnya mau sesibuk apapun aku, tetap saja ada sesuatu yang mengingatkanku pada Sea, seperti pada saat aku tak sengaja menemukan foto polaroid Sea yang ternyata tertinggal di kamar. Aku menemukannya di meja belajar saat sedang beres-beres.
Sisa-sisa hariku hanya dihabiskan untuk terus berpaku pada Sea. Aku tak mengelak fakta kalau aku bersedih, ya meskipun aku masih bingung apa yang aku sedihkan. Hari yang ku lalui benar-benar tak menarik, kembali menjadi kelabu seperti dulu. Hingga di awal tahun 2022 terbesit ide di pikiranku cara bertemu Sea. Akun Instagram Sea memang tidak aktif, tapi dia masih menyimpan tiga sorotan. Sorotan pertama berisikan foto dan video dirinya, yang kedua foto-foto mengenai novel atau anime, dan terakhir momen-momen bersama satu perempuan yang aku duga adalah sahabatnya. Aku kepikiran untuk mengirim pesan pada sahabatnya itu dan untungnya Sea sering menyebut akun Instagram dia, jadi aku tak perlu kesulitan mencari lagi. Aku tahu ini ide gila, aku juga sebenarnya sedikit malu, tapi aku tidak punya pilihan lain. Maka tanggal 3 Januari 2022 aku menanyakan alamat rumah pada dia yang bernama Zee.
Zeealaia
Hai Zee, sebelumnya perkenalkan aku Biru. Aku tahu kamu dari akun Instagram Sea, jika kamu tidak keberatan ada yang ingin aku tanyakan tentang Sea, kebetulan aku adalah temannya.
Hai, memangnya kamu ada urusan ada apa dengan Sea? Kalian berteman sejak kapan?Aku bertemu dia sejak 2020, tapi hanya sebentar. Kami berjanji untuk bertemu di tahun 2022, tapi aku tidak tahu alamat rumahnya, jadi bisakah kamu memberi tahu aku?
Sea tidak pernah bercerita apapun ke aku tentang kamu yang bernama Biru, lantas bagaimana bisa aku percaya begitu saja?Aku sempat kebingungan saat Zee membalas seperti itu, apa yang bisa aku lakukan agar dia percaya? Tak lama setelahnya aku memilih untuk mengirim poto aku dan Sea yang Sea ambil secara diam-diam.
Aku benar-benar teman Sea, sama sekali tidak memiliki niat jahat. Percayalah.
Aku tidak tahu harus membalas bagaimana lagi, tapi ya sudahlah. Kamu bisa datang ke jalan kencana raya 1 c 12. Di sana rumah barunya, tapi aku rasa percuma saja.Percuma kenapa?
Aku menunggu jawabannya, tapi hingga esok hari dia tidak membalas. Aku jadi mulai menerka-nerka sendiri, apakah Zee berpikir kalau aku adalah cowok yang menyukai Sea dan mungkinkah Sea sudah memiliki pacar? Atau Sea pindah rumah lagi? Aku sangat penasaran, ingin rasanya hari itu juga pergi ke rumah Sea, tapi tidak bisa karena jaraknya yang terlampau jauh. Sampai akhirnya tanggal 22 bulan Februari 2022 aku memberanikan diri mengunjungi rumah Sea.***
Aku ingetnya update hari minggu asksk.
[240722]
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporer | Tamat
Fantasía。°˖ ✧ ១ 𔘓⠀࣪. ᨳ Sea kembali ke tahun 2020 untuk menemui Biru. Keduanya menghabiskan waktu bersama selama beberapa hari, sampai akhirnya Sea harus balik ke 2022 untuk selamanya. Mereka berjanji untuk bertemu lagi di tahun 2022. Akankah janji itu te...